SISTEM
PERSEPSI SENSORI
“ Ca Lidah,
Candidiasis oral, dan Kelainan Bentuk Lidah
( Makroglosia
) “

Disusun
oleh :
1. Dwi Lestari Ningsih
2. Ika Reza Susanti
3. Rindy Puspitaningtyas
4. Risa Dwi
5. Windah agustina
6. Yayak Setia B
DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
JOMBANG
2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.Makalah ini memaparkan tentang penyakit pada lidah.
Penulis mengakui dan menyadari bahwa
makalah ini tidak akan selesai tanpa bantuan orang lain.Penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Bpk.Haidir selaku dosen mata kuliah Persepsi
Sensori.
2. Orang tua penulis yang memberikan dorongan dan
doa.
3. Serta pihak-pihak lain yang membantu penulis untuk
menyelesaikan makalah ini.
Dalam kerendahan hati penulis mengakui
dan menyadari bahwa penyusunan ini masih jauh dari sempurna. Maka dari itu
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan
tugas kami selanjutnya.
Jombang, November 2010
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Judul……………………………………………………….……… 1
Kata
Pengantar……………………………………………………………… 2
Daftar
Isi…………………………………………………………………….. 3
BAB
I PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang………………………………………………………. 4
1.2.
Rumusan
Masalah…………………………………………………… 7
1.3.
Tujuan……………………………………………………………….. 7
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Ca lidah……………………………………………………………… 8
2.2
Candidiasis
oral……………………………………………………... 15
2.3
Kelainan
Bentuk Lidah ( Makroglosia )……………………….….... 17
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan………………………………………………………..... 22
3.2
Saran……………………………………………………………..….. 22
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejumlah besar penyebab kanker ganas lidah telah diduga,
tetapi berdasarkan para ahli belum ada pernyataan yang dapat dibuat secara
tegas. Namun ada beberapa dugaan bahwa kanker ganas lidah terjadi karena ada
hubungan dengan beberapa gangguan tertentu atau penyakit-penyakit tertentu.
Beberapa penelitian didapat bahwa penyakit syphilis,
baik pada kasus aktif atau sekurang-kurangnya
telah ada riwayat penyakit syphilis sebelumnya, sering dijumpai bersama-sama
dengan kanker ganas lidah.
Sekitar 33 %
penderitanya yang menderita kanker ganas lidah juga mengalami penyakit
syphilis. Ada beberapa penyakit lain yang merupakan penyebab terjadinya kanker
ganas pada lidah diantaranya adalah hygiene mulut yang jelek, trauma kronik dan
gangguan alkohol serta tembakau. Sejumlah kasus telah diobservasi dimana kanker
ganas lidah timbul pada tempat yang sesuai dengan sumber iritasi kronik seperti
caries gigi atau gigi busuk dengan calculus yang banyak, dan juga bisanya
karena pemasangan gigi palsu atau prothesa yang posisinya tidak cocok.
Memakan makanan dari pembungkus berbahan plastik. Perlu
diketahui makanan yg disajikan dalam plastik terutama jika bahan plastik
tersebut bukan bahan plastik tahan panas. Sudah menjadi hal sederhana
memasukkan makanan kedalam plastik. Disamping biaya murah juga sederhana dan
mudah diperoleh, tetapi tanpa kita sadari, kebiasaan ini untuk jangka panjang bisa
mengakibatkan kanker. Zat berbahaya dalam pembuatan plastik akan terurai lepas
dan menempel dalam makanan.
Candidiasis oral/mulut (juga dikenal sebagai sariawan)
adalah infeksi jamur ragi dari genus Candida pada membran berlendir mulut. Hal
ini sering disebabkan oleh Candida albicans, atau kadang oleh Candida glabrata
dan Candida tropicalis. sariwan pada mulut bayi disebut candidiasis, sementara
jika terjadi di mulut atau tenggorokan orang dewasa diistilahkan candidosis
atau moniliasis.
Infeksi mulut oleh spesies Candida biasanya memunculkan
kumpulan lapisan kental berwarna putih atau krem pada membran mucosal (dinding
mulut dalam). Pada mucosa mulut yang terinfeksi mungkin muncul radang (berwarna
merah). Orang dewasa mungkin mengalami rasa tidak nyaman atau rasa terbakar.
Makroglosia adalah bentuk lidah yang tidak normal. Ini
adalah pembesaran lidah yang tidak normal. Kelainan ini biasanya bersamaan
timbulnya dengan kelainan turunan, sebagai contoh pada kelainan Down's
Syndrome. Pembedahan mungkin diperlukan untuk membetulkan kelainan ini.
Makroglosia
pembesaran dari lidah yang seeara primer terjadi karena pertumbuhan yang
berlebihan dari otot. Keadaan ini lebih sering terjadi dibandingkan
mikroglosia, dapat terjadi secara kongenital dan dapatan. Kelainan ini biasanya
bersamaan timbulnya dengan kelainan turunan, sebagai contoh pada kelainan
Down's Syndrome.
Pada tahun 1970an para ahli dari Amerika
dan Eropa
merevisi nama dari kelainan yang terjadi pada anak tersebut dengan merujuk
penemu pertama kali syndrome ini dengan istilah Down Syndrome dan hingga kini
penyakit ini dikenal dengan istilah yang sama.
Down syndrome merupakan kelainan kromosom yakni
terbentuknya kromosom 21 (trisomy 21), Kromosom ini terbentuk akibat kegagalan
sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan.
Kelainan yang berdampak pada keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental anak
ini pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh Dr.John Longdon Down.
Gejala atau tanda-tanda yang muncul akibat Down syndrome
dapat bervariasi mulai dari yang tidak tampak sama sekali, tampak minimal
sampai muncul tanda yang khas.
Penderita dengan tanda khas sangat mudah dikenali dengan
adanya penampilan fisik yang menonjol berupa bentuk kepala yang relatif kecil
dari normal (microchephaly) dengan bagian anteroposterior kepala( bagian kepala
dari arah depan ke belakang ) mendatar. Pada bagian wajah biasanya tampak sela
hidung yang datar, mulut yang mengecil dan lidah yang menonjol keluar
(macroglossia).
Seringkali mata menjadi sipit dengan sudut bagian tengah
membentuk lipatan (epicanthal folds). Tanda klinis pada bagian tubuh lainnya
berupa tangan yang pendek termasuk ruas jari-jarinya serta jarak antara jari
pertama dan kedua baik pada tangan maupun kaki melebar.
Sementara itu lapisan kulit biasanya tampak keriput
(dermatoglyphics). Kelainan kromosom ini juga bisa menyebabkan gangguan atau
bahkan kerusakan pada sistim organ yang lain.
Karena ciri-ciri yang tampak aneh seperti tinggi badan
yang relative pendek, kepala mengecil, hidung yang datar menyerupai orang
Mongolia maka sering juga dikenal dengan Mongoloid.
Pada bayi baru lahir kelainan dapat berupa Congenital
Heart Disease. kelainan ini yang biasanya berakibat fatal di mana bayi dapat
meninggal dengan cepat. Pada sistim pencernaan dapat ditemui kelainan berupa
sumbatan pada esophagus (esophageal atresia) atau duodenum (duodenal atresia).
Apabila anak sudah mengalami sumbatan pada organ-organ
tersebut biasanya akan diikuti muntah-muntah.
Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan
kromosom melalui amniocentesis bagi para ibu hamil terutama pada bulan-bulan
awal kehamilan. Terlebih lagi ibu hamil yang pernah mempunyai anak dengan Down
syndrome atau mereka yang hamil di atas usia 40 tahun harus dengan hati-hati
memantau perkembangan janinnya karena mereka memiliki resiko melahirkan anak
dengan Down syndrome lebih tinggi.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan Ca Lidah,
Candidiasis oral, Kelainan Bentuk Lidah ( Makroglosia )?
1.2.2 Bagaimanakah Etiologi, Gejala, Pencegahan,
Klasifikasi, Patofisiologi, Manifestasi Klinis, Pengobatan, Pemeriksaan
diagnostic, Penatalaksanaan?
1.3 Tujuan
1.3.1 Menjelaskan Definisi mengenai Ca Lidah,
Candidiasis oral, Kelainan Bentuk Lidah ( Makroglosia )?
1.3.2 Menjelaskan Etiologi, Gejala, Pencegahan,
Klasifikasi, Patofisiologi, Manifestasi Klinis, Pengobatan, Pemeriksaan
diagnostic, Penatalaksanaan?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Ca lidah
2.1.1
Definisi
Kanker lidah adalah
suatu neoplasma malignat yang timbul dari jaringan epitel mukosa lidah dengan
selnya berbentuk squamous cell carcinoma (cell epitel gepeng berlapis) dan
terjadi akibat ransangan menahun, juga beberapa penyakit-penyakit tertentu
(premalignant) seperti syphilis dan plumer vision syndrome, leukoplasia,
reytoplasia. Kanker ganas ini dapat menginfiltrasi ke daerah sekitarnya, di
samping itu dapat melakukan metastase secara limfogen dan hematogen.
Kanker lidah yaitu adanya daging atau benjolan
yang tumbuh menempel pada lidah. Untuk jenis inipun memiliki ragan jenis antara
lain benjolan yang tumbuh di lidah bagian atas dimana makin lama makin
membesar, sehingga sulit untuk mencerna makanan.
Kanker lidah yang sering terjadi adalah
tipe karsinoma sel skuamosa, sedangkan untuk jenis yang lainnya jarang terjadi.
Kanker lidah meningkat sejalan dengan peningkatan usia. Umumnya hal ini terjadi
pada usia sekitar 60 tahun, tetapi hal ini telah terjadi pergesaran usia lebih
muda. Selain itu kanker lidah ternyata juga dipicu oleh pemakaian gigi
palsu yang tidak sesuai, kebersihan mulut yang buruk, radang kronis dan
genetikpun juga ternyata menjadi penyebabknya.
2.1.2
Etiologi
Sejumlah besar penyebab kanker ganas lidah telah diduga,
tetapi berdasarkan para ahli belum ada pernyataan yang dapat dibuat secara
tegas. Namun ada beberapa dugaan bahwa kanker ganas lidah terjadi karena ada
hubungan dengan beberapa gangguan tertentu atau penyakit-penyakit tertentu.
Beberapa
penelitian didapat bahwa penyakit syphilis, baik pada kasus aktif atau sekurang-kurangnya telah ada riwayat
penyakit syphilis sebelumnya, sering dijumpai bersama-sama dengan kanker ganas
lidah.
Sekitar 33 % penderitanya
yang menderita kanker ganas lidah juga mengalami penyakit syphilis. Ada beberapa
penyakit lain yang merupakan penyebab terjadinya kanker ganas pada lidah
diantaranya adalah hygiene mulut yang jelek, trauma kronik dan gangguan alkohol
serta tembakau. Sejumlah kasus telah diobservasi dimana kanker ganas lidah
timbul pada tempat yang sesuai dengan sumber iritasi kronik seperti caries gigi
atau gigi busuk dengan calculus yang banyak, dan juga bisanya karena pemasangan
gigi palsu atau prothesa yang posisinya tidak cocok.
Memakan makanan
dari pembungkus berbahan plastik. Perlu diketahui makanan yg disajikan dalam
plastik terutama jika bahan plastik tersebut bukan bahan plastik tahan panas.
Sudah menjadi hal sederhana memasukkan makanan kedalam plastik. Disamping biaya
murah juga sederhana dan mudah diperoleh, tetapi tanpa kita sadari, kebiasaan
ini untuk jangka panjang bisa mengakibatkan kanker. Zat berbahaya dalam
pembuatan plastik akan terurai lepas dan menempel dalam makanan.
Faktor-faktor yang disinyalir sebagai pencetus
kanker lidah diantaranya adalah :
·
Alkohol
·
Tembakau
·
Pemakaian Gigi Palsu
·
Kebersihan mulut kurang
·
Asap Rokok
Jika salah seorang dari kita seorang perokok maka perlu
waspada jika mengalami tanda-tanda adanya bercak putih pada sariawan yang tak
kunjung sembuh. Sebab ternyata hal tersebut dapat memicu terjadinya kanker lidah.
Kanker lidah meningkat sejalan dengan peningkatan usia. Umumnya hal ini terjadi
pada usia sekitar 60 tahun meskipun kini sudah ada juga kasus terjadi pada usia
lebih muda.
Penyebab terjadinya kanker lidah adalah merokok,
terutama yg lebih dari 2 pack perhari, resiko tersebut akan meningkat dengan
penggunaan alcohol 6-12 oz sehari. Risiko tersebut akan meningkat jika
mengonsumsi alkohol.
Asap rokok yang mengepul dalam rongga mulut dan terkena lidah ternyata dapat memicu kanker lidah. Jika anda seorang perokok maka anda perlu waspada jika mengalami tanda-tanda adanya bercak putih pada sariawan yang tak kunjung sembuh. Sebab ternyata hal tersebut dapat memicu terjadinya kanker lidah. Lidah bisa mengering karena paparan asap rokok. Kalau itu terpapar bolak balik mekanismenya akan bekerja berlebihan. Akhirnya orang yang berbakat untuk kanker sel-selnya berubah menjadi ganas akhirnya menjadi kanker lidah.
Asap rokok yang mengepul dalam rongga mulut dan terkena lidah ternyata dapat memicu kanker lidah. Jika anda seorang perokok maka anda perlu waspada jika mengalami tanda-tanda adanya bercak putih pada sariawan yang tak kunjung sembuh. Sebab ternyata hal tersebut dapat memicu terjadinya kanker lidah. Lidah bisa mengering karena paparan asap rokok. Kalau itu terpapar bolak balik mekanismenya akan bekerja berlebihan. Akhirnya orang yang berbakat untuk kanker sel-selnya berubah menjadi ganas akhirnya menjadi kanker lidah.
2.1.3
Gejala-gejala
kanker lidah diantaranya adalah ;
·
Biasanya terdapat luka (ulkus)
seperti sariawan yang tidak sembuh dengan pengobatan yang adekuat
·
Mudah berdarah
·
Nyeri local
·
Nyeri yang menjalar ke telinga
·
Nyeri menelan, sulit menelan
·
Pergerakan lidah menjadi sangat
terbatas.
Gejala-gejala kanker lidah adalah biasanya terdapat luka
(ulkus) seperti sariawan yang tidak sembuh dengan pengobatan yang adekuat,
mudah berdarah, nyeri local, nyeri yang menjalar ke telinga, nyeri menelan,
sulit menelan, dan pergerakan lidah menjadi sangat terbatas. Pada stadium dini,
kanker lidah tidak menimbulkan nyeri dan biasanya ditemukan pada pemeriksaan
rutin gigi.
Kanker biasanya tumbuh di bagian pinggir lidah. Hampir
tidak pernah di pangkal lidah kecuali pada seseorang yang pernah menderita
sifilis yang tidak diobati selama beberapa tahun. Karsinoma sel skuamosa pada
lidah seringkali tampak seperti luka terbuka (borok) dan cenderung tumbuh ke
dalam jaringan di bawahnya. Merokok sigaret lebih mungkin menyebabkan kanker
mulut dibandingkan merokok cerutu atau melalui pipa. Bercak perokok (bintik
kecoklatan yang mendatar) bisa timbul di sisi dimana sebuah sigaret atau pipa
biasanya diletakkan di bibir. Dengan biopsi, bisa diketahui apakah bercak
tersebut bersifat ganas atau tidak.
2.1.4
Pencegahan
Kanker Lidah
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan
untuk menekan risiko kanker ganas yang menyerang organ lidah tersebut secara
umum, antara lain:
·
Berhenti merokok. Merokok
adalah faktor resiko kanker yang terbesar. Semua jenis tembakau membuat Anda
berisiko kanker. Mencegah tembakau atau memutuskan untuk berhenti
menggunakannya merupakan keputusan kesehatan yang sangat penting. Hal ini
merupakan bagian dari mencegah kanker.
·
Hindari minuman beralkohol.
·
Pemeriksaan rutin 6 bulan
sekali ke dokter gigi. Salah satu hal yang wajib dilakukan dan sangat penting
untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan memeriksakan dan membersihkan
gigi secara teratur. Hal itu bisa mencegah karang gigi, gusi sakit, gigi
berlubang,kanker mulut, dan penyakit gigi lainnya. Jangan tunggu sampai Anda
punya masalah, lalu baru pergi ke dokter gigi. Sebaiknya cegah sebelum terjadi.
·
Menyikat gigi minimal dua kali
sehari, pagi hari setelah sarapan dan malam hari menjelang tidur
·
Menjaga kebersihan mulut dan
gigi. Apabila mulut dan gigi tidak terjaga kebersihannya, maka membuat kuman
yang berjangkit lama-lama menjadi jamur dan akhirnya berkembang menjadi kanker.
Selain menyikat gigi disarankan untuk menggunakan obat kumur yang menuntaskan
kegiatan membersihkan mulut.
Beberapa tindakan untuk mencegah
kanker lidah yang bisa berguna dalam jangka panjang antara lain :
·
Menghindarkan makan atau minum
yg panas - panas.
·
Membersihkan mulut (lidah)
sehabis makan khusunya makanan berlemak tinggi.
·
Meningkatkan konsumsi makan
makanan yang asam.
·
Mengikuti pola hidup sehat .
Tindakan pengobatan terbaik untuk
kanker mulut non medis antara lain :
·
Penggunaan obat alami.
Pengobatan kanker Daryels adalah pengobatan khusus
kanker dengan bahan alami yaitu kemoterapi alami. Obat memiliki kemampuan yang
baik untuk mematikan sel dgn cepat dan terlokalisir dengan tidak merusak
jaringan sel yang baik. Obat ini mampu mematikan sel kanker dgn cara pemanasan
atau grilling sel sehingga kanker tidak dapat berkembang.
·
Penggunanaan konsumsi makanan
jus teraphy Daryels utk menghambat suplai makanan untuk kanker. Perpaduan kedua
metode ini sangat berhasil untuk menyembuhkan kanker.
2.1.5
Klasifikasi
Jenis kanker lidah yang lain adalah adanya daging
tumbuh dibawah lidah yang menyebabkan lidah menempel dengan langit langit
bawah.
Untuk jenis kanker seperti ini, kesehatan penderita akan cepat drop karena
kesulitan untuk makan, sementara nafsu makan hilang karena dalam waktu yang
bersamaan dari dalam mulut keluar cairan bening kanker yang berwarna bening
atau kekuningan, dimana cairan ini makin lama makin menebal sehingga lidah akan
sulit bergerak dan kerongkongan akan menyempit.
Kanker yang menempel pada lidah akan
menyebabkan pembusukan dan lama kelamaan akan pecah, dan mengeluarkan cairan
kanker yang terus menerus.
Gejala
kanker lidah, dijelaskan Tuti, biasanya terdapat luka (ulkus) seperti sariawan
yang tidak sembuh dengan pengobatan yang adekuat, mudah berdarah, nyeri lokal,
nyeri yang menjalar ke telinga, nyeri menelan, sulit menelan, pergerakan lidah
menjadi semakin terbatas.
2.1.6
Patofisiologi
Squamous sel carcinoma pada lidah sering timbul pada daerah
epithelium yang tidak normal, tetapi selain keadaan tersebut dan mudahnya
dilakukan pemeriksaan mulut, lesi sering tumbuh menjadi lesi yang besar sebelum
pasien akhirnya datang ke dokter gigi.
Secara histologis tumor terdiri dari lapisan atau kelompok sel-sel
eosinopilik yang sering disertai dengan kumparan keratinasi. Pada kelompok ini, sel tumor masuk sedikit
kelamina propria, membentuk massa papileferus pada permukaan. Tumor bersifat
pasif pada daerah permukaannya, tetapi jarang meluas ke tulang dan tidak
mempunyai anak sebar.
Lidah mempunyai susunan pembuluh lymphe yang kaya, hal ini akan
mempercepat metastase kelenjar getah benig regioner dan ini juga dimungkinkan
oleh susunan pembuluh lymphe yang saling berhubungan kanan dan kiri.
2.1.7
Manifestasi
Klinis
Tanda-tanda yang sering muncul pada kanker lidah adalah
suatu massa atau ulkus yang tidak nyeri. Meskipun pada sebagian besar penderita lesi tersebut akhirnya menjadi
nyeri, tentunya hal ini terjadi jika timbul infeksi skunder.
Tumor tersebut dapat bermula sebagai ulkus yang
mengalami indurasi superfisial dengan pinggir yang sedikit menonjol dan dapat
berlanjut menjadi menginfiltrasi bagian dalam dari ujung lidah yang dapat
menimbulkan fiksasi atau indurasi sehingga tampak banyak merubah permukaannya.
Lesi yang khas timbul pada pinggir lateral atau
permukaan ventral lidah. Sedangkan pada sejumlah kecil kasus kanker lidah
timbul pada permukaan dorsum lidah. Biasanya pada penderita dengan riwayat
glossitis syphilitic sebelumnya atau yang sedang mengalami glossitis
syphilitic. Lesi pada pinggir lateral tidak rata penyebarannya antara dasar lidah dan 1/3
dari bagian tengah lidah.
Lesi-lesi dekat dasar lidah terutama tidak jelas karena
lesi-lesi tersebut tidak menimbulkan gejala sampai keadaan agak lanjut bahkan
manifestasi yang muncul hanya berupa nyeri tenggorokan dan disfagia.
Tempat-tempat yang khusus timbulnya tumor-tumor ini sangat penting oleh karena
lesi-lesi pada bagian posterior lidah biasanya mempunyai tingkat keganasan yang
tinggi, dan dapat bermetastase secara dini dengan prognosanya yang sangat
jelek, terutama oleh karena kesulitan dalam hal mengobatinya.
2.2 Candidiasis oral
2.2.1 Definisi
Candidiasis oral/mulut (juga dikenal sebagai
sariawan) adalah infeksi jamur ragi dari genus Candida pada membran berlendir
mulut. Hal ini sering disebabkan oleh Candida albicans, atau kadang oleh
Candida glabrata dan Candida tropicalis. sariwan pada mulut bayi disebut
candidiasis, sementara jika terjadi di mulut atau tenggorokan orang dewasa
diistilahkan candidosis atau moniliasis.
2.2.2 Gejala
Infeksi mulut oleh spesies Candida biasanya
memunculkan kumpulan lapisan kental berwarna putih atau krem pada membran
mucosal (dinding mulut dalam). Pada mucosa mulut yang terinfeksi mungkin muncul
radang (berwarna merah). Orang dewasa mungkin mengalami rasa tidak nyaman atau
rasa terbakar.
infeksi oral oleh spesies Candida biasanya
muncul sebagai deposito putih atau krem tebal di membran
mukosa .Terinfeksi mukosa mulut mungkin
muncul meradang (merah dan mungkin sedikit
terangkat).Pada bayi kondisi ini disebut thrush. Orang dewasa mungkin mengalami
ketidaknyamanan atau terbakar.Bila berwarna deposito krim yang dikerik, ada
perdarahan sedikit.
2.2.3 Kelompok
yang beresiko:
·
Bayi yang
baru lahir,
·
Penderita
Diabet, khususnya bagi yang tidak mengontrol diabetnya,
·
Sebagai
efek samping dari obat-obatan, yang paling sering obat antibiotik.
Corticosteroids (sejenis hormon steroid) hisap/hirup untuk perawatan kondisi
paru-paru (misalnya Asma) bisa juga berdampak pada candidiasis mulut.
·
Orang-orang
dengan immunodefisiensi (misalnya penderita HIV/AIDS atau pengobatan
kemoterapi).
·
Perempuan
yang sedang mengalami perubahan hormonal, seperti kehamilan atau mereka yang
menggunakan pil pengontrol kelahiran.
·
Orang sehat
yang dengan sadar/tidak sadar telah mendatangkan kontak secara rutin dengan
ragi, misal pengguna gigi palsu dan perokok.
2.2.4 Faktor
risiko
·
Newborn bayi.
·
Sebagai
efek samping obat, yang paling sering setelah mengambil antibiotik Inhalasi kortikosteroid untuk pengobatan
kondisi paru-paru (misalnya, asma atau PPOK ) juga
dapat menyebabkan kandidiasis oral: risiko dapat dikurangi dengan teratur
membilas mulut dengan air setelah minum obat.
·
Orang
dengan defisiensi imun
(misalnya sebagai akibat dari AIDS / HIV atau kemoterapi pengobatan).
·
Wanita
mengalami perubahan hormonal, seperti kehamilan atau mereka yang pada pil KB.
·
Gigi tiruan pengguna
2.2.5 Pengobatan
Oral kandidiasis dapat diobati dengan topikal anti-jamur obat, seperti nistatin , miconazole , violet gentian atau amfoterisin B terapi.
topikal diberikan sebagai suspensi oral yang dicuci sekitar mulut dan kemudian
ditelan oleh pasien.
Pasien yang immunocompromised, baik dengan HIV /
AIDS atau sebagai akibat dari kemoterapi, mungkin memerlukan pengobatan
sistemik dengan oral atau intravena diberikan antijamur anti.
2.3 Kelainan Bentuk Lidah ( Makroglosia )
2.3.1 Definisi
Makroglosia adalah bentuk lidah yang tidak
normal. Ini adalah pembesaran lidah yang tidak normal. Kelainan ini biasanya
bersamaan timbulnya dengan kelainan turunan, sebagai contoh pada kelainan
Down's Syndrome. Pembedahan mungkin
diperlukan untuk membetulkan kelainan ini.
2.3.2 Etiologi
Makroglosia
pembesaran dari lidah yang seeara primer terjadi karena pertumbuhan yang
berlebihan dari otot. Keadaan ini lebih sering terjadi dibandingkan
mikroglosia, dapat terjadi secara kongenital dan dapatan. Kelainan ini biasanya
bersamaan timbulnya dengan kelainan turunan, sebagai contoh pada kelainan Down's Syndrome.
Down syndrome merupakan kelainan kromosom yang dapat dikenal dengan melihat manifestasi klinis yang
cukup khas. Kelainan yang berdampak pada keterbelakangan pertumbuhan fisik dan
mental anak ini pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh Dr.John Longdon Down. Karena ciri-ciri yang tampak
aneh seperti tinggi badan yang relative pendek, kepala mengecil, hidung yang datar menyerupai orang Mongolia maka sering juga dikenal dengan Mongoloid.
Pada tahun 1970an para ahli dari Amerika dan Eropa merevisi nama dari kelainan
yang terjadi pada anak tersebut dengan merujuk penemu pertama kali syndrome ini
dengan istilah Down Syndrome dan hingga kini
penyakit ini dikenal dengan istilah yang sama.
Down syndrome merupakan kelainan kromosom yakni
terbentuknya kromosom 21 (trisomy 21), Kromosom ini terbentuk akibat kegagalan
sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan. Kelainan
yang berdampak pada keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental anak ini
pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh Dr.John Longdon Down.
Gejala atau tanda-tanda yang muncul akibat Down
syndrome dapat bervariasi mulai dari yang tidak tampak sama sekali, tampak
minimal sampai muncul tanda yang khas.
Penderita dengan tanda khas sangat mudah
dikenali dengan adanya penampilan fisik yang menonjol berupa bentuk kepala yang
relatif kecil dari normal (microchephaly) dengan bagian anteroposterior kepala(
bagian kepala dari arah depan ke belakang ) mendatar. Pada bagian wajah
biasanya tampak sela hidung yang datar, mulut yang mengecil dan lidah yang menonjol keluar (macroglossia).
Seringkali mata menjadi sipit dengan sudut
bagian tengah membentuk lipatan (epicanthal folds). Tanda klinis pada bagian
tubuh lainnya berupa tangan yang pendek termasuk ruas jari-jarinya serta jarak
antara jari pertama dan kedua baik pada tangan maupun kaki melebar.
Sementara itu lapisan kulit biasanya tampak
keriput (dermatoglyphics). Kelainan kromosom ini juga bisa menyebabkan gangguan
atau bahkan kerusakan pada sistim organ yang lain.
Karena ciri-ciri yang tampak aneh seperti tinggi
badan yang relative pendek, kepala mengecil, hidung yang datar menyerupai orang
Mongolia maka sering juga dikenal dengan Mongoloid.
Pada bayi baru lahir kelainan dapat berupa
Congenital Heart Disease. kelainan ini yang biasanya berakibat fatal di mana
bayi dapat meninggal dengan cepat. Pada sistim pencernaan dapat ditemui
kelainan berupa sumbatan pada esophagus (esophageal atresia) atau duodenum
(duodenal atresia).
Apabila anak sudah mengalami sumbatan pada
organ-organ tersebut biasanya akan diikuti muntah-muntah.
Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan
pemeriksaan kromosom melalui amniocentesis bagi para ibu hamil terutama pada
bulan-bulan awal kehamilan. Terlebih lagi ibu hamil yang pernah mempunyai anak
dengan Down syndrome atau mereka yang hamil di atas
usia 40 tahun harus dengan hati-hati memantau
perkembangan janinnya karena mereka memiliki resiko melahirkan anak dengan Down
syndrome lebih tinggi.
2.3.3 Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan
pemeriksaan kromosom melalui amniocentesis bagi para ibu hamil terutama pada
bulan-bulan awal kehamilan. Terlebih lagi ibu hamil yang pernah mempunyai anak
dengan sindrom down atau mereka yang hamil di atas usia 40 tahun harus dengan
hati-hati memantau perkembangan janinnya karena mereka memiliki risiko
melahirkan anak dengan sindrom down lebih tinggi.
Sindrom
down tidak bisa dicegah, karena DS merupakan kelainan yang disebabkan oleh
kelainan jumlah kromosom. Jumlsh kromosm 21 yang harusnya cuma 2 menjadi 3.
Penyebabnya masih tidak diketahui pasti, yang dapat disimpulkan sampai saat ini
adalah makin tua usia ibu makin tinggi risiko untuk terjadinya DS.
Diagnosis dalam kandungan bisa dilakukan,
diagnosis pasti dengan analisis kromosom dengan cara pengambilan CVS (mengambil
sedikit bagian janin pada plasenta) pada kehamilan 10-12
minggu) atau amniosentesis (pengambilan air ketuban) pada kehamilan 14-16
minggu.
2.3.4
Pemeriksaan diagnostik
Untuk mendeteksi adanya kelainan pada kromosom,
ada beberapa pemeriksaan yang dapat membantu menegakkan diagnosa ini, antara
lain:
·
Pemeriksaan
fisik penderita
·
Pemeriksaan
kromosom
·
Ultrasonografi
(USG)
·
Ekokardiogram
(ECG)
·
Pemeriksaan
darah (Percutaneus Umbilical Blood Sampling)
2.3.5
Penatalaksanaan
Sampai saat ini belum ditemukan metode
pengobatan yang paling efektif untuk mengatasi kelainan ini. Pada tahap
perkembangannya penderita Down syndrom juga dapat mengalami kemunduran dari
sistim penglihatan, pendengaran maupun kemampuan fisiknya mengingat tonus
otot-otot yang lemah.
Dengan demikian penderita harus mendapatkan
dukungan maupun informasi yang cukup serta kemudahan dalam menggunakan sarana
atau fasilitas yang sesuai berkaitan dengan kemunduran perkembangan baik fisik
maupun mentalnya. Pembedahan biasanya dilakukan pada penderita untuk mengoreksi
adanya defek pada jantung, mengingat sebagian besar penderita lebih cepat
meninggal dunia akibat adanya kelainan pada jantung tersebut.
Dengan adanya leukemia akut menyebabkan penderita semakin rentan terkena infeksi,
sehingga penderita ini memerlukan monitoring serta pemberian terapi pencegah
infeksi yang adekuat.
Makroglosia
pembesaran dari lidah yang seeara primer terjadi karena pertumbuhan yang
berlebihan dari otot. Keadaan ini lebih sering terjadi dibandingkan
mikroglosia, dapat terjadi secara kongenital dan dapatan.
Secara klinis lidah terlihat menonjol keluar
mulut dan tampak seluruh lidah memperlihatkan adanya lekukan gigi pada pinggir
lateral lidah karena tekanan yang berlawanan dengan gigi. Jenis-jenis
makroglosia berhubungan dengan kelainan pertumbuhan, inflamasi, gangguan
metabolisme dan neoplasma. Makroglosia dapat menyebabkan kelainan bentuk
dentomuskuloskeletal, gangguan estetik, ketidakstabilan alat ortodonti dan
perawatan bedah ortognati serta menimbulkan masalah dalam pengunyahan ,
berbicara dan jalan nafas. Untuk memperbaikinya diperlukan perawatan dengan pembedahan
lidah.
Reduksi lidah diindikasikan sebagai prosedur
primer pada pasien dengan makroglosia sebenarnya yang menimbulkan keluhan.
Beberapa teknik reduksi lidah telah dilaporkan yaitu teknik pengurangan lidah
bentuk "V", bentuk "keyhole" dan pengurangan lidah
longitudinal dan transversal.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Kanker lidah yang sering terjadi adalah
tipe karsinoma sel skuamosa, sedangkan untuk jenis yang lainnya jarang terjadi.
Kanker lidah meningkat sejalan dengan peningkatan usia. Umumnya hal ini terjadi
pada usia sekitar 60 tahun, tetapi hal ini telah terjadi pergesaran usia lebih
muda. Selain itu kanker lidah ternyata juga dipicu oleh pemakaian gigi
palsu yang tidak sesuai, kebersihan mulut yang buruk, radang kronis dan
genetikpun juga ternyata menjadi penyebabknya.
Candida biasanya muncul sebagai deposito
putih atau krem tebal di membran mukosa .Terinfeksi mukosa mulut mungkin muncul meradang (merah dan mungkin sedikit terangkat).Pada bayi
kondisi ini disebut thrush. Orang dewasa mungkin mengalami ketidaknyamanan atau
terbakar.Bila berwarna deposito krim yang dikerik, ada perdarahan sedikit.
Makroglosia pembesaran dari lidah yang seeara primer
terjadi karena pertumbuhan yang berlebihan dari otot. Keadaan ini lebih sering
terjadi dibandingkan mikroglosia, dapat terjadi secara kongenital dan dapatan.
Kelainan ini biasanya bersamaan timbulnya dengan kelainan turunan, sebagai
contoh pada kelainan Down's Syndrome
3.2 Saran
Sebaiknya kita menghindari kemungkinan-kemungkinan atau hal-hal yang dapat menyebabkan kanker lidah, candidiasis oral, kelainan
bentuk lidah seperti minum-minman beralkohol,
menjaga kebersihan mulut, dan tidak merokok.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar