METODE KELUARGA BERENCANA ALAMI (KBA)
PANTANG BERKALA
Oleh:
Churia Agustina
Fitria Aprilia
Wiwin Sumila
Yayak Styabudi
PROGRAM STUDI D-3 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2011
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah YME karena atas rahmat dan
hidayah-Nya saya selaku penulis akhirnya dapat menyelesaikan makalah
keperawatan dengan tema “KB dengan PANTANG BERKALA yang terdiri dari:Metode
Kalender,Metode Basal,Metode Lendir Servik” sebagai tugas kelompok dalam semester ini.
Makalah
keperawatan ini disusun dari berbagai sumber reverensi yang relevan,
baik buku-buku diktat kedokteran dan keperawatan, artikel-artikel nasional dan
internasional dari internet dan lain sebagainya. Semoga saja makalah ini dapat
bermanfaat baik bagi penulis sendiri khususnya maupun bagi para pembaca pada
umumnya.
Tentu saja sebagai manusia, penulis tidak dapat terlepas
dari kesalahan. Dan penulis menyadari makalah yang dibuat ini jauh dari
sempurna. Karena itu penulis merasa perlu untuk meminta maaf jika ada sesuatu
yang dirasa kurang.
Penulis mengharapkan masukan baik berupa saran maupun
kritikan demi perbaikan yang selalu perlu untuk dilakukan agar kesalahan -
kesalahan dapat diperbaiki di masa yang akan datang.
Jombang, Mei 2011
Penulis
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sejak dahulu orang sudah dipercaya
akan adanya hari-hari subur dan tidak subur bagi wanita, karena itu cara metode
kalender mempunyai sejarah yang sudah tua pemakaiannya sebagai kontrasepsi
zaman dulu.
Metode kalender hanya dapat memprediksi kapan masa subur
dalam siklus menstruasinya sehingga kemungkinan besar bisa hamil. Kita sebagai
mahasiswa khususnya mahasiswa keperawatan sangat penting sekali mengetahui
kontrasepsi Metode Kalender,Metode Basal,Metode Lendir Servik. Karena akan
sangat membantu sekali dalam masalah Keluarga Berencana. Dalam makalah ini akan
membahas tentang Kontrasepsi dengan Metode Kalender,Metode Basal,Metode Lendir
Servik
TUJUAN
Agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca khususnya tentang
Kontrasepsi Metode Kalender,Metode Basal,Metode Lendir Servik dan dapat
mengambil manfaat serta meningkatkan ilmu pengetahuan.
I. Keluarga Berencana Alamiah
(KBA)
A. Pengertian
Istilah keluarga berencana alami (natural family planning, NFP)
menggambarkan metode perencanaan atau pencegahan kehamilan berdasarkan pantang
berkala (periodic abstinance). NFP menggambarkan semua metode yang digunakan
pasangan untuk mencapai, mencegah atau mengatur jarak kehamilan berdasarkan
pemahaman mereka tentang fertilitas dan pengaturan waktu senggama.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) mendefinisikan keluarga berencana
alami sebagai: Dalam definisi keluarga berencana alami yang digunakan, pantang
hubungan seksual selama fase subur siklus menstruasi, dan praktek hubungan
seksual dilakukan setelah fase ini selesai.
Pasangan secara sukarela menghindari senggama pada
masa subur ibu (ketika ibu tersebut dapat menjadi hamil), atau senggama pada
masa subur untuk mencapai kehamilan. Metode keluarga
berencana alamiah berdasarkan kesadaran penuh dari sikllus reproduksi ibu
tersebut.
1. METODE KALENDER
Metode kalender atau pantang berkala merupakan metode keluarga
berencana alamiah (KBA) yang paling tua. Pencetus KBA sistem kalender adalah
dr. Knaus (ahli kebidanan dari Vienna) dan dr. Ogino (ahli ginekologi dari
Jepang). Metode kalender ini berdasarkan pada siklus haid/menstruasi wanita.
Knaus berpendapat bahwa ovulasi terjadi tepat 14 hari sebelum
menstruasi berikutnya. Sedangkan Ogino berpendapat bahwa ovulasi tidak selalu
terjadi tepat 14 hari sebelum menstruasi, tetapi dapat terjadi antara 12 atau
16 hari sebelum menstruasi berikutnya. Hasil penelitian kedua ahli ini menjadi
dasar dari KBA sistem kalender.
Pengertian
Metode kalender atau pantang berkala adalah cara/metode kontrasepsi
sederhana yang dilakukan oleh pasangan suami istri dengan tidak melakukan
senggama atau hubungan seksual pada masa subur/ovulasi.
Contoh Gambar KB
Kalender
KETERANGAN:
v HARI AMAN : Tanggal yang
tidak berwarna,pada hari hari ini boleh koitus
v HARI BAHAYA:Tanggal yang berwarna hijau,pada hari hari ini
berpantang koitus
v Tanggal 2 :Hari pertama haid
v Tanggal 7,8,9 :Masa
kering
v Tanggal 10,11 : Koitus
pada hari hari ini memungkinkan sperma yang masih hidup dapat membuahi sel
telur(ovum)
v Tanggal 12,13,14 :Ovulasi dapat terjadi setiap saat
v Tanggal 15,16 :Ovulasi masih mungkin terjadi
v tanggal 17 :Sel telur masih mungkin ada dan hidup
v Tanggal 30,31 :Mulai haid lagi(hari ke 1 haid)
Ø
Rumus masa pantang berkala
Rumus : Hari pertama masa
subur =Tanggal pertama haid + masa ovulasi(14 hari)
Contoh:
8 + 14 = 22 jadi masa ovulasi adalah: 2
hari kedepan dan 2 hari kebelakang antara tanggal 22.
Penerapan
Hal yang perlu diperhatikan pada siklus menstruasi wanita sehat ada tiga tahapan:
Hal yang perlu diperhatikan pada siklus menstruasi wanita sehat ada tiga tahapan:
- Pre ovulatory infertility phase (masa tidak subur sebelum ovulasi).
- Fertility phase (masa subur).
- Post ovulatory infertility phase (masa tidak subur setelah ovulasi).
Perhitungan masa subur ini akan efektif bila siklus menstruasinya
normal yaitu 21-35 hari. Pemantauan jumlah hari pada setiap siklus menstruasi
dilakukan minimal enam kali siklus berturut-turut. Kemudian hitung periode masa
subur dengan melihat data yang telahdicatat.Bila haid teratur (28 hari)
,Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1 dan masa subur
adalah hari ke-12 hingga hari ke- 16 dalam siklus haid.
Contoh:
Seorang wanita/istri mendapat haid mulai tanggal 2 Oktober. Tanggal 2 Oktober ini dihitung sebagai hari ke-1. Maka hari ke-12 jatuh pada tanggal 13 Oktober dan hari ke 16 jatuh pada tanggal 16 Oktober. Jadi masa subur yaitu sejak tanggal 13 Oktober hingga tanggal 16 Oktober. Sehingga pada masa ini merupakan masa pantang untuk melakukan senggama. Apabila ingin melakukan hubungan seksual harus menggunakan kontrasepsi.
Seorang wanita/istri mendapat haid mulai tanggal 2 Oktober. Tanggal 2 Oktober ini dihitung sebagai hari ke-1. Maka hari ke-12 jatuh pada tanggal 13 Oktober dan hari ke 16 jatuh pada tanggal 16 Oktober. Jadi masa subur yaitu sejak tanggal 13 Oktober hingga tanggal 16 Oktober. Sehingga pada masa ini merupakan masa pantang untuk melakukan senggama. Apabila ingin melakukan hubungan seksual harus menggunakan kontrasepsi.
Bila haid tidak teratur :Jumlah hari
terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18. Hitungan ini menentukan hari
pertama masa subur.Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus haid
dikurangi11.Hitungan ini menentukan hari terakhir masa subur.
Ø Manfaat
Metode kalender atau pantang berkala dapat bermanfaat sebagai kontrasepsi maupun konsepsi.
Metode kalender atau pantang berkala dapat bermanfaat sebagai kontrasepsi maupun konsepsi.
v
Kontrasepsi: Sebagai alat
pengendalian kelahiran atau mencegah kehamilan.
v
Konsepsi: Dapat digunakan oleh
para pasangan untuk mengharapkan bayi dengan melakukan hubungan seksual saat
masa subur/ovulasi untuk meningkatkan kesempatan bisa hamil.
Ø Keuntungan
Metode kalender atau pantang berkala mempunyai keuntungan sebagai berikut:
Metode kalender atau pantang berkala mempunyai keuntungan sebagai berikut:
1.
Metode kalender atau pantang
berkala lebih sederhana.
2.
Dapat digunakan oleh setiap
wanita yang sehat.
3.
Tidak membutuhkan alat atau
pemeriksaan khusus dalam penerapannya.
4.
Tidak mengganggu pada saat
berhubungan seksual.
5.
Kontrasepsi dengan menggunakan
metode kalender dapat menghindari resiko kesehatan yang berhubungan dengan
kontrasepsi.
6.
Tidak memerlukan biaya.
7.
Tidak memerlukan tempat
pelayanan kontrasepsi.
Ø Keterbatasan
Sebagai metode sederhana dan alami, metode kalender atau pantang berkala ini juga memiliki keterbatasan, antara lain:
Sebagai metode sederhana dan alami, metode kalender atau pantang berkala ini juga memiliki keterbatasan, antara lain:
1.
Memerlukan kerjasama yang baik
antara suami istri.
2.
Harus ada motivasi dan disiplin
pasangan dalam menjalankannya.
3.
Pasangan suami istri tidak
dapat melakukan hubungan seksual setiap saat.
4.
Pasangan suami istri harus tahu
masa subur dan masa tidak subur.
5.
Harus mengamati sikus menstruasi
minimal enam kali siklus.
6.
Siklus menstruasi yang tidak
teratur (menjadi penghambat).
7.
Lebih efektif bila
dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain.
Ø Efektifitas
Metode kalender akan lebih efektif bila dilakukan dengan baik dan benar. Sebelum menggunakan metode kalender ini, pasangan suami istri harus mengetahui masa subur. Padahal, masa subur setiap wanita tidaklah sama. Oleh karena itu, diperlukan pengamatan minimal enam kali siklus menstruasi. Selain itu, metode ini juga akan lebih efektif bila digunakan bersama dengan metode kontrasepsi lain. Berdasarkan penelitian dr. Johnson dan kawan-kawan di Sidney, metode kalender akan efektif tiga kali lipat bila dikombinasikan dengan metode simptothermal. Angka kegagalan penggunaan metode kalender adalah 14 per 100 wanita per tahun.
Metode kalender akan lebih efektif bila dilakukan dengan baik dan benar. Sebelum menggunakan metode kalender ini, pasangan suami istri harus mengetahui masa subur. Padahal, masa subur setiap wanita tidaklah sama. Oleh karena itu, diperlukan pengamatan minimal enam kali siklus menstruasi. Selain itu, metode ini juga akan lebih efektif bila digunakan bersama dengan metode kontrasepsi lain. Berdasarkan penelitian dr. Johnson dan kawan-kawan di Sidney, metode kalender akan efektif tiga kali lipat bila dikombinasikan dengan metode simptothermal. Angka kegagalan penggunaan metode kalender adalah 14 per 100 wanita per tahun.
Ø Faktor Penyebab Metode Kalender Tidak Efektif
Hal yang dapat menyebabkan metode kalender menjadi tidak efektif adalah:
Hal yang dapat menyebabkan metode kalender menjadi tidak efektif adalah:
1.
Penentuan masa tidak subur
didasarkan pada kemampuan hidup sel sperma dalam saluran reproduksi (sperma mampu
bertahan selama 3 hari).
2.
Anggapan bahwa perdarahan yang
datang bersamaan dengan ovulasi, diinterpretasikan sebagai menstruasi. Hal ini
menyebabkan perhitungan masa tidak subur sebelum dan setelah ovulasi menjadi
tidak tepat.
3.
Penentuan masa tidak subur tidak
didasarkan pada siklus menstruasi sendiri.
4.
Kurangnya pemahaman tentang
hubungan masa subur/ovulasi dengan perubahan jenis mukus/lendir serviks yang
menyertainya.
5.
Anggapan bahwa hari pertama
menstruasi dihitung dari berakhirnya perdarahan menstruasi. Hal ini menyebabkan
penentuan masa tidak subur menjadi tidak tepat.
2.METODE SUHU BASAL
Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh
selama istirahat atau dalam keadaan istirahat(tidur).Pengukuran suhu basal
dilakukan pada pagi hari segera setelah bangun tidur dan sebelum melakukan aktifitas
lainnya.
Tujuan pencatatan suhu basal untuk mengetahui kapan
terjadinya.masa subur/ovulasi. Suhu basal tubuh diukur dengan alat yang berupa
termometer basal. Termometer basal ini dapat digunakan secara oral, per vagina,atau
melalui dubur dan ditempatkan pada lokasi serta waktu yang sama selama 5 menit.
Ibu dapat mengenali masa subur ibu dengan mengukur suhu
badan secara teliti dengan thermometer khusus yang bisa mencatat perubahan suhu
sampai 0, 0C untuk mendeteksi, bahkan suatu perubahan kecil suhu tubuh.
Peninggian suhu basal badan sebanyak 0,2-0,5 0C pada
waktu ovulasi, peninggian suhu basal badan mulai 1-2 hari setelah ovulasi, dan
disebabkan oleh peninggian kadar hormon progesterone yang dihasilkan korpus
luteum.
Masa subur sejak ovulasi sampai fase
pascaovulasi selama siklus menstruasi dapat ditentukan dengan memperkirakan
bahwa masa subur terus berlanjut sampai terdapatr peningkatan yang tetap atau
keadaan suhu yang tetap selama 3 hari atau setelah 5 hari peningkatan yang
progresif. Hari-hari tidak subur mulai muncul dan
berlanjut sampai terjadinya menstruasi. Metode suhu basal itu sendiri hanya
berfungsi untuk menentukan kapan ovulasi terjadi dan mengidentifikasi hari-hari
subur setelah ovulasi. Metode ini tidak dapat memperkirakan waktu terjadinya
ovulasi atau menentukan hari-hari subur setelah ovulasi dan hari-hari tidak
subur setelah ovulasi.
Contoh gambar metode
suhu basal
Suhu normal tubuh sekitar 35,5-36 derajat Celcius. Pada waktu
ovulasi suhu akan turun terlebih dahulu dan naik menjadi 37-38 derajat kemudian
tidak akan kembali pada suhu 35 derajat Celcius. Pada saat itulah
terjadi.masasubur/ovulasi
Kondisi kenaikan suhu tubuh ini akan terjadi sekitar 3-4 hari,
kemudian akan turun kembali sekitar 2 derajat dan ahirnya kembali pada suhu
tubuh normal sebelum menstruasi. Hal ini terjadi karena produksi progesterone
menurun.
Apabila grafik (hasil catatan suhu tubuh) tidak terjadi
kenaikan suhu tubuh, kemungkinan tidak terjadi masa subur/ovulasi sehingga
tidak terjadi kenaikan suhu tubuh. Hal ini terjadi dikarenakan tidak adanya korpus
luteum yang memproduksi progesteron. Begitu sebaliknya, jika terjadi kenaikan
suhu tubuh dan terus berlangsung setelah masa subur/ovulasi kemungkinan terjadi
kehamilan. Karena, bila sel telur/ovum berhasil dibuahi, maka korpus luteum
akan terus memproduksi hormon progesteron. Akibatnya suhu tubuh tetap tinggi
Catatan:
1.
Jika salah satu dari 3 suhu
berada di bawah garis pelindung (cover line) selama perhitungan 3
hari. Kemungkinan tanda ovulasi belum terjadi. Untuk menghindari kehamilan
tunggu sampai 3 hari berturut-turut suhu tercatat di atas garis pelindung
sebelum memulai senggama.
2.
Bila periode tak subur telah
terlewati maka boleh tidak meneruskan pengukuran suhu tubuh dan melakukan
senggama hingga akhir siklus haid dan kemudian kembali mencatat grafik suhu
basal siklus berikutnya.
Ø Macam-macam Peninggian Suhu Basal Badan:
a. Peninggian suhu yang mendadak (abrupt).
b. Peninggian suhu yang perlahan-lahan (gradual).
c. Peninggian suhu yang bertingkat, umumnya didahului penurunan suhu yang cukup tajam.
a. Peninggian suhu yang mendadak (abrupt).
b. Peninggian suhu yang perlahan-lahan (gradual).
c. Peninggian suhu yang bertingkat, umumnya didahului penurunan suhu yang cukup tajam.
d. Peninggian suhu seperti “gigi gergaji”.
Ø Manfaat
Metode suhu basal tubuh dapat bermanfaat sebagai konsepsi maupun kontrasepsi.Manfaat kontrasepsi.Metode suhu basal tubuh berguna bagi pasangan yang menginginkan kehamilan.Manfaat kontrasepsi Metode suhu basal tubuh berguna bagi pasangan yang menginginkan menghindari atau mencegah kehamilan
Metode suhu basal tubuh dapat bermanfaat sebagai konsepsi maupun kontrasepsi.Manfaat kontrasepsi.Metode suhu basal tubuh berguna bagi pasangan yang menginginkan kehamilan.Manfaat kontrasepsi Metode suhu basal tubuh berguna bagi pasangan yang menginginkan menghindari atau mencegah kehamilan
Ø Efektifitas
Metode suhu basal tubuh akan efektif bila dilakukan dengan benar dan konsisten. Suhu tubuh basal dipantau dan dicatat selama beberapa bulan berturut-turut dan dianggap akurat bila terdeteksi pada saat ovulasi. Tingkat keefektian metode suhu tubuh basal sekitar 80 persen atau 20-30 kehamilan per 100 wanita per tahun. Secara teoritis angka kegagalannya adalah 15 kehamilan per 100 wanita per tahun. Metode suhu basal tubuh akan jauh lebih efektif apabila dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain seperti:kondom, spermisida ataupun metode kalender atau pantang berkala(calender method or periodic abstinence).
Metode suhu basal tubuh akan efektif bila dilakukan dengan benar dan konsisten. Suhu tubuh basal dipantau dan dicatat selama beberapa bulan berturut-turut dan dianggap akurat bila terdeteksi pada saat ovulasi. Tingkat keefektian metode suhu tubuh basal sekitar 80 persen atau 20-30 kehamilan per 100 wanita per tahun. Secara teoritis angka kegagalannya adalah 15 kehamilan per 100 wanita per tahun. Metode suhu basal tubuh akan jauh lebih efektif apabila dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain seperti:kondom, spermisida ataupun metode kalender atau pantang berkala(calender method or periodic abstinence).
Ø Factor yang Mempengaruhi Keandalan Metode Suhu Basal Tubuh
1.
Influensa atau infeksi traktus
respiratorius lain.
2.
Infeksi/penyakit lain yang
meninggikan suhu badan.
3.
Inflamasi lokal lidah, mulut
atau daerah anus
4.
Faktor-faktor situasional
seperti mimpi buruk.
5.
Jam tidur ireguler.
6.
Pemakaian minuman panas atau
dingin sebelum pengambilan suhu basal badan
7.
Pemakaian selimut elektris.
8.
Kegagalan membaca thermometer
dengan tepat
Penyakit.
Penyakit.
9.
Merokok dan atau minum alkohol.
10.
Penggunaan obat-obatan
11.
Stres
Ø Keuntungan
Keuntungan dari penggunaan metode suhu basal tubuh antara lain:
Keuntungan dari penggunaan metode suhu basal tubuh antara lain:
1.
Meningkatkan pengetahuan dan
kesadaran pada pasangan suami istri tentang masa subur/ovulasi.
2.
Membantu wanita yang mengalami siklus
haid tidak teratur mendeteksi masa ovulasi/masa subur.
3.
Dapat digunakan sebagai kontrasepsi
ataupun meningkatkan kesempatan untuk hamil.
4.
Membantu menunjukkan perubahan
tubuh lain pada saat mengalami masa subur/ovulasi sepertiperubahan lender
servik.
5.
Metode suhu basal tubuh yang
mengendalikan adalah wanita itu sendiri.
Ø Keterbatasan
Sebagai metode KBA, suhu basal tubuh memiliki keterbatasan sebagai berikut:
Sebagai metode KBA, suhu basal tubuh memiliki keterbatasan sebagai berikut:
1.
Membutuhkan motivasi dari
pasangan suami istri.
2.
Memerlukan konseling dan KIE
dari tenaga medis.
3.
Suhu tubuh basal dapat
dipengaruhi oleh penyakit, gangguan tidur, merokok, alkohol, stres, penggunaan
narkoba maupun selimut elektrik.
4.
Pengukuran suhu ubuh tharus
dilakukan pada waktu yang sama.
5.
Tidak mendeteksi awal masa
subur.
6.
Membutuhkanmasa pantang yang
lama.
Ø Teknik Penggunaan Metode suhu basal tubuh
Aturan perubahan suhu/temperatur adalah sebagai berikut:
Aturan perubahan suhu/temperatur adalah sebagai berikut:
1.
Umumnya digunakan thermometer
khusus dengan kalibrasi yang diperbesar (basal thermometer).
2.
Pengukuran dilakukan secara:
Oral (3 menit) Rektal (1 menit)vagina (3 menit)
3.
Suhu diukur pada waktu yang
hampir sama setiap pagi (sebelum bangun dari tempat tidur).
4.
Catat suhu ibu pada kartu yang
telah tersedia.
5.
Gunakan catatan suhu pada kartu
tersebut untuk 10 hari pertama dari siklus haid untuk menentukan suhu tertinggi
dari suhu yang “normal dan rendah” dalam pola tertentu tanpa kondisi-kondisi di
luar normal atau biasanya.
6.
Abaikan setiap suhu tinggi yang
disebabkan oleh demam atau gangguan lain.
7.
Tarik garis pada 0,05 derajat
celcius – 0,1 derajat celcius di atas suhu tertinggi dari suhu 10 hari
tersebut. Garis ini disebut garis pelindung (cover line) atau garis
suhu.
8.
Periode tak subur mulai pada
sore hari setelah hari ketiga berturut-turut suhu tubuh berada di atas garis
pelindung/suhu basal.
9.
Hari pantang senggama dilakukan
sejak hari pertama haid hingga sore ketiga kenaikan secara berurutan suhu basal
tubuh (setelah masuk periodemasa tak subur).
10.
Masa pantang untuk senggama
pada metode3 suhu basal tubuh labih panjang dari metode ovulasi billings
11.
Perhatikan kondisi lendir subur
dan tak subur yang dapat diamati
Contoh. Pencatatan pengukuran suhu
basal tubuh
3.METODE MUKOSA SERVIKS
Metode mukosa serviks atau metode ovulasi merupakan metode keluarga
berencana alamiah (KBA) dengan cara mengenali masa subur dari siklus menstruasi
dengan mengamati lendir serviks dan perubahan rasa pada vulva menjelang
hari-hari ovulasi.
Metode ovulasi didasarkan pada pengenalan terhadap perubahan lendir
serviks selama siklus menstruasi, yang menggambarkan masa subur dalam siklus
dan waktu fertilitas maksimal dalam masa subur.
Perubahan lendir serviks selama sikllus menstruasi merupakan akibat
pengaruh estrogen. Saat kedua ovarium berada dalam keadaan diam, akan terlihat
jumlah estrogen dan progesteron menurun, hasilnya adalah ketiadaan sensasi atau
lendir pada vulva.
Pada metode MOB, mengenali masa subur dengan memantau lendir serviks yang keluar dari vagina, pengamatan sepanjang hari dan ambil kesimpulan pada malam hari. Periksa lendir dengan jari tangan atau tisu di luar vagina dan perhatikan perubahan perasaan kering-basah. Tidak dianjurkan untuk periksa ke dalam vagina.
Pada metode MOB, mengenali masa subur dengan memantau lendir serviks yang keluar dari vagina, pengamatan sepanjang hari dan ambil kesimpulan pada malam hari. Periksa lendir dengan jari tangan atau tisu di luar vagina dan perhatikan perubahan perasaan kering-basah. Tidak dianjurkan untuk periksa ke dalam vagina.
Untuk menggunakan metode MOB ini, seorang wanita harus belajar
mengenali pula kesuburan dan pula dasar ke tidaksuburannya. Untuk menghindari
kekeliruan dan untuk menjamin keberhasilan pada awal masa belajar, pasangan
diminta secara penuh tidak bersenggama pada satu siklus haid, untuk mengenali
pula kesuburan dan pula ketidaksuburan.
Pula kesuburan adalah pola yang terus berubah, dan pula dasar
ketidaksuburan adalah pola yang sama sekali tidak berubah dari hari ke hari.
Kedua pola ini mengikuti kegiatan hormon-hormon (khususnya estrogen dan
progesteron) yang mengontrol daya tahan hidup sperma dan pembuahan. Oleh karena
itu, dapat memberi informasi yang dapat diandalkan untuk mendapatkan atau
menunda kehamilan.
Suatu catatan yang sederhana dan tepat adalah kunci untuk keberhasilan.
Suatu rangkaian kode digunakan untuk melenngkapi catatan. Kode ini harus cocok
dengan budaya lokal dan dapat digunakan oleh pengguna KBA secara luas. Contoh
berikut adalah tabel pencatatan kode siklus normal (teratur) biasa, berkisar 28
hari dan siklus normal (teratur) berkisar 20-25 hari.
Ø Esensi Metode Mukosa Serviks
Lendir/mukosa
seviks adalah lendir yang dihasilkan oleh aktivitas biosintesis sel sekretori
serviks dan mengandung tiga komponen penting yaitu:
1.
Molekul lendir.
2.
Air.
3.
Senyawa kimia dan biokimia
(natrium klorida, rantai protein, enzim, dll).
Lendir/mukosa
serviks ini tidak hanya dihasilkan oleh sel leher rahim tetapi juga oleh
sel-sel vagina. Dalam vagina, terdapat sel intermediet yang mampu berperan
terhadap adanya lendir pada masa subur/ovulasi.
Ovulasi
adalah pelepasan sel telur/ovum yang matang dari ovarium/indung telur. Pada
saat menjelang ovulasi, lendir leher rahim akan mengalir dari vagina bila
wanita sedang berdiri atau berjalan. Ovulasi hanya terjadi pada satu hari di
setiap siklus dan sel telur akan hidup 12-24 jam, kecuali dibuahi sel sperma.
Oleh karena itu, lendir pada masa subur berperan menjaga kelangsungan hidup
sperma selama 3-5 hari.
Pengamatan
lendir serviks dapat dilakukan dengan:
1.
Merasakan perubahan rasa pada
vulva sepanjang hari.
2.
Melihat langsung lendir pada
waktu tertentu.
Pada
malam harinya, hasil pengamatan ini harus dicatat. Catatan ini akan menunjukkan
pola kesuburan dan pola ketidaksuburan.
Pola
Subur adalah pola yang terus berubah, sedangkan Pola Dasar Tidak Subur adalah
pola yang sama sekali tidak berubah. Kedua pola ini mengikuti hormon yang
mengontrol kelangsungan hidup sperma dan konsepsi/pembuahan. Dengan demikian
akan memberikan informasi yang bisa diandalkan untuk mendapatkan atau menunda
kehamilan.
v
Hari-hari kering: setelah darah
haid bersih, kebanyakan ibu mempunyai 1 sampai beberapa hari tidak terlihat
adanya lendir dan daerah vagina terasa kering, ini dinamakan hari-hari kering.
v
. Hari-hari subur: ketika
terobsesi adanya lendir sebelum ovulasi, ibu dianggap subur, ketika terlihat
adanya lendir, walaupun jenis lendir yang kental dan lengket. Lendir subur yang
basah dan licin mungkin sudah ada di serviks dan hari subur dimulai.
v
Hari puncak: adalah hari
terakhir adanya lendir licin, mulur dan ada perasaan basah
Ø
2 macam lendir serviks oleh
sel-sel serviks, yaitu:
1.
Lendir type E (Estrogenik)
Di produksi pada fase akhir pra ovulasi dan
fase ovulasi Sifat-sifat:
Banyak, tipis, seperti air (jernih) dan viskositas rendah
Spinnbarkeit (elastisitas) besar. Spinnbarkeit= sampai seberapa jauh lendir dapat dapat diregangkan sebelum putus. Bila dikeringkan terjadi bentuk seperti daun pakis (fernlike pattern, ferning, arborization), Spermatozoa dapat “menembus” lendir ini.
Banyak, tipis, seperti air (jernih) dan viskositas rendah
Spinnbarkeit (elastisitas) besar. Spinnbarkeit= sampai seberapa jauh lendir dapat dapat diregangkan sebelum putus. Bila dikeringkan terjadi bentuk seperti daun pakis (fernlike pattern, ferning, arborization), Spermatozoa dapat “menembus” lendir ini.
2.
Lendir type G (Gestagenik)
Diproduksi
oleh fase awal pra ovulasi dan setelah ovulasi. Sifat-sifat:
Kental,Viskositas tinggi, Keruh (opaque),Dibuat karena peninggian kadar progesterone, Spermatozoa tidak dapat menembus lendir ini.
Kental,Viskositas tinggi, Keruh (opaque),Dibuat karena peninggian kadar progesterone, Spermatozoa tidak dapat menembus lendir ini.
Ø
Manfaat
Metode mukosa serviks bermanfaat untuk mencegah kehamilan yaitu dengan berpantang senggama pada masa subur. Selain itu, metode ini juga bermanfaat bagi wanita yang menginginkan kehamilan.
Metode mukosa serviks bermanfaat untuk mencegah kehamilan yaitu dengan berpantang senggama pada masa subur. Selain itu, metode ini juga bermanfaat bagi wanita yang menginginkan kehamilan.
Ø
Efektifitas
Keberhasilan metode ovulasi billings ini tergantung pada instruksi yang tepat, pemahaman yang benar, keakuratan dalam pengamatan dan pencatatan lendir serviks, serta motivasi dan kerjasama dari pasangan dalam mengaplikasikannya. Angka kegagalan dari metode mukosa serviks sekitar 3-4 perempuan per 100 perempuan per tahun. Teori lain juga mengatakan, apabila petunjuk metode mukosa serviks atau ovulasi billings ini digunakan dengan benar maka keberhasilan dalam mencegah kehamilan 99 persen.
Keberhasilan metode ovulasi billings ini tergantung pada instruksi yang tepat, pemahaman yang benar, keakuratan dalam pengamatan dan pencatatan lendir serviks, serta motivasi dan kerjasama dari pasangan dalam mengaplikasikannya. Angka kegagalan dari metode mukosa serviks sekitar 3-4 perempuan per 100 perempuan per tahun. Teori lain juga mengatakan, apabila petunjuk metode mukosa serviks atau ovulasi billings ini digunakan dengan benar maka keberhasilan dalam mencegah kehamilan 99 persen.
Ø
Kelebihan
Metode mukosa serviks ini memiliki kelebihan, antara lain:
Metode mukosa serviks ini memiliki kelebihan, antara lain:
- Mudah digunakan.
- Tidak memerlukan biaya.
- Metode mukosa serviks merupakan metode keluarga berencana alami lain yang mengamati tanda-tanda kesuburan.
Ø
Keterbatasan
Sebagai metode keluarga berencana alami, metode mukosa serviks ini memiliki keterbatasan. Keterbatasan tersebut antara lain:
Sebagai metode keluarga berencana alami, metode mukosa serviks ini memiliki keterbatasan. Keterbatasan tersebut antara lain:
- Tidak efektif bila digunakan sendiri, sebaiknya dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain (misal metode simptothermal).
- Tidak cocok untuk wanita yang tidak menyukai menyentuh alat kelaminnya.
- Wanita yang memiliki infeksi saluran reproduksi dapat mengaburkan tanda-tanda kesuburan.
- Wanita yang menghasilkan sedikit lendir.
Ø
Hal yang Mempengaruhi Pola
Lendir Serviks
Pola
lendir serviks pada wanita dapat dipengaruhi oleh:
- Menyusui.
- Operasi serviks dengan cryotherapy atau electrocautery.
- Penggunaan produk kesehatan wanita yang dimasukkan dalam alat reproduksi.
- Perimenopause.
- Penggunaan kontrasepsi hormonal termasuk kontrasepsi darurat.
- Spermisida.
- Infeksi penyakit.
- Terkena vaginitis. Menular seksual
Ø
Instruksi Kepada
Pengguna/Klien
Petunjuk
bagi pengguna metode ovulasi adalah sebagai berikut:
- Cara mengenali masa subur dengan memantau lendir serviks yang keluar dari vagina. Pengamatan dilakukan sepanjang hari dan dicatat pada malam harinya.
- Periksa lendir dengan jari tangan atau tisu di luar vagina dan perhatikan perubahan perasaan kering-basah. Tidak dianjurkan untuk periksa ke dalam vagina.
- Pengguna metode ovulasi harus mengenali pola kesuburan dan pola dasar ketidaksuburan.
- Pasangan dianjurkan tidak melakukan hubungan seksual paling tidak selama satu siklus. Hal ini bertujuan untuk mengetahui jenis lendir normal atau pola kesuburan maupun pola dasar tidak subur.
- Selama hari-hari kering (tidak ada lendir) setelah menstruasi, senggama tergolong aman pada dua hari setelah menstruasi.
- Lendir basah, jernih, licin dan elastis menunjukkan masa subur (pantang bersenggama). Lendir kental, keruh, kekuningan dan lengket menunjukkan masa tidak subur.
- Berikan tanda (x) pada hari terakhir adanya lendir bening, licin dan elastis. Ini merupakan hari puncak dalam periode subur (fase paling subur).
- Pantang senggama dilanjutkan hingga tiga hari setelah puncak subur. Hal ini untuk menghindari terjadinya pembuahan.
- Periode tak subur dimulai pada hari kering lendir, empat hari setelah puncak hari subur sehingga senggama dapat dilakukan hingga datang haid berikutnya.
Contoh Kode yang
Dipakai untuk Mencatat Kesuburan
Pakai tanda * atau merah
untuk menandakan perdarahan (haid). Pakai huruf
K atau hijau untuk menandakan perasaan kering. Gambar suatu tanda L dalam
lingkaran atau biarkan kosong untuk memperlihatkan lendir subur yang basah,
jernih, licin dan mulur.
Pakai huruf L atau warna kuning untuk memperlihatkan lendir tak subur yang kental, putih, keruh dan lengket.
Pakai huruf L atau warna kuning untuk memperlihatkan lendir tak subur yang kental, putih, keruh dan lengket.
DAFTAR PUSTAKA
ü Saifuddin, BA. 2008. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta: Yayasan
ü Anna Glasier,2002.Buku panduan Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi.Edisi 4: EGC
ü Beckman,Charles,R.B.,et
al:Obstetric and Ginekologi 2/E.Baltimore Williams and Wilkins,1995
Tidak ada komentar:
Posting Komentar