ASUHAN KEPERAWATAN
HERPES
SIMPLEK
Disusun
oleh:
1.Febria
Khoiyanti
2.Arga
Arianto
3.Evita
DIII Keperawatan
SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2008/2009
I.DEFINISI
Herpes simplek atau varisela mempunyai
sinonim cacar air atau chikenpok yaitu :
* Suatu penyakit yang disebabkan oleh virus varisela –
zoster(v-z virus) yang sangat menular
bersifat akut yang umumnya mengenai anak,yang ditandai dengan demam
mendadak,malaise, dan erupsi kulit berupa
makulapapular untuk beberapa jam
kemudian berubah menjadi vesikel
selama 3-4 hari dan dapat meninggalkan keropeng
(Thomson,1986)
*Infeksi akut primer oleh virus variesela –
zoster yang menyerang kulit dan mukosa yang secara klinis terdapat gejala
konstitusi,kelainan kulit polimorfi terutama pada bagian sentral
tubuh.(Djuanda,1993)
*Suatu penyakit yang disebabkan oleh virus
varisella(cacar air) terjadi karena reaktivasi dari virus tersebut.
*Virus akut yang
ditandai oleh vesikel pada kulit (Kamus Dorlan,1998)
2.ETIOLOGI
Penyebab dari
herpes simplek (varisella) adalah virus
varisella-zozter.Penamaan virus ini memberi pengertian bahwa infeksi primer
virus ini menyebabkan timbulnya penyakit varisella, sedangkan reaktivasi
(keadaan kambuh setelah sembuh dari varisella ) menyababkan herpes zoster.
3.TANDA DAN
GEJALA
*Demam
*Malase
*Nyeri kepala
*Timbulnya erupsi
kulit berupa papula eritematosa yang dalam waktu beberapa jam berubah menjadi vesikel setelah itu
menjadi pustul dan kemudian menjadi krusta.
*Gatal-gatal
4.PATOFISIOLOGI
Infeksi varisella
dimulai dengan masuknya virus ke mukosa saluran pernafasan,yang ditularkan
melalui sekresi pernafasan atau melalui kontak langsung.Inokolasi diikuti
dengan masa inkubasi,dimana pada saat tersebut virus menyebar dan berkembang
dijaringan kelenjar regional.Masa inkubasi varisella berkisar antara 11-20
hari,masa ini bisa lebih pendek atau lebih panjang.Gejala klinis mulai demam
yang tidak terlalu tinggi, malase dan nyeri kepala serta infeksi virus
varisella mengakibatkan herpes simplek. Infeksi primer terjadi pada darah yang
mengakibatkan viremia ini terjadi antara 4-6 hari setelah infeksi kemudian rash
muncul setelah 14 hari infeksi serta pada kulit menimbulkan erupsi kulit berupa
makula kemudian menjadi papula yang dalam waktu beberapa jam berubah menjadi
vesikel.Bentuk vesikel khas berupa tetesan embun(tear drops).Vesikel berubah
menjadi pustula kemudian berubah menjadi krusta.Virus juga menginfeksi dan
berkembang biak di organ seperti hati dan limpa yang mengakibatkan pembesaran
kelenjar getah bening(lymphadenopathy regional) dan disertai rasa gatal-gatal..
7.KOMPLIKASI
Komplikasi tersering secara umum :
a)
Pnemonia
b)
Kelainan
ginjal
c)
Ensefalitis
d)
Meningitis
Komplikasi yang
langka :
a)
Radang
sum-sum tulang
b)
Kegagalan
Hati
c)
Hepatitis
Komplikasi yang
biasa terjadi pada anak-anak hanya berupa infeksi varisella pada kulit
sedangkan pada orang dewasa kemungkinan terjadi komplikasi berupa paru-paru/
pnemonia
8.PENGOBATAN
*Pengobatan simptomatik
-
Menghilangkan
rasa gatal
-
Menurunkan
panas
*Menjaga kebersihan
-
Terutama
daerah kuku yang sering digunakan untuk menggaruk
-
Kebersihan pada pakaian
*Pengobatan anti virus
-
Pada
saat ini acyclovir telah terbukti bermanfaat untuk mengobati varisella. Obat
ini dapat digunakan secara oral maupun secara intravena, pada kasus ini degan komplikasi berat atau dengan bantuan
sistem kekebalan, acyclovir ini dianjurkan untuk diberikan intravena, sedangkan
pada pemberian oral dapat digunakan pada
anak tanpa komplikasi.
9.PENCEGAHAN
1)
Isolasi
2)
Pemberian
VZIG (Varisella – Zoster immune
globulin)
3)
Pemberian
vaksinasi
ASUHAN
KEPERAWATAN HERPES SIMPLEK
I.Pengkajian
1.Identitas
Umur : Dewasa lebih sering
terkena herpes simplek dibandingkan anak – anak.
Jenis kelamin : pria = wanita
Musim / iklim : Tidak tergantung
muslim
2.Keluhan Utama
Pasien merasakan nyeri kepala ,
malase,demam yang tidak terlalu tinggi.
3.Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien menderita gatal- gatal karena timbul bintik – bintik merah
yang
Berkembang
4.Riwayat penyakit Dahulu
Pada pasien dengan imunitas lemah dan menderita malignitas seperti leukimia
dan
limfoma
5.Riwayat penyakit keluarga
Penyakit ini merupakan bukan penyakit keturunan
6.Riwayat Psikologis
Pasien merasa minder (menarik diri) karena adanya erupsi kulit dalam
dirinya.
7.Riwayat Psikososial
Pasien menutup diri dengan
lingkungan sekitar karena penyakit
yang didalamnya.
8.Pola aktifitas
Adanya perubahan pola aktifitas
pada nutrisi , istirahat(tidur),personal hygiene.
II. PEMERIKSAAN FISIK
1)
Pemeriksaan
fisik umum
a)
Keadan
umum : pasien tampak melemah
Kesadaran: komposmentis
b)
TTV
TD: Normal
S : meningkat
N : normal
RR : normal
2)
Pemeriksaan
fisik khusus
a)
Inspeksi
Kelainan kulit
Lesi: papula,vesikula,pustula, dan krusta
Isi lesi : jernih keruh dapat bercampur darah
Lokasi : bisa disemua tempat, paling sering unilateral pada servikal IV dan
lumbal II
b)
Palpasi
Kulit: Adanya benjolan dan bintik –bintik
Limpa : Adanya benjolan
III. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a)
Gangguan
integritas kulit berhubungan dengan erupsi pada kulit
b)
Gangguan
citra tubuh berhubungan dengan penampilan kulit tidak bagus
c)
Gangguan
rasa nyaman berhubungan dengan gatal – gatal
d)
Resti
terjadi infeksi
V.INTERVENSI KEPERAWATAN
a)Gangguan integritas kulit berhubungan dengan erupsi pada kulit
tujuan : mencapai penyembuhan
tepat waktu dan adanya regenerasi jaringan.
Intervensi
1. Pertahankan jaringan nekrotik dan kondisi
sekitar luka
R/
mengetahui keadaan integritas kulit
2. Berikan perawatan pada kulit
R/
menghindari gangguan integritas kulit
b)Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kulit tidak bagus
tujuan : pasien dapat
menerima keadaan tubuhnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar