MAKALAH REPRODUKSI
“KONDOM,DIAFRAGMA VAGINA,
DAN PEMBILASAN PASCA SENGGAMA”
Disusun Oleh:
1.
Linda Tri Jayanti
2.
M.Khotib
3.
Siti Nur Wahyuni
4.
Thony Setyawan
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
“INSAN CENDEKIA MEDIKA”
JOMBANG
2011
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT,
karena atas segala rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
kuliah ini.
Makalah ini disusun untuk mempelajari dan mengetahui
tentang Kondom,Diafragma vagina dan
Pembilasan pasca senggama Pada Sistem Reproduksi.
Selama menyelesaikan tugas ini
kami telah mendapatkan banyak referensi dari berbagai media maupun dari
buku-buku yang sudah kami pelajari. untuk mengetahui tentang hal ini.
Kami menyadari bahwa Makalah ini
belum sempurna, tetapi kami berharap, ini dapat memberikan pengetahuan yang berarti dan dapat menambah wawasan bagi
kita semua..
Jombang, 25 Mei 2011
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kondom
merupakan selubung/ sarung karet yang daapt terbuat dari berbagai bahan
diantaranya lateks ( karet), plastic ( vinil ) atau bahan alami ( produksi
hewani ) yang dipasang pada penis saat hubungan seksual.
Penggunaan
kondom sebagai alat kontrasepsi masih rendah, salah satu faktornya adalah citra
negatif yang melekat pada kondom. Seringkali penguna kondom diasosiasikan
sebagai hal yang negatif. Padahal sebagai alat kontrasepsi kondom memiliki tiga
keunggulan dengan tingkat efektivitas tinggi.
B. Tujuan
Kita bisa mengetahui tentang penggunaan alat KB
yang baik dan kemudian kita bisa menghimbau kepada masyarakat untuk
menerapkannya.
BAB 2
PEMBAHASAN
KONDOM
A.
Pengertian Alat Kontrasepsi
Kontrasepsi
dapat diartikan sebagai menghindarkan konsepsi atau kehamilan. Sedangkan alat
kotrasepsi, adalah segala macam alat atau cara yang digunakan satu pihak atau
kedua belah pihak pasangan suami istri untuk menghindarkan konsepsi.
Dahulu
kata pada abad sebelum masehi, Hipocrates pernah menganjurkan wanita-wanita
yang terlambat haid dan kebanyakan anak untuk bekerja lebih keras atau olahraga
labih berat lagi agar supaya mereka mendapat haid lagi.
Ada yang
mengatakan bahwa abortus atau pengguguran kandungan mungkin merupakan alat
kontrasepsi tertua didunia ini, tetapi abortus ini oleh pandangan Agama apapun
tidak dibenarkan dan anngap berdosa bagi mereka yang melakukan tindakan
pengguguran ini, bahkan undang – undang dibeberapa Negara pun menanggap bahwa
perbuatan ini adalah illegal dan bagi pelakunya dekenakan sanksi hukum.
B. Metode
Kontrasepsi
1. Metode
Amenora Laktasi
2.
Keluarga Berencana Alamiah
- · Metode Ovulasi Billings
- · System kalender
- · Metode suhu asal
3.
Senggama terputus
4. Metode
Barier
- · Kondom
- · Diafragma
- · Spermisida
5.
Kontrasepsi Kombinasi ( Hormon Estrogen dan Progesteron )
- · Pil Kombinasi
- · Suntikan Kombinasi
6.
Kontrasepsi Progesteron
- · Suntikan progestin
- · Pil progestin ( mini Pil)
- · Implant
- · AKDR dengan progestin
7. Alat
kontrasepsi dalam rahim
8.
Kontrasepsi mantap
- · Tubektomi
- · Vasektomi
- · Rekanalisasi
Untuk itu dalam makalah ini akan membahas lebih dalam
mengenai sejarah kondom, penggunaan dan kemanan kondom serta jenis – jenis
kondom yang dipergunakan oleh masyarakat.
C.
Pengertian Kondom
Kondom merupakan selubung/ sarung karet yang daapt
terbuat dari berbagai bahan diantaranya lateks ( karet), plastic ( vinil ) atau
bahan alami ( produksi hewani ) yang dipasang pada penis saat hubungan seksual.
Kondom terbuat dari karet sintetis yang tipis
berbentuk silinder, dengan muara berpinggiran tebal yang bila di gulung
berbentuk rata atau mempunyai bentuk seperti putting susu. Standar kondom
dilihat dari ketebalan pada umunya standar ketebalan adalah 0.02 mm.
Tipe kondom terdiri dari :
1. Kondom biasa
2. Kondom berkontur (bergerigi)
3. Kondom beraroma
4. Kondom tidak beraroma
D. Cara
Kerja Kondom
Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel
telur dengan cara mengemas sperma di ujung selubung karet yang dipasang pada
penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah kedalam saluran reproduksi
perempuan.
Kebanyakan orang yang terinfeksi IMS tidak menyadari
dirinya sudah terinfeksi. Karena itu penggunaan kondom saat ini lebih
dimaksudkan untuk mengurangi risiko IMS termasuk HIV/AIDS.Kondom dapat mencegah penularan
mikro organisme (IMS termasuk HBV dan HIV/ AIDS ) dari pasangan kepada pasangan
yang lain ( khusus kondom yang terbuat dari lateks dan vinil ).
E. `Cara
Penggunaan Kondom
- Gunakan kondom setiap akan melakukan hubungan seksual
- Agar efektif kontrasepsinya sebaiknya tambahkan spermasida kedalam kondom.
- Jangan menggunakan gigi atau benda tajam pada saat membuka kemasan.
- Pasang kondom pada saat penis sedang ereksi,
- Tempelkan ujungnya pada glans penis dan tempatkan bagian penampung sperma pada ujung uretra.
- Lepaskan gulungan karetnya dengan menggeser gulungan tersebut kearah pangkal penis.
- Kondom dilepas sebelum penis melembek
- Pegang bagian pangkal kondom sebelum mencabut penis sehingga kondom tidak terlepas saat penis dicabut dan lepaskan kondom diluar vagina agar tidak terjadi tumpahan cairan sperma disekitar vagina.
- Gunakan kondom hanya untuk satu kali pakai.
- Buang kondom pada tempat yang aman.
Penggunaan kondom sebagai alat
kontrasepsi masih rendah, salah satu faktornya adalah citra negatif yang
melekat pada kondom. Seringkali penguna kondom diasosiasikan sebagai hal yang
negatif. Padahal sebagai alat kontrasepsi kondom memiliki tiga keunggulan
dengan tingkat efektivitas tinggi.
Selain pencegahan infeksi menular
seksual (IMS), kondom juga bisa dipakai sebagai alat kontrasepsi pencegah
kehamilan serta meningkatkan efektivitas metode kontrasepsi lainnya. Seperti
diketahui, semua metode KB, bahkan sterilisasi, memiliki tingkat kegagalan.
Karena itu dengan memakai kondom efektivitasnya bisa mendekati 100 persen.
F. Keterbatasan
1.
Efektifitas
tidak terlalu tinggi
2.
Cara
penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi
3.
Agak
mengganggu hubungan seksual (mengurangi sentuhan langsung)
4.
Pada
beberapa klien bisa menyebabkan kesulitan untuk mempertahankan ereksi
5.
Harus
selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual
6.
Beberapa
klien malu untuk membeli kondom ditempat umum pembuangan kondom bekas mungkin
menimbulkan masalah dalam hal limbah.
DIAFRAGMA
VAGINA
A.Pengertian
Diafragma
adalah kap berbentuk bulat, cembung, terbuat dari lateks (karet) yang
dimasukkan ke dalam vagina
sebelum berhubungan seksual dan menutupi serviks.
Diafragma dan spermisida
- Flat spring (flat metal band).
- Coil spring (coiled wire).
- Arching spring (kombinasi metal spring).
1. Flat spring
(Diafragma
pegas datar)
Jenis ini cocok untuk vagina normal dan disarankan untuk pemakaian pertama kali. Memiliki pegas jam yang kuat dan mudah dipasang.
Jenis ini cocok untuk vagina normal dan disarankan untuk pemakaian pertama kali. Memiliki pegas jam yang kuat dan mudah dipasang.
2. Coil spring
(Diafragma
pegas kumparan)
Jenis ini cocok untuk wanita yang vaginanya kencang dan peka terhadap tekanan. Jenis ini memiliki pegas kumparan spiral dan jauh lebih lunak dari pegas datar.
Jenis ini cocok untuk wanita yang vaginanya kencang dan peka terhadap tekanan. Jenis ini memiliki pegas kumparan spiral dan jauh lebih lunak dari pegas datar.
3. Arching
spring
Jenis ini bermanfaat pada dinding vagina yang tampak kendur atau panjang dan posisi serviks menyebabkan pemasangan sulit. Tipe ini merupakan kombinasi dari flat spring dan coil spring, dan menimbulkan tekanan kuat pada dinding vagina.
Jenis ini bermanfaat pada dinding vagina yang tampak kendur atau panjang dan posisi serviks menyebabkan pemasangan sulit. Tipe ini merupakan kombinasi dari flat spring dan coil spring, dan menimbulkan tekanan kuat pada dinding vagina.
C. Cara
Kerja
Alat kontrasepsi metode barier yang berupa diafragma ini mempunyai cara kerja sebagai berikut:
Alat kontrasepsi metode barier yang berupa diafragma ini mempunyai cara kerja sebagai berikut:
1.
Mencegah masuknya sperma melalui kanalis
servikalis ke uterus dan saluran telur (tuba falopi).
2.
Sebagai alat untuk menempatkan spermisida.
D.Cara
penggunaan :
1.
Gunakan diafragma setiap kali melakukan
hubungan seksual
2.
Pertama kosongkan kandung kemih dan cuci
tangan
3.
Pastikan diafragma tidak berlubang (tes
dengan mengisi diafragma dengan air,atau melihat menembus cahaya)
4.
Oleskan sedikit spermisida krim atau
jelly pada kap diafragma (untuk memudahkan pemasangan tambahkan krim atau
jelly,remas bersamaan dengan pinggirannya)
5.
Posisi saat pemasangan diafragma :
·
Satu kaki di angkat ke atas kursi atau
dudukan toilet
·
Sambil berbaring
·
Sambil jongkok
·
Lebarkan kedua bibir vagina
·
Masukkan diafragma ke dalam vagina jauh
ke belakang,dorong bagian depan pinggiran ke atas di balik tulang pubis
·
Masukkan jari ke dalam vagina sampai
menyentuh serviks,sarungkan karetnya dan pastikan serviks telah terlindungi
·
Diafragma dipasang di vagina sampai 6jam
sebelum hubungan seksual. Jika hubungan seksual berlangsung di atas 6 jam
setelah pemasangan,tambahkan spermisida ke dalam vagina. Diafragma berada di
dalam vagina paling tidak 6jam setelah terlaksananya hubungan seksual. Jangan
tinggalkan diafragma di dalam vagina lebih dari 24 jam sebelum di angkat (tidak
di anjurkan mencuci vagina setiap waktu, pencucian vagina bisa dilakukan
ditunda 6 jam sesudah hubungan seksual)
·
Mangangkat dan mencabut diafragma dengan
menggunakan jari telunjuk dan tengah.
·
Cuci dengan sabun dan air,keringkan
sebelum disimpan kembali di tempatnya.
E. Manfaat
Alat kontrasepsi diafragma memberikan dua manfaat secara kontrasepsi dan non kontrasepsi.
Alat kontrasepsi diafragma memberikan dua manfaat secara kontrasepsi dan non kontrasepsi.
1.
Efektif bila digunakan dengan benar.
2.
Tidak mengganggu produksi ASI.
3.
Tidak mengganggu hubungan
seksual karena telah dipersiapkan sebelumnya.
5.
Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
Manfaat
non kontrasepsi
1.
Memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual.
2.
Dapat menampung darah menstruasi,
bila digunakan saat haid.
F.Keterbatasan
Meskipun alat kontrasepsi diafragma ini mempunyai manfaat secara kontrasepsi maupun non kontrasepsi, tetapi alat ini juga mempunyai keterbatasan. Adapun keterbatasan diafragma, antara lain:
Meskipun alat kontrasepsi diafragma ini mempunyai manfaat secara kontrasepsi maupun non kontrasepsi, tetapi alat ini juga mempunyai keterbatasan. Adapun keterbatasan diafragma, antara lain:
1.
Efektifitas tidak terlalu tinggi (angka kegagalan 6-16
kehamilan
per 100 perempuan per tahun pertama, bila digunakan dengan spermisida).
2.
Keberhasilan kontrasepsi
ini tergantung pada cara penggunaan yang benar.
3.
Memerlukan motivasi
dari pengguna agar selalu berkesinambungan dalam penggunaan alat kontrasepsi ini.
4.
Pemeriksaan
pelvik diperlukan untuk memastikan ketepatan pemasangan.
5.
Dapat menyebabkan infeksi saluran uretra.
6.
Harus masih terpasang selama 6 jam pasca senggama.
G.Penilaian Klien
Sebelum alat kontrasepsi
diafragma
digunakan oleh klien,
sebaiknya petugas kesehatan mengkaji klien terlebih dahulu. Sehingga alat kontrasepsi
ini sesuai atau tidak digunakan oleh wanita tersebut.
Sesuai
untuk klien
yang:
|
Tidak
sesuai untuk klien yang:
|
Tidak mau
atau tidak boleh menggunakan metode kontrasepsi
hormonal (perokok, wanita
di atas 35 tahun)
|
Mempunyai
umur dan paritas serta masalah kesehatan yang menyebabkan kehamilan resiko tinggi
|
Terinfeksi
saluran uretra
|
|
Menyusui
dan memerlukan kontrasepsi pendukung
|
|
Jarang
melakukan hubungan seksual dengan pasangannya
|
|
Ingin
melindungi dari penyakit menular seksual
|
Ingin metode KB
efektif
|
Memerlukan
metode sederhana sebelum memilih metode lain
|
H.Penanganan
Efek Samping
Di bawah ini merupakan penanganan efek samping dari pemakaian alat kontrasepsi diafragma.
Di bawah ini merupakan penanganan efek samping dari pemakaian alat kontrasepsi diafragma.
Efek Samping Atau Masalah
|
|
Pemberian
antibiotik, sarankan mengosongkan kandung
kemih pasca senggama atau gunakan metode kontrasepsi
lain.
|
|
Alergi
diafragma
atau spermisida
|
Berikan spermisida
bila ada gejala
iritasi
vagina
pasca senggama
dan tidak mengidap PMS atau bantu memilih metode lain
|
Rasa nyeri pada tekanan
terhadap kandung kemih/rektum
|
Nilai
kesesuaian ukuran forniks dan diafragma. Bila terlalu besar, coba ukuran
yang lebih kecil. Follow up masalah yang telah ditangani
|
Periksa
adanya PMS atau benda asing dalam vagina. Sarankan lepas segera diafragma
pasca senggama.
Apabila kemungkinan ada PMS, lakukan pemrosesan alat sesuai dengan pencegahan
infeksi
|
|
I.Hal-hal
yang perlu di perhatikan
Jika ada
kemungkinan terjadi sindrom syok keracunan, rujuk segera pasien ke fasilitas pelayanan
kesehatan
yang lebih lengkap. Apabila terjadi panas lebih dari 38 derajat Celcius maka
berikan rehidrasi per oral dan analgesik.
PEMBILASAN PASCA SENGGAMA
Pembilasan pasca
senggama dilakukan oleh perempuan dengan cara membilas vagina dengan air biasa
dengan atau tanpa larutan obat (cuka atau obat lainnya) segera setelah
berhubungan seks. Maksudnya untuk mengeluarkan sperma secara mekanik dari
vagina. Penambahan cuka disini ialah untuk memperoleh efek spermisida serta
menjaga asiditas vagina. Secara alami perempuan juga bisa mencegah kehamilan
dengan cara memperpanjang masa menyusui.
DAFTAR PUSTAKA
Plannedparenthood.org/health-topics/birth-control/diaphragm-4244.htm
diunduh 2 Maret 2010, 07:45 PM.
Ridha, W. 2008. Metode Barier Intravaginal. one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/ilmu-kesehatan/metode-barier-intravaginal diunduh 2 Maret 2010, 07:48 PM.
Saifuddin, BA. 2008. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. (Bagian Kedua MK 21- MK 24).
Stacey, D. 2008. Diaphragm.. contraception.about.com/od/prescriptionoptions/a/Diaphragm.htm diunduh 2 Maret 2010, 10:18 PM.
Ridha, W. 2008. Metode Barier Intravaginal. one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/ilmu-kesehatan/metode-barier-intravaginal diunduh 2 Maret 2010, 07:48 PM.
Saifuddin, BA. 2008. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. (Bagian Kedua MK 21- MK 24).
Stacey, D. 2008. Diaphragm.. contraception.about.com/od/prescriptionoptions/a/Diaphragm.htm diunduh 2 Maret 2010, 10:18 PM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar