Mobilisasi Dini Pada Pasien Stroke
Salah
satu komponen krusial dalam penanggulangan stroke adalah upaya terapi stroke
fase akut. Paradigma lama memandang terapi stroke akut dengan cara pandang
?wait and see?, sehingga penderita yang mengalami serangan stroke dibawa ke rumah sakit hanya jika gejala stroke memberat.
Stroke merupakan penyakit saraf yang
paling sering mengakibatkan cacat dan kematian. Di samping menduduki peringkat
utama di antara segolongan penyakit saraf yang mengakibatkan kematian, stroke
juga merupakan salah satu dari tiga penyebab utama kematian pada umumnya.
Sampai saat ini, penderita stroke
adalah penghuni terbanyak di bangsal atau ruangan pada hampir semua pusat
pelayanan rawat inap penderita saraf. Selain menimbulkan beban ekonomi bagi
penderita dan keluargannya, stroke juga menjadi beban bagi pemerintah dan
perusahan asuransi kesehatan. Selain itu, kecacatan yang ditimbulkan oleh
stroke juga dapat mengakibatkan hilangnya penghasilan penderita.
Dari berbagai fakta tersebut
menunjukkan bahwa sampai saat ini, stroke masih merupakan masalah utama di
bidang neurologi maupun kesehatan pada umumnya. Untuk mengatasi masalah krusial
ini, diperlukan strategi penanggulangan stroke yang mencakup aspek preventif,
terapi rahabilitasi, dan promotif.
Menurut dr Saiful Islam SpS dari RSUD
dr Soetomo Surabaya, dari berbagai studi klinik telah disimpulkan bahwa
serangan stroke merupakan keadaan darurat yang harus segera ditangani,
sebagaimana penanganan trauma berat atau infark miokard akut. Dengan
demikian,?time is brain? merupakan cara pandang yang lebih tepat dalam terapi
stroke fase akut.
Bukan hanya itu, terapi trombolitik
pada penderita stroke iskemik akut, misalnya hanya dilakukan selang waktu tiga
jam sejak terjadimnya serangan stroke. Padahal, keberhasilan terapi stroke akut
sangat ditentukan oleh beberapa tahap dan merupakan mata rantai yang saling
berkait (?stroke chain survival and recovery?).
Ada tujuh tahapan terapi stroke akut,
tahapan tersebut meliputi: pengenalan gejala dan tanda-tanda stroke oleh
penderita, keluarga atau orang di sekitar penderita, sistem komunikasi yang
baik antara masyarakat dan rumah sakit dan fasilitas pengiriman penderita ke
rumah sakit. Berdasarkan hasil penelitian dinyatakan bahwa pelayanan mobil ambulance darurat merupakan komponen paling
signifikan yang berhubungan dengan kecepatan penderita stroke tiba di rumah
sakit.
Yang tidak kalah pentingnya adalah
bagian triage dari instalasi rawat darurat, yang harus segera melakukan
evaluasi penderita, termasuk pemeriksaan CT-scan kepala, penentuan diagnosis
dan rencana penanganan, dan pengobatan umum termasuk tindakan bedah bila
diperlukan.
Ditambahkan Saiful Islam, sebenarnya
masih ada satu mata rantai yang juga amat berpengaruh terhadap keberhasilan
terapi stroke akut, yaitu perlengkapan atau sarana perawatan akut dan
rehabulitasi dini. Dari penelitian yang dilakukan mobilisasi atau latihan dini
merupakan faktor terpenting yang berkaitan dengan keberhasilan terapi.
Komentar kelompok
Terapi mobilisasi dini pada
pasien struk ini sangatlah bagus dilakukan, karena dengan terapi ini pasien
dapat meringankan beban penyakit nya. Ada tujuh tahapan terapi stroke akut, tahapan tersebut
meliputi: pengenalan gejala dan tanda-tanda stroke oleh penderita, keluarga
atau orang di sekitar penderita, sistem komunikasi yang baik antara masyarakat
dan rumah sakit dan fasilitas pengiriman penderita ke rumah sakit. Berdasarkan
hasil penelitian dinyatakan bahwa pelayanan mobil ambulance darurat merupakan
komponen paling signifikan yang berhubungan dengan kecepatan penderita stroke
tiba di rumah sakit.
Dan kelompok kami sangat setuju apabila
pasien dilakukan terapi ini, dan terapi ini memungkinkan kesembuhan pasien
secara bertahap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar