MAKALAH
VASEKTOMI
PADA PRIA

Di susun
oleh :
Elis Setyawati
Rohmatul Dwi Sasmita
Riza Dwi Liyana
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
D3 KEPERAWATAN
“INSAN CENDEKIA MEDIKA”
JOMBANG
2011
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah YME karena atas
rahmat dan hidayah-Nya kami selaku penulis akhirnya dapat menyelesaikan makalah
dengan tema “Vasektomi pada Pria” sebagai
tugas kelompok dalam semester ini.
Makalah ini disusun dari berbagai sumber
reverensi yang relevan, baik buku-buku diktat kedokteran dan keperawatan,
artikel-artikel nasional dan internasional dari internet dan lain sebagainya.
Semoga saja makalah ini dapat bermanfaat baik bagi penulis sendiri khususnya
maupun bagi para pembaca pada umumnya.
Tentu saja sebagai manusia, penulis tidak dapat
terlepas dari kesalahan. Dan penulis menyadari makalah yang dibuat ini jauh
dari sempurna. Karena itu penulis merasa perlu untuk meminta maaf jika ada
sesuatu yang dirasa kurang.
Penulis mengharapkan masukan baik berupa saran
maupun kritikan demi perbaikan yang selalu perlu untuk dilakukan agar kesalahan
- kesalahan dapat diperbaiki di masa yang akan datang.
Jombang,
Mei 2011
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Vasektomi merupakan salah
satu metode kontrasepsi jangka panjang yang efektif dalam mencegah kehamilan
secara permanen. Setelah menjalani tindakan vasektomi, ada upaya tindak lanjut
yang harus dijalani oleh akseptor yaitu perawatan luka operasi, pencegahan
kehamilan dan kunjungan ulang. Tindakan vasektomi mempunyai efek atau keluhan.
Efek atau keluhan yang muncul dapat berupa keluhan medis, keluhan psikologis
dan terjadinya kehamilan.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa umur responden saat vasektomi rata-rata 48,7 tahun dengan renge 21-70
tahun. Namun demikian umur tidak terkait dengan penerimaan vasektomi dan
kondisi akseptor post vasektomi. Demikian pula dengan penganut agama Islam.
Pendidikan mempunyai kaitan dengan penerimaan terhadap vasektomi demikian juga
pekerjaan utama responden ternyata berhubungan dengan kondisi akseptor post
vasektomi. Pengetahuan tentang vasektomi umumnya cukup baik (74,46%), dengan
sikap yang mendukung terhadap vasektomi telah 7,8 tahun bervsektomi dan umumnya
mereka mengetahui vasektomi pertama kali dari aparat desa. Adapun alasan
mengikuti vasektomi yang terbanyak karena sudah sadar akan manfaat vasektomi
(72,32%)
Kondisi kesehatan akseptor
setelah vasektomi 87,15% menyatakan tidak terjadi perubahan pada kesehatannya,
demikian juga 91,07% akseptor menyatakan tidak ada perubahan hubungan sosial
setelah vasektomi. Dari responden yang ada 4 akseptor menyatakan terjadinya
kehamilan setelah vasektomi, 2 diantaranya karena operasi belum sempurna,
sedang yang lain diduga sudah terjadi konsepsi sebelum vasektomi.
B.
Tujuan
a.
Untuk mengetahui definisi dan jenis-jenis vasektomi
b.
Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan vasektomi
c.
Untuk mengetahui efek samping dari vasektomi
d.
Untuk mengetahui kontra indikasi dari dilakukannya vasektomi
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
Vasektomi adalah istilah dalam ilmu bedah
yang terbentuk dari dua kata yaitu vas dan ektomi. Vas atau vasa deferensia
artinya adalah saluran benih yaitu saluran yang menyalurkan sel benih jantan
(spermatozoa) keluar dari buah zakar (testis) yaitu tempat sel benih itu diproduksi
menuju kantung mani (vesikulaseminalis) sebagai tempat penampungan sel benih
jantan sebelum dipancarkan keluar pada saat puncak sanggama (ejakulasi). Ektomi atau ektomia artinya pemotongan sebagian. Jadi vasektomi artinya adalah
pemotongan sebagian (0.5 cm – 1 cm) saluran benih sehingga terdapat jarak
diantara ujung saluran benih bagian sisi testis dan saluran benih bagian sisi
lainya yang masih tersisa dan pada masing-masing kedua ujung saluran yang
tersisa tersebut dilakukan pengikatan sehingga saluran menjadi buntu/tersumbat.
Vasektomi adalah tindakan operasi ringan
dengan cara mengikat dan memotong saluran sperma sehingga sperma tidak dapat
lewat dan air mani tidak mengandung spermatozoa, dengan demikian tidak terjadi
pembuahan, operasi berlangsung kurang lebih 15 menit dan pasien tak perlu
dirawat. Operasi dapat dilakukan di Puskesmas, tempat pelayanan kesehatan
dengan fasilitas dokter ahli bedah, pemerintah dan swasta, dan karena tindakan
vasektomi murah dan ringan sehingga dapat dilakukan di lapangan (Siswosudarmo,
2007).
Vasektomi
adalah prosedur pembedahan kecil dimana deferentia vasa manusia yang terputus,
dan kemudian diikat / ditutup dengan cara seperti itu untuk mencegah sperma
dari memasuki aliran mani (ejakulasi).
Vasektomi dilakukan dengan cara pemotongan
Vas Deferens sehingga saluran transportasi sperma terhambat dan proses
penyatuan dengan ovum tidak bekerja. Seorang pria yang sudah divasektomi,
volume air maninya sekitar 0,15 cc yang tertahan tidak ikut keluar bersama
ejakulasi karena scrotum yang mengalirkannya sudah dibuat buntu. Sperma yang
sudah dibentuk tidak akan dikeluarkan oleh tubuh, tetapi diserap &
dihancurkan oleh tubuh.
B.
JENIS-JENIS VASEKTOMI
Jenis-jenis vasektomi antara lain adalah sbb :
·
Vasektomi Tanpa Pisau (VTP
atau No-scalpel Vasectomy)
Vasectomi tanpa pisau (diciptakan
Key-Hole), di mana hemostat tajam, bukan pisau bedah, digunakan untuk tusuk
skrotum dapat mengurangi waktu penyembuhan serta menurunkan kesempatan infeksi
(sayatan).
·
Vasektomi dengan insisi
skrotum (tradisional)
Vasektomi dengan insisi skrotum, dimana
dilakukan pembedahan kecil pada deferentia vasa manusia yang terputus, dan
kemudian diikat / ditutup dengan cara seperti itu untuk mencegah sperma dari
memasuki aliran mani (ejakulasi).
·
Vasektomi semi permanen
Vasektomi
Semi Permanen yakni vas deferen yang diikat dan
bisa dibuka kembali untuk berfungsi secara normal kembali dan tergantung dengan
lama tidaknya pengikatan vas deferen, karena semakin lama vasektomi diikat,
maka keberhasilan semakin kecil, sebab vas deferen yang sudah lama tidak
dilewati sperma akan menganggap sperma adalah benda asing dan akan
menghancurkan benda asing.
Ø Teknik Vasektomi Tanpa
Pisau
Langkah-Langkahnya adalah sbb :
1.
Celana dibuka dan baringkan
pasien dalam posisi terlentang.
2.
Rambut di daerah skrotum dicukur
sampai bersih.
3.
Penis diplester ke dinding
perut
4.
Daerah kulit skrotum, penis,
supra pubis dan bagian dalam pangkal paha kiri kanan dibersihkan dengan cairan
yang tidak merangsang seperti larutan iodofor (Betadine) atau larutan klorheksidin
(Hibis-crub) 4%.
5.
Tutuplah daerah yang telah
dibersihkan tersebut dengan kain steril berlubang pada tempat skrotum
ditonjolkan keluar.
6.
Tepat di linea mediana di atas
vas deferens, kulit skrotum diberi anestesi local (Prokain atau Novokain atau
Xilokain 1%) 0,5 ml, lalu jarum diteruskan masuk sejajar vas deferens kearah
distal, kemudian dideponair lagi masing-masing 3-4 ml, prosedur ini dilakukan
sebelah kanan dan kiri.
7.
Vas deferens dengan kulit
skrotum yang ditegangkan difiksasi di dalam lingkaran klem fiksasi pada garis
tengah skrotum. Kemudian klem direbahkan ke bawah sehingga vas deferens mengarah
ke bawah kulit.
8.
Kemudian tusuk bagian yang
paling menonjol dari vas deferens, tepat disebelah distal lingkaran klem dengan
sebelah ujung klem diseksi dengan membentuk sudut ± 45 derajat.
9.
Renggangkan ujung-ujung klem
pelan-pelan. Semua lapisan jaringan dari kulit sampai dinding vas deferens akan
dapat dipisahkan dalam satu gerakan. Setelah itu dinding vas deferens yang
telah telanjang dapat terlihat.
10.
Dengan ujung klem diseksi
menghadap kebawah, tusukkan salah satu ujung klem diputar menghadap keatas.
Ujung klem pelan-pelan dirapatkan dan pegang dinding anterior vas deferens.
Lepaskan klem fiksasi dari kulit dan pindahkan untuk memegang vas deferens yang
sudah telanjang dengan klem fiksasi lalu lepaskan klem fiksasi.
11.
Pada tempat vas deferens yang
melengkung, jaringan sekitarnya dipisahkan pelan-pelan kebawah dengan klem
diseksi. Kalau lobang telah cukup luas, lalu klem diseksi dimasukkan ke lobang
tersebut. Kemudian buka ujung-ujung klem pelan-pelan paralel dengan arah vas
deferens yang diangkat. Diperlukan kira-kira 2 cm vas deferens yang bebas. Vas
deferens di-crush secara lunak dengan klem diseksi, sebelum dilakukan ligasi
dengan benang sutra 3 – 0.
12.
Di antara dua ligasi kira-kira
1 – 1,5 cm vas deferens dipotong dan diangkat. Benang pada putung distal
sementara tidak dipotong. Kontrol perdarahan dan kembalikan putung-putung vas
deferens dalam skrotum.
13.
Tarik pelan-pelan pada putung
yang distal. Pegang secara halus fasia vas deferens dengan klem diseksi dan
tutup lobang fasia dengan mengikat sedemikian rupa sehingga putung bagian
epididimis tertutup dan putung distal ada di luar fasia.
Apabila tidak ada perdarahan pada keadaan vas deferens tidak tegang, maka benang yang terakhir dapat dipotong dan vas deferens dikembalikan dalam skrotum.
Apabila tidak ada perdarahan pada keadaan vas deferens tidak tegang, maka benang yang terakhir dapat dipotong dan vas deferens dikembalikan dalam skrotum.
14.
Lakukanlah tindakan di atas
(langkah 7 – 13) untuk vas deferens sebelah yang lain, melalui luka di garis
tengah yang sama. Kalau tidak ada perdarahan, luka kulit tidak perlu dijahit
hanya diaproksimasikan dengan band aid atau tensoplas.
C.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN VASEKTOMI
±
Kelebihan
·
Teknik operasi kecil yang
sederhana dapat dikerjakan kapan saja.
·
Komplikasi yang dijumpai
sedikit dan ringan
·
Biaya murah dan terjangkau oleh
masyarakat
·
Vasektomi akan mengalami
klimaktorium dalam suasana alami (Manuaba, 1998)
·
Baik yang dilakukan pada
laki-laki yang tidak ingin punya anak.
·
Vasektomi lebih murah dan lebih
sedikit komplikasi dari sterilisasi tubulus.
·
Laki-laki memiliki kesempatan
untuk mengubah kontrasepsi dengan istrinya.
·
Tidak mempengaruhi kemampuan
seseorang dalam menikmati hubungan seksual.
±
Kekurangan
Cara ini tidak langsung efektif, perlu menunggu beberapa waktu setelah benar-benar sperma tidak ditemukan berdasarkan analisa sperma.
Cara ini tidak langsung efektif, perlu menunggu beberapa waktu setelah benar-benar sperma tidak ditemukan berdasarkan analisa sperma.
·
Masih merupakan tindakan
operasi maka pria masih merasa takut.
·
Beberapa laki-laki takut
vasektomi akan mempengaruhi kemampuan seks atau menyebabkan masalah ereksi.
·
Ada sedikit rasa sakit dan
ketidaknyamanan beberapa hari setelah operasi, rasa sakit ini biasanya dapat
lega oleh konsumsi obat-obatan lembut.
·
Seringkali harus melakukan
dengan kompres es selama 4 jam untuk mengurangi pembengkakan, perdarahan dan
rasa tidak nyaman dan harus memakai celana yang dapat mendukung skrotum selama
2 hari.
·
Pasien diminta untuk memakai
kondom terlebih dahulu untuk membersihkan tabung dari sisa sperma yang ada.
Untuk mengetahui yang steril atau tidak, pemeriksaan mikroskopis biasanya
dilakukan 20-30 kali setelah ejakulasi.
·
Vasektomi tidak memberikan
perlindungan terhadap infeksi menular seksual termasuk HIV.
·
Penyesalan setelah vasektomi
lebih besar jika orang itu masih di bawah usia 25 tahun, telah terjadi perceraian
atau anak yang meninggal.
·
Dibutuhkan 1-3 tahun untuk
benar-benar menentukan apakah vasektomi dapat bekerja efektif 100 persen atau
tidak.
Walaupun vasektomi dinilai paling
efektif untuk mrngontrol kesuburan pria namun masih mungkin di jumpai suatu
kegagalan.
±
Vasektomi dianggap gagal bila:
·
Pada analisis sperma setelah 3
bulan pascavasektomi atau setelah 15 – 20 kali ejakulasi masih dijumpai
spermatozoa.
·
Dijumpai spermatozoa setelah
sebelumnya azoosperma
·
Istri ( pasangan ) hamil.
D.
EFEK SAMPING VASEKTOMI
Vasektomi tidak memiliki efek yang bersifat
merugikan. Sperma yang diproduksi tubuh pria namun tidak bisa disalurkan karena
prows vasektomi tersebut, akan kembali diserap tubuh tanpa menyebabkan gangguan
metabolisme. Beberapa orang yang menggunakan vasektomi mengeluh tentang
gangguan terhadap gairah seksual mereka, tetapi itu hanya bersifat psikologis
bukan gejala fisiologis.
Rasa nyeri atau ketidaknyamanan akibat pembedahan yang biasanya hanya berlangsung beberapa hari. Pembentukan granuloma relatif jarang dan merupakan keluhan yang nantinya hilang sendiri
Rasa nyeri atau ketidaknyamanan akibat pembedahan yang biasanya hanya berlangsung beberapa hari. Pembentukan granuloma relatif jarang dan merupakan keluhan yang nantinya hilang sendiri
Efek sampingnya Vasektomi hampir tidak ada
kecuali infeksi apabila perawatan pasca operasinya tidak bagus dapat
menimbulkan abses pada bekas luka dan juga dapat menyebabkan hematoma atau
membengkaknya kantung biji zakar karena pendarahan. Vasektomi juga tidak ada
pengaruhnya terhadap kemampuan pria untuk melakukan hubungan badan malah
beberapa kasus disebutkan potensi pria lebih baik karena pengaruh dari
psikologis terhindar dari kecemasan terjadinya kehamilan dari istri.
Oleh karena itu, seseorang untuk memutuskan
divasektomi harus ada persiapan baik itu fisik maupun mental dan tentunya
konsultasi karena yg dipotong/diikat adalah saluran yg mengeluarkan sel sperma
bukan cairan semennya. Waktu pembedahan juga singkat hanya sekitar 1 - 2 jam ,
setelah pembedahan akan terasa sedikit membengkak sekitar 3-5 hari.
Selain itu komplikasi dari vasektomi yakni
perdarahan dan dapat juga peradangan bila sterilisasi atau alat proses kurang.
E.
INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI VASEKTOMI
§
Indikasi Vasektomi
Indikasi vasektomi adalah :
·
Menunda kehamilan
·
Mengakhiri kesuburan
·
Membatasi kehamilan
·
Setiap pria, suami dari suatu
pasangan usia subur yang telah memiliki jumlah anak cukup dan tidak ingin
menambah anak.
§
Kontra Indikasi Vasektomi
Kontraindikasi vasektomi adalah :
·
Peradangan dalam rongga panggul
·
Peradangan liang senggama akut
(vaginatis-servisitis akut)
·
Obesitas berlebihan
·
Penyakit kardiovaskuler berat,
penyakit paru berat atau penyakit paru lain.
·
Peradangan kulit atau jamur
pada kemaluan.
·
Peradangan pada alat kelamin
pria.
·
Penyakit kencing manis.
·
Kelainan mekanisme pembekuan
darah.
·
Infeksi didaerah testis (buah
zakar) dan penis
·
Hernia (turun bero)
·
Varikokel (varises pada
pembuluh darah balik buah zakar)
·
Buah zakar membesar karena
tumor
·
Hidrokel (penumpukan cairan
pada kantong zakar)
·
Buah zakar tidak turun
(kriptokismus)
·
Penyakit kelainan pembuluh
darah
Beberapa hal yang dapat menimbulkan kontra indikasi dan
cara penanganannya:
Ø Perdarahan
Apabila perdarahan sedikit, cukup dengan
pengamatan saja. Bila banyak, hendaknya dirujuk segera ke fasilitas kesehatan
lain yang lebih lengkap. Di sini akan dilkukan operasi kembali dengan anestesi
umum, membuka luka, mengeluarkan bekuan-bekuan darah dan kemudian mencari
sumber perdarahan serta menjepit dan mengikatnya. Setiap keluhan pembengkakan
isi skrotum pascavasektomi hendaknya dicurigai sebagai perdarahan dan dilakukan
pemeriksaan yang seksama. Bekuan darah di dalam skrotum yang tidak dikeluarkan
akan mengundang kuman-kuman dan menimbulkan infeksi.
Ø Hematoma
Biasanya terjadi bila daerah skrotum diberi
beban yang berlebihan, misal naik sepeda, duduk terlalu lama dalam kendaraan
dengan jalanan yang rusak dan sebagainya.
Ø Infeksi
Infeksi pada kulit skrotum cukup dengan
mengobati menurut prinsip pengobatan luka kulit. Apabila basah, dengan kompres
(dengan zat yang tidak merangsang). Apabila kering dengan salep antibiotika.
Apabila terjadi infiltrat di dalam kulit skrotum di tempat vasektomi sebaiknya
segera dirujuk ke rumah sakit. Di sini pasien akan diistirahatkan dengan
berbaring, kompres es pemberian antibiotika, dan analgetika.
Ø Granuloma sperma
Dapat terjadi pada ujung proksimal vas atau
rpidemilis. Gejalanya merupakan benjolan kenyal dengan kadang – kadang keluhan
nyeri. Granuloma sperma dapat terjadi 1 – 2 minggu setelah vasektomi. Pada
keadaan ini dilakukan eksisi granuloma dan mengikat kembali vas deferens. Terjadi
pada 0.1 – 30 % kasus.
Ø Antibody sperma
Separuh sampai dua per tiga akseptor
vasektomi akan membentuk antibodi terhadap sperma. Sampai kini tidak pernah
terbukti adanya penyulit yangt disebabkan adanya antibodi tersebut
F.
PROSEDUR TINDAKAN VASEKTOMI
Prosedur Tindakan Vasektomi antara lain :
·
1 atau 2 insisi pada skrotum
·
99% prosedur vasektomi dilakukan
dengan anestesia local
Jenis oklusi yang umum dipakai:
·
Ligasi
·
Kauterisasi
·
Gabungan (kombinasi)
Oklusi
vasa deferensia membuat sperma tidak dapat mencapai vesikula seminalis sehingga
tidak ada di dalam cairan ejakulat saat terjadi emisi ke dalam vagina
a.
Syarat Vasektomi
·
Sukarela, artinya klien telah
mengerti dan memahami segala akibat prosedur vasektomi selanjutnya memutuskan
pilihannya atas keinginan sendiri, dengan mengisi dan menandatangani informed concent
(persetujuan tindakan)
·
Bahagia, artinya klien terikat
dalam perkawinan yang syah dan telah mempunyai jumlah anak minimal 2 orang
dengan umur anak terkecil minimal 2 tahun
·
Sehat, melalui pemeriksaan oleh
dokter klien dianggap sehat dan memenuhi persyaratan medis untuk dilakukan
prosedur tindakan vasektomi
b.
Kondisi yang memerlukan
perhatian khusus bagi tindakan vasektomi
·
Infeksi kulit pada daerah
operasi
·
Infeksi sistemikyang sangat
mengganggu klien
·
Hidrokel atau varikokel yang
besar
·
Hernia inguinalis
·
Filariasis
·
Undesensus testikularis
·
Massa intrakrotalis
·
Anemia berat, gangguan
pembekuan darah atau sedang menggunakan antikoagulansia
c.
Teknik Vasektomi
Prinsipnya bagaimana menjadikan pipa saluran
spermatozoa atau sel benih vasa deferens pria agar betul-betul dibuat buntu.
Kita tahu saluran sel benih yang sebesar kabel telepon berada di dalam kantong
buah zakar (scrotum), Pipa ini menjadi penghubung yang mengalirkan sel benih
yang diproduksi oleh buah zakar menuju kelenjar prostat yang berada d atasnya,
di luar kantong zakar. Di dalam prostat, sel benih lalu direndam oleh media
berupa getah yang diproduksi oleh prostat. Selain itu disiram pula oleh cairan
seminal, sehingga volumenya menjadi lebih banyak. Campuran ketiganya itu
menjadi apa yang kita kenal sebagai air mani atau sperma.
Jadi, sebagian besar air mani yang keluar
itu sesungguhnya lebih banyak berisi getah prostat dan cairan seminal (sekitar
95 persen), dan hanya sebagian kecil saja berisi sel benih (sekitar 5 persen).
Taruhlah sekali ejakulasi rata-rata mengeluarkan 5 cc air mani, volume sel
benihnya mungkin hanya sekitar 0,15cc saja. Jadi, setelah seorang pria
divasektomi, volume air mani yang sekitar 0,15 cc itu saja yang tertahan tidak
ikut keluar bersama ejakulasi karena pipa yang mengalirkannva sudah dibikin
buntu. Kendati yang sedikit ini besar maknanya dalam hal kesuburan, hampir tak
ada artinya dalam urusan ejakulasi dan pernik seks lainnya.
Teknik konvensional vasektomi yang lazim
dilakukan dengan cara memotong pipa saluran sel benih, kemudian mengikat kedua
ujung potongannya. Karena pipa alit ini ada pada kedua belah sisi buah zakar,
pemotongan dilakukan pada kedua belah sisi. Caranya, dengan membius lokal
dengan suntikan pada kulit sebelah pinggir kantong buah zakar setelah meraba
lokasi pipa sel benihnya. Pada bagian ini lalu dibelek beberapa sentimeter
untuk menemukan sang pipa. Pipa lalu ditarik keluar dan dipotong. kemudian
masing-masing ujung pipanya diikat, lalu dimasukkan kembali ke dalam kantong
zakar. Bekas luka belekan dijahit, dan selesai sudah. Prosesnya kira-kira 20
menit untuk kedua sisi buah zakar.
Teknik yang lebih baru dilakukan dengan cara
pembakaran (cauterisasi) pada pipa sel benih. Tidak perlu membelek terlebih
dulu (no scalpel vasectomy), melainkan dengan jarum khusus langsung menembus
kulit kantong buah zakar pada lokasi pipa sel benih berada, dan setelah pipanya
ketemu, dilakukan cauterisasi. Hasilnya sama-sama bikin buntu pipa penyalur sel
benih. Sekarang dikenal pula teknik dengan menggunakan klip (Vasclip). Dengan
klip khusus sebesar butir beras, pipa sel benih dijepit. Ini sudah dipakai di
AS sejak tahun 2002, dan disahkan oleh FDA, tetapi hanya berlaku di kalangan AS
saja.
G.
PERSIAPAN, PENGAMATAN DAN PEMERIKSAAN PASCABEDAH VASEKTOMI
Hal-hal
yang perlu dilakukan oleh calon peserta kontap pria adalah:
·
Tidur dan istirahat cukup
·
Mandi dan memebersihkan daerah sekitar kemaluan
·
Makan terlebih dahulu sebelum berangkat ke
klinik
·
Datang ke klinik tempat operasi dengan pengantar
·
Jangan lupa membawa surat persetujuan isteri
yang ditandatangani atau cap jempol
Setiap pascatindakan pembedahan batapapun
kecilnya memerlukan perawatan dan pemeriksaan lanjutan. Pada pascatindakan
bedah vasektomi dianjurkan dilakukan hal – hal sebagai berikut :
·
Dipersilahkan berbaring selama
15 menit
·
Amati rasa nyeri dan pendarahan
pada luka
·
Pasien dapat dipulangkan bila
keadaan pasien dan luka operasi baik.
Sebelum pulang berikan nasehat sebagai berikut :
·
Istirahatlah satu atau dua hari
·
Perawatan luka, diusahakan agar
tetap kering dan jangan sampai basah sebelum sembuh, karena dapat mengakibatkan
infeksi. Pakailah celana dalam yang bersih. Jagalah luka bekas operasi, jangan
sampai terkena air/ kotoran
·
Segera kembali ke rumah sakit
apabila terjadi pendarahan, badan panas, nyeri yang hebat, pusing, muntah batau
sesak nafas.
·
Meminum obat yang diberikan
yaitu antibiotika profilaktik dan analgetika seperlunya.
·
Jangan bekerja berat/naik
sepeda.
·
Pakailah celana dalam yang
bersih
·
Makanlah obat yang diberikan
sesuai dengan anjuran
·
Bila akan melakukan hubungan
suami istri dalam periode pertama 15 kali mengeluarkan air mani sebaiknya
menggunakan alat kontrasepsi
Dilarang :
·
Melakukan pekerjaan yang berat
seperti : Memikul, Mencangkul, Memanjat Pohon/naik sepeda selama satu pekan
setelah operasi.
·
Melakukan hubungan Suami Istri
bila :
a.
Luka operasi belum sembuh
(biasanya sekitar 6 hari)
b.
Tidak memakai alat kontrasepsi
(biasanya sampai dengan 15 kali keluarnya air mani)
Kembalilah segera ke klinik atau Rumah Sakit :
·
Jika dari luka operasi terjadi
pendarahan yang tidak berhenti
·
Jika suhu tubuh meninggi
·
Jika pada daerah operasi timbul
rasa nyeri yang hebat.
Setelah divasektomi tetap
diperbolehkan. Bahkan dianjurka untuk melakukan hubungan seksual dengan istri,
namun harus diingat bahwa di dlam saluran mani( pipa – pipa ) Vas deferens
masih terdapat sisa – sisa sperma ( bibit ), sehingga selma masih ada sisa
sperma, sebaiknya suami dan istri tetap menggunakan alat pencegahan kehamilan.
Untuk itu kepada suami diberikan 15
kondom, guna menghindari kehamilan. Petugas akan memberi contoh cara
pemakaiannya. Setelah air mani keluar 15 kali atau setelah jang waktu 3 bulan,
maka suami diminta memeriksakan air maninya dengan maksud meyakinkan bahwa air
mani tersebut tidak mengandung bibit-bibit ( spermatozoa ) lagi.
Untuk keperluan, suami diminta
menyediakan air mani di dalalm botol bersih atau air mani yang ada di dalam
kondom dan memeriksakannya di laboratorium
Bila sudah ada pernyataan dai laboratorium bahwa air mani suami tidak mengandung bibit lagi, barulah ia boleh bersenggama tanpa alat pencegah apapun labih baik bila ia memeriksakan air mani untuk kedua kalinya.
Bila sudah ada pernyataan dai laboratorium bahwa air mani suami tidak mengandung bibit lagi, barulah ia boleh bersenggama tanpa alat pencegah apapun labih baik bila ia memeriksakan air mani untuk kedua kalinya.
BAB
III
PENUTUP
a.
Kesimpulan
Vasektomi dilakukan dengan cara
pemotongan Vas Deferens sehingga saluran transportasi sperma terhambat dan
proses penyatuan dengan ovum tidak bekerja. Seorang pria yang sudah
divasektomi, volume air maninya sekitar 0,15 cc yang tertahan tidak ikut keluar
bersama ejakulasi karena scrotum yang mengalirkannya sudah dibikin buntu.
Sperma yang sudah dibentuk tidak akan dikeluarkan oleh tubuh, tetapi diserap
& dihancurkan oleh tubuh.
Jenis-jenis Vasektomi, yaitu
vasektomi tanpa pisau (VTP atau No-scalpel Vasectomy) , vasektomi dengan insisi
skrotum (tradisional), vasektomi semi permanen. Kelebihan dari vasektomi, yaitu
teknik operasi kecil yang sederhana dapat dikerjakan kapan saja, komplikasi
yang dijumpai sedikit dan ringan, biaya murah dan terjangkau oleh masyarakat.
Kekurangannya ada sedikit rasa sakit dan ketidaknyamanan beberapa hari setelah
operasi, rasa sakit ini biasanya dapat lega oleh konsumsi obat-obatan lembut,
seringkali harus melakukan dengan kompres es selama 4 jam untuk mengurangi
pembengkakan, perdarahan dan rasa tidak nyaman dan harus memakai celana yang
dapat mendukung skrotum selama 2 hari, pasien diminta untuk memakai kondom
terlebih dahulu untuk membersihkan tabung dari sisa sperma yang ada.
Untuk mengetahui yang steril atau
tidak, pemeriksaan mikroskopis biasanya dilakukan 20-30 kali setelah ejakulasi,
dan vasektomi tidak memberikan perlindungan terhadap infeksi menular seksual
termasuk HIV.
Vasektomi merupakan salah satu
pilihan alat kontrasepsi untuk pria yang aman dan tentunya diperuntukan untuk
pria yang tidak ingin punya anak. Prosedur yang dilakukan untuk vasektomi pun
sangat aman karena ini adalah operasi kecil.
b.
Saran
Lakukan pengamatan dan pemeriksaan setelah melakukan vasektomi
(pasca tindakan vasektomi) sesuai dengan nasehat dokter atau prosedur yang
telah diberikan. Dan lakukan perawatan
luka supaya tidak terjadi infeksi yang
pada bagian luka bekas operasi.
DAFTAR
PUSTAKA
L.M,
Lowdermilk, D.L. Jensen, I.D. 1995. Maternity Nursing. Edisi 4. Mosby.
Team Pelatihan Teknologi Kontrasepsi Terkini (Contraceptive Technology Update – CTU). 2003. Jakarta.
Wahid, Dian Ibnu. 2008. Vasektomi (membikin anak tanpa harus menghasilkan anak). Dian Pustaka: Jogjakarta.
PKMI. 1987. Sistem Pelayanan Konseling Kontrasepsi Mantap. Perkumpulan Kontrasepsi Mantap Indonesia (PKMI). Jakarta.
Astagina. 2008. Vasektomi (Kontrasepsi Pria). UFUK Press: Jakarta.
Saifudin, Abdul B. 2003. Judul Buku PanduanPraktis Pelayanan Kontrasepsi. Bina Pustaka: Jakarta.
Team Pelatihan Teknologi Kontrasepsi Terkini (Contraceptive Technology Update – CTU). 2003. Jakarta.
Wahid, Dian Ibnu. 2008. Vasektomi (membikin anak tanpa harus menghasilkan anak). Dian Pustaka: Jogjakarta.
PKMI. 1987. Sistem Pelayanan Konseling Kontrasepsi Mantap. Perkumpulan Kontrasepsi Mantap Indonesia (PKMI). Jakarta.
Astagina. 2008. Vasektomi (Kontrasepsi Pria). UFUK Press: Jakarta.
Saifudin, Abdul B. 2003. Judul Buku PanduanPraktis Pelayanan Kontrasepsi. Bina Pustaka: Jakarta.
http://ilmukeperawatan.wordpress.com/2008/12/11/vasektomi-sterilisasi-pria/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar