FARMAKOLOGI DASAR
Disusun Oleh:
Andika Setyawan
II-C
PROGRAM
STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2011
FARMAKOLOGI DASAR
I. MACAM-MACAM PROSES INTERAKSI OBAT DENGAN MAKANAN
1.1 Proses interaksi obat
dengan makanan terhadap absorbsi
Interaksi obat dengan makanan/minuman (Food drug
interaction) Sifat fisika kimia obat menentukan tempat absorpsi obat. Obat
biasanya bersifat asam lemah atau basa lemah. Obat asam lemah akan diserap di
lambung (jika diberikan secara oral dengan diminum, bukan di bawah lidah atau
di dinding mulut bucal), sementara yang bersifat basa lemah akan diserap di
usus yang lingkungannya memang lebih basa dibandingkan lambung.
Kecepatan pengosongan lambung juga tak kalah penting untuk absorpsi obat secara oral. Semakin cepat pengosongan lambung, bagi obat bersifat asam akan merugikan karena hanya sejumlah kecil obat yang terserap, namun menguntungkan obat bersifat basa lemah karena segera mencapai tempat absorpsi di usus, segera terjadi proses penyerapan.
Selain terkait sifat obat dan tempat absorpsi, makanan/minuman akan mempengaruhi bentuk obat. Obat seharusnya berbentuk molekul kecil untuk bisa terabsorpsi dengan baik. Maka perlu dilakukan uji disolusi/pelarutan obat saat dilakukan formulasi obat. Namun, hal lain yang perlu diwaspadai adalah adanya interaksi obat dengan makanan/minuman atau nutrien tertentu, sehingga terbentuk senyawa kompleks bermolekul besar yang menghalangi obat diabsorpsi.
Kecepatan pengosongan lambung juga tak kalah penting untuk absorpsi obat secara oral. Semakin cepat pengosongan lambung, bagi obat bersifat asam akan merugikan karena hanya sejumlah kecil obat yang terserap, namun menguntungkan obat bersifat basa lemah karena segera mencapai tempat absorpsi di usus, segera terjadi proses penyerapan.
Selain terkait sifat obat dan tempat absorpsi, makanan/minuman akan mempengaruhi bentuk obat. Obat seharusnya berbentuk molekul kecil untuk bisa terabsorpsi dengan baik. Maka perlu dilakukan uji disolusi/pelarutan obat saat dilakukan formulasi obat. Namun, hal lain yang perlu diwaspadai adalah adanya interaksi obat dengan makanan/minuman atau nutrien tertentu, sehingga terbentuk senyawa kompleks bermolekul besar yang menghalangi obat diabsorpsi.
1.2 Macam-macam proses Interaksi Obat dengan makanan
Berikut merupakan macam-macam proses interaksi obat dan
makanan dan efek yang ditimbulkan dalam tubuh kita.
a.
Makanan yang meningkatkan efek
beberapa obat
Obat yang efeknya
dapat ditingkatkan oleh makanan dan biasanya harus digunakan bersama dengan
makanan agar didapatkan efek yang tetap.
b.
Obat jantung β bloker
Digunakan untuk mencegah angina, untuk menormalakan
kembali denyut jantung yang tidak beraturan, dan untuk menaggulangi tekanan
darah tinggi. Nama paten pemblok beta Tenormin, Inderal,lopresor. Karbamazapin
(tagretol) anti konvulsan yang digunakan untuk mencegah serangan Diazepam (Valium)
– suatu transkuliansia Diuretika digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi
dan layu jantung. Nama paten diuretika yang berinterakasi : Anhydron, Aquatag,
aquetnsin, diucardin, diulo, diuril, enduron, hydromox. Hidralazine
(apresoline) digunakan untuk menanggulangi tekanan arah tinggi. Nitrofurantoin
(furadantin, Macrodantin) suatu anti mikroba digunakan untuk mengobati infeksi
saluran kemih. Fenitoin (dilantin) suatu anti konvulsann digunakan untuk
mencegah serangan Spironolakton (aldactazide, aldactone) suatu diuretika
digunakan untuk menanggulangi tekanan darah tinggi dan layu Jantung.
c.
Makanan yang menurunkan efek beberapa obat
Makan obat berikut ini satu jam sebelum atau dua jam
sesudah makan untuk mencegah interaksi yang mungkin menurunkan efek obat. Kaptoril
(capoten) digunakan untuk menanggulangi tekanan darah tinggi dan layu jantung. Pengecualian
antibiotika yang tidak dipengaruhi oleh makanan :
Amoksisilin (amoksil, larotid, polymox) Eritromisin
estolat (liosone)
Bakampisilin (spectrobid) Minosiklin
(minocin)
Doksisilin (doxcychel) Hetasalin
(Versapen)
d.
Makanan Beralkali Metenamin
(hiprex, Mandelamine, Urex)
Efek metanamine dapat berkurang. Metanamine digunakan
untuk mengobati infeksi saluran kemih (kandung kemih Dan ginjal). Akibatnya :
Infeksi mungkin tidak terobati dengan baik. Hindari makanan beralkali seperti :
amandel, susu mentega, kastanye, sari buah jeruk, kelapa, kelapa susu,
buah-buahan (kecuali berry. Prem yang dikeringkan), susu, sayuran (kecuali
Jagung)
e.
Makanan beralkali Kinidin (Cardioquin,
duraquin, quinaglute dura tabs, Quinora)
Efek kinidin dapat meningkat, kinidin digunakan untuk
menormalkan denyut jantung yang tidak beraturan. Akibatnya mungkin menjadi efek
samping merugikan karena terlalu banyak kinidin disertai gejala jantung
berdebar atau denyut jantung tidak teratur, pusing sakit kepala, telinga
berdaging, dan gangguan penglihatan.
Hindari makanan beralkali seperti : amandel, susu mentega, kastanye, sari buah jeruk, kelapa, kelapa susu, buah-buahan, sayuran (kecuali Jagung)
Hindari makanan beralkali seperti : amandel, susu mentega, kastanye, sari buah jeruk, kelapa, kelapa susu, buah-buahan, sayuran (kecuali Jagung)
f.
Makanan beralkali Kinin (coco
Quinine, Quinamm, Quinine)
Efek Quinine dapat meningkat. Kinin adalah obat bebas yang
digunakan untuk mengobati malaria dan untuk kejang kaki malam hari. Akibatnya
mungkin dapat menjadii efek samping merugikan karena terlalu banyak kinin
disertai gejala pusing dan sakit kepala, telinga berdenging, dan gangguan
penglihatan. Hindari makan beralkali seperti : amandel, susu mentega, kastanye,
sari buah jeruk, kelapa, kelapa susu, buah-buahan, sayuran (kecuali Jagung)
g.
Makanan Berkofein Obat asma gol
teofilin
Efek obat asama dapat meningkat . obat asama melebarkan
jalan udara dan memeudahkan pernapasan penderita asma, akibatnya mungkin
menjdai efek samping merugikan karena terlalu banyak teofilin disertai gejala
mual, pisong, sakit kepala, mudah tersinggung, tremor, insomnia, trakhikardia,
nama paten obat asma golongan teofilin. Sumber kafein adalah : Kopi teh kola
dan mnuman ringan, coklat, beberapa pil pelangsing yang dijual bebeas, sediaan
untuk flu/ batuk, nyeri, dan sakit yang menggangu akibat haid
h.
Makanan berkarbohidrat
asetaminofen
Asetaminofen dapat berkurang asetaminofen adalah obat penghilang
nyeri dan demam yang masyhur. Akibatnya nyeri dan demam mungkin tidak hilang
sebagaimana mestinya. Sumber karbohidrat : roti biscuit aroma jeli, dll. Nama
paten asetaminofen : Anacin-3, Datril, liquprin.
i.
Sate sapi atau hamburger obat
asma turunan teofilin
Efek obat asama dapat berkurang obat asama membuka jalan
udara di paru-paru dan mempermudah pernapasan penderita asma akibatya : asma
mungkin tidak terkendali dengan baik.
j.
Makanan berlemak – Griseofulvin (Fluvicin P/G,
Fluficin U/F, Griseofulvin V, Grisactin, Gris PEG)
Efek griseofulvin dapat meningkat griseofulvin diberikan
secara oral untuk mengobati infeksi jamur pada rambut, kulit, kuku tangan, dan
kuku kaki.
Interaksi yang terjadi adalah interaksi yang menguntungkan dan griseofulvin sebaikanya ditelan pada saat makan makanan berlemak seperti :
Alpukat, daging sapi, mentega, kue, kelapa susu, selada ayam, kentang goring, ayam goreng.
Interaksi yang terjadi adalah interaksi yang menguntungkan dan griseofulvin sebaikanya ditelan pada saat makan makanan berlemak seperti :
Alpukat, daging sapi, mentega, kue, kelapa susu, selada ayam, kentang goring, ayam goreng.
k.
Makanan berserat banyak
digoksin
Efek digoksin berkurang digoksin digunakan untuk
mengobati layu jantung dan untuk menormalkan kembali denyut jantung yang tak
beraturan akibatya kondisi yang diobati mungkin tidak terkendali dengan baik. Gunakan
digoksin satu jam sebelum atau sesudah makan yang berserat seperti : Sari buah
prem, seralia beras, makanan dari gandum, biji-bijian, sayuran mentah, sayuran
berdaun.
l.
Makanan berprotein tinggi (daging,
produk susu) – levodopa
Efek levodopa dapat berkurang. Levodopa digunakan untuk
mengendalikan tremor pada penderita penyakit Parkinson. Akibatya : kondisi yang
diobati terkendali dengan baik. Hindari atau makanlah sedikit makanan
berprotein tinggi.
m.
Sayuran berdaun hijau Tiroid (Amour Thyroid)
Efek tiroid mungkin dilawan. Tiroid diberikan untuk
memperbaiki hipotiroidisme (kelenjar tiroid tidak berfungsi sempurna) dan gondok
(pembesaran kelenjar tiroid). Hindari makan sayuran berdaun hijau seperti
asparagus, brokoli, bunga kol, kol, kangkung, buncis.
n.
Kayu manis (licorice) obat tekanan darah
tinggi
Efek obat tekanaan darah mungkin dilawan. Akibatnya tekanan
darah mungkin tidak terkendali dengan baik. Jangan makan kayu manis alam kayu
manis buatan boleh saja.
o.
Kayu manis (licorice) obat
jantung digitalis
Efek digitalis dapat meningkat. Digitalis digunakan pada
layu jantung dan untuk menormalkan kembali denyut jantung yang tak beraturan
akibatya mungkin terjadi efek samping merugikan karena terlalu banyak digitalis
disertai gejala mual bingung gangguan penglihatan, sakit kepala tak bertenaga
jangasn makan kayu manis alam
p.
Susu dan produk susu –
antibiotika tetrasiklin
Efek tetrasiklin dapat berkurang. Tetrasiklin adalah
antibiotika yang digunakan untuk melawan infeksi akibatnya infeksi yang diobati
mungkin tak terkendali dengan baik. Untuk mencegah interaksi, gunakan
tetrasiklin satu atau dua jam dedudah minum susu atau produk susu lain. Kekecualian
:doksisiklin , monosiklin.
q.
Garam lithium (eskalith, lithane, lithobid)
Makanan berkadar garam rendah meningkatkan efek litium
sedangkan yang berkadar garam tinggi menurunkan refek litium. Litium digunakan
untuk menanggulangi beberapa gangguan jiwa yang berat.
Makanan yang mengandung terlalu sedikit garam dapat
menimbulkan keracunan lithium dengan gejala pusing, mulut kering, lemah,
bingung, tak bertenaga, kehilangan selera makan, mual nyeri perut, nanar, dan
bicara tidak jelas. Jika makanan mengandung garam terlalu banyak, kondisi yang
diobati mungkin tidak terlalu baik. NaCl terdapat didalam bermacam-macam
makanan
r.
Makanan yang mengandung tiramin
– antidepresan jenis IMAO (EUtoniyl, Marpan, Nardil, Parnete)
s.
Kombinasi ini dapat
meningkatkan tekanan darah dengan nyata, akibatya sakit kepala berat, demam,
gangguan penglihatan, bingung yang mungkin,diikuti oleh perdarahan otak.
Tiramin adalah stimulant syaraf pusat,anti depresan digunakan untuk meningkatkan
tekanan jiwa dan memeperbaiki suasana hati. Depresan jenis IMAO ini sudah
tidakk begitu banyak digunakan lagi sejak ditemukanya antidepresan yang lebih
aman seperti Elavil, Sinequan, dan Desyrel.
t.
Hindari makan mengandung
tiramin seperti : Alpukat, kentang bakar, pisang buncis, bir, sosis, keju, hati
ayam, ciklat, kopi minuman kola, korma, (dalam kaleng), pengepuk daging, kacang
sup kemas, cabe acar ikan,haring, rasberi, salami, acar, kol, sosis, kecap,
anggur, ragi. Makanan yang mengandung vitamin B6 piridoksin. Efek levodopa
dapat berkurang. Levodopa digunakan untuk mengendalikan tremor pada penderita
penyakit Parkinson. Akibatya : kondisi yang diobati terkendali dengan baik. Hindari
makanan yang kaya vitamin B6 : alpukat, ragi roti, Ragi beras.
Makanan yang kaya vitamin K antikoagulan ( athrombin K,
Caufarin, Caumadin, dikumarol. Efek anti koagulan dapat berkurang. Antikoagulan
digunakan untuk mengencerkan darah dan mencgah pembekuan darah. Akibatnya :
darah mungkin tetap membeku meski penderita sedang berobat dengan antikoagulan Untuk
mengurangi interaksi ini, jangan makan terlalu banyak makanan vitamin K : Hati,
sayuran berdaun (asparagus, brokoli, kol, kembang kol, kangkung, kapri, bayam,
lobak)
u.
Obat cacing (pirantel pamoat)
juga lebih baik diminum dengan susu atau sesudah makan, karena akan terjadi
peningkatan absorpsi dengan makanan/susu.
II. MACAM-MACAM LAMBANG (WARNA) LABEL OBAT BERDASARKAN
PERATURAN UNDANG – UNDANG
Peraturan
Menteri Kesehatan Rl Nomor 917/Menkes/Per/X/1993 yang kini telah diperbaiki
dengan Permenkes Rl Nomor 949/Menkes/Per/VI/2000. Penggolongan obat ini terdiri
dari: obat bebas, obat bebas terbatas, obat wajib apotek, obat keras,
psikotropika dan narkotika.
1.1 Golongan
Obat Bebas
Sesuai dengan namanya,obat-obat dalam golongan ini
diperjualbelikan dengan bebas dipasaran,tanpa resep dokter. Obat golongan ini
memiliki logo lingkaran berwarna hijau dengan garis pinggiran tepinya berwarna
hitam.
Contoh obat yang termasuk golongan ini adalah: Berbagai
macam vitamin,seperti vitamin B compleks,Vitamin B1,Vitamin A,Multivitamin dan
sebagainya.
1.2 Golongan
Obat Bebas Terbatas
Pada zaman Belanda,Golongan obat ini juga disebut
obat daftar W (W=Waarschuing=peringatan). Obat-obat golongan ini dapat dibeli
di Toko Obat Berijin atau Apotek dengan syarat hanya dalam jumlah yang
ditentukan dan disertai tanda peringatan.
Ada
6 macam tanda peringatan:
P.No. 1: Awas! Obat
keras. Bacalah aturan pemakaiannya.
P.No. 2: Awas! Obat
keras. Hanya untuk bagian luar dari badan.
P.No. 3: Awas! Obat
keras. Tidak boleh ditelan.
P.No. 4: Awas! Obat keras.
Hanya untuk dibakar.
P.No. 5: Awas! Obat
keras. Tidak boleh ditelan.
P.No. 6: Awas! Obat keras.
Obat wasir, jangan ditelan.
Logo dari golongan obat ini adalah lingkaran biru
dengan garis tepi hitam.
Logo obat bebas terbatas:
Salah satu contoh obat dari golongan ini adalah
CTM,dan berbagai macam obat batuk dan flu.
1.3 Golongan Obat Keras
Dalam dunia farmasi dizaman Belanda dahulu,obat yang
termasuk dalam golongan ini adalah obat-obat yang termasuk dalam daftar G
(Gevaarlijk=berbahaya). Obat yang termasuk golongan ini hanya dapat dibeli di
apotek disertai dengan resep dokter. Logo dari obat golongan ini adalah lingkaran
merah dengan garis tepi hitam dan huruf K didalamnya.
Contoh obat
dari golongan ini adalah berbagai macam antibiotik dan obat penenang seperti
diazepam dan phenobarbital.
1.4 Golongan
Narkotika
Obat ini seperti halnya dengan obat daftar G,hanya
dapat diperoleh diapotek dengan resep dokter.Dalam dunia kefarmasian obat ini
terkenal dengan obat golongan O (O=opium). Berbeda dengan obat keras,peredaran
obat narkotika ini diawasi sangat ketat oleh badan penagawas obat. Di Apotek,
keluar masuknya obat ini dicatat dan dilaporkan kepada badan pengawas obat.Logo
dari golongan narkotik ini adalah lingkaran putih dengan garis tepi merah
disertai gambar palang berwarna merah didalamnya.
Obat
yang termasuk golongan ini adalah obat-obat yang dapat menyebabkan penurunan
atau perubahan kesadaran,dan menimbulkan ketergantungan seperti, morfin dan
petidin.
III. MACAM-MACAM INTRUKSI DAN KODE ATURAN PAKAI OBAT
3.1 Beberapa
pendapat umum tentang minum obat
1. Sebelum minum obat harus makan terlebih dahulu
Bisa benar, bisa salah
Ada obat-obat yang harus diminum setelah makan karena
obat-obat ini mengiritasi lambung, tetapi ada juga golongan obat yang harus
diminum sebelum makan, karena adanya makanan dalam lambung dapat menghambat
penyerapannya.
2. Minum obat dengan softdrink bisa mabok
Bisa benar, bisa salah
Softdrink mengandung
karbonat yang mudah bereaksi dengan zat kimia lain yang terkandung dalam obat.
Oleh karena itu minum obat bersama minuman bersoda sangat tidak dianjurkan.
Kalau tentang mabok atau tidak, tergantung obat apa yang dikonsumsi dan
bagaimana keadaan tubuh seseorang, karena reaksi obat pada orang yang satu
dengan orang yang lain bisa berbeda. Minum obat paling baik dengan air putih.
3. Vitamin C bisa menimbulkan maag
Bisa benar, bisa salah
Vitamin C bersifat
mengiritasi lambung, oleh karena itu jangan dikonsumsi saat perut kosong.
Tetapi seiring perkembangan di bidang farmasi, saat ini gugus asam pada vitamin
C ada yang diesterifikasi sehinga tidak bersifat asam lagi dan akibatnya tidak
lagi mengiritasi lambung (ex:Ester C). Vitamin C jenis ini relatif aman bila
diminum sebelum makan.
4. Obat pusing bisa diminum saat perut kosong
Benar
Obat pusing biasanya
mengandung parasetamol atau metampiron. Zat-zat ini penyerapannya akan
terhambat dengan adanya makanan dalam lambung. Jadi dianjurkan untuk minum obat
ini saat perut kosong agar didapat efek yang cepat.
5. Tidak boleh minum obat bersama susu
Benar
Susu tersusun atas
materi yang cukup kompleks, salah satunya adalah kalsium. Beberapa obat
diketahui bereaksi dengan kalsium susu sehingga dapat menghambat penyerapannya
misalnya tetrasiklin. Bila penyerapannya terhambat, obat tidak dapat memberikan
efek yang diharapkan.
3.2 Aturan Minum Obat
Aturan minum obat yang paling baik adalah sesuai dengan petunjuk. Penting
diperhatikan adalah waktu yang tepat untuk minum obat, agar didapatkan khasiat
maksimal dari obat. Selain itu, kerja obat yang tidak maksimal bisa menjadikan
efek samping yang tidak diinginkan. Misal saja, karena obat tidak terserap
dengan maksimal menyebabkan dosis berkurang, sehingga penyakit menjadi kebal. Sebagian obat diminum setelah makan, namun yang lain mempunyai
aturan minum sebelum makan. Bahkan, ada obat yang dianjurkan diminum ketika
sedang makan (di sela-sela waktu makan). Selain itu, sebagian obat dikonsumsi
dengan cara ditelan, yang lain diharuskan untuk dikunyah. Berikut ini adalah
beberapa aturan minum obat dan juga cara mengkonsumsi ataupun larangan setelah
minum obat.
a.
Diminum Sebelum Makan
Biasanya,
waktu minum obat adalah 1 jam sebelum makan.
Untuk mendapatkan khasiat yang maksimal, obat diminum pada saat perut dalam
keadaan kosong. Oleh karena makanan bisa mengganggu proses penyerapan obat ke
dalam darah. Obat seperti ini tidak mengiritasi usus. Sebagai contoh adalah
obat maag tertentu.
b.
Diminum Sesudah Makan
Obat
diminum sekitar 15 menit setelah makan. Obat yang dianjurkan diminum setelah
makan, salah satunya karena mempunyai sifat mengiritasi lambung atau saluran
pencernaan lain.
c. Diminum
Di Tengah Makan (Sedang Makan)
Obat tertentu, dianjurkan untuk
diminum di saat sedang makan. Demikian, karena obat bersangkutan menjadi rusak
atau tidak bermanfaat untuk kesembuhan apabila kontak dengan asam lambung.
Terkadang, beberapa obat yang mempunyai fungsi untuk membantu proses pencernaan
atau membantu penyerapan nutrisi makanan juga diminum ketika sedang makan.
d.
Diminum Bersama Air
Putih
Air putih dapat memudahkan obat
untuk sampai di pencernaan, jika dibandingkan dengan air teh manis, kopi, dan
lain-lain; kecuali atas petunjuk dari dokter.
e.
Harus Dikunyah
Beberapa obat antasida/maag aturan
mengkonsumsinya adalah dengan cara dikunyah, dimaksudkan agar proses penyerapan
obat menjadi cepat.
f. Harus
Ditelan, Jangan Dikunyah
Obat demikian mempunyai lapisan luar
yang berguna untuk menghindari iritasi pada alat pencernaan atau mempunyai
fungsi lain. Lapisan ini akan hancur jika dikunyah.
g.
Harus Dihabiskan
Obat dalam kategori antibiotik
harus dihabiskan, meskipun penderita sudah sehat. Dosis yang telah diberikan oleh
dokter adalah ukuran untuk mematikan bakteri patogen keseluruhan. Apabila tidak
dihabiskan, kemungkinan meninggalkan bakteri patogen yang masih hidup.
Sehingga, suatu saat jika terjangkit penyakit lagi/kambuh akan menjadi resisten
(kebal) pada obat yang sama.
h.
Dilarang Mengendarai
Kendaraan
Efek samping beberapa obat adalah
menyebabkan kantuk. Oleh karena itu, pengguna obat semacam ini tidak
diperbolehkan untuk mengendarai kendaraan.Postingan di atas hanyalah sedikit
informasi sederhana dan bukan menggantikan informasi akurat dari seorang
farmasis di bidangnya.
IV. MACAM-MACAM ALERGI, PENGOBATAN DAN CIRI-CIRINYA
4.1 Definisi Alergi
Alergi merujuk pada reaksi berlebihan oleh sistim imun kita sebagai
tanggapan pada kontak badan dengan bahan-bahan asing tertentu. Berlebihan
karena bahan-bahan asing ini umumnya dipandang oleh tubuh sebagai sessuatu yang
tidak membahayakan dan tidak terjadi tanggapan pada orang-orang yang tidak
alergi. Tubuh-tubuh dari orang-orang yang alergi mengenali bahan asing itu dan
sebagian dari sistim imun diaktifkan. Bahan-bahan alergi disebut "allergens".
Contoh-contoh dari allergens termasuk serbuk sari, tungau, jamur-jamur, dan
makanan-makanan. Untuk mengerti bahasa alergi adalah sangat penting untuk
mengingat bahwa allergens adalah bahan-bahan yang asing terhadap tubuh dan
dapat menyebabkan reaksi alergi pada orang-orang tertentu.
Ketika allergen bersentuhan dengan tubuh, dia menyebabkan sistim
imun untuk mengembangkan reaksi alergi pada orang yang alergi terhadapnya.
Ketika anda bereaksi secara tidak sesuai pada alergen yang umumnya tidak
berbahaya pada orang-orang lain, anda mempunyai reaksi alergi dan dapat dirujuk
sebagai alergi atau atopik. Oleh karananya, orang-orang yang cenderung mendapat
alergi disebut alergi atau atopik.
Dokter anak austria bernama Clemens Pirquet (1874-1929) pertamakali
menggunakan istilah alergi. Ia merujuk pada kedua imunitas yang menguntungkan
dan hipersensitifitas yang berbahaya sebagai alergi. Kata alergi berasal dari
kata-kata Greek "allos," yang berarti berbeda atau berubah dan
"ergos," berarti bekerja atau beraksi. Alergi secara garis besar
dirujuk sebagai "reaksi yang berubah". Kata alergi pertama kali
digunakan pada tahun 1905 untuk menggambarkan reaksi-reaksi yang merugikan dari
anak-anak yang diberikan suntikan-suntikan berulang dari serum kuda untuk
melawan infeksi. Tahun berikutnya, istilah alergi diusulkan untuk menerangkan
kereaktifan yang berubah yang tidak diharapkan ini.
4.2 Kondisi-Kondisi Umum Alergi dan Gejala-Gejalanya
beserta Tanda-Tandanya
Bagian-bagian tubuh yang cenderung bereaksi pada alergi termasuk
mata-mata, hidung, paru-paru, kulit, dan perut. Walaupun beragam
penyakit-penyakit alergi dapat timbul berbeda, mereka semua berasal dari
tanggapan/reaksi imun yang berlebihan pada bahan-bahan asing pada orang-orang
yang sensitif. Uraian-uraian singkat berikut akan menyajikan ikhtisar dari
kelainan-kelainan alergi yang umum.
a. Alergi Rhinitis
Alergi Rhinitis ("hay fever") adalah
yang paling umum dari penyakit-penyakit alergi dan merujuk pada gejala-gejala
hidung musiman yang disebabkan oleh serbuk sari. Alergi rhinitis sepanjang
tahun atau alergi rhinitis abadi (perennial) umumnya disebabkan oleh
allergen-allergen didalam rumah/ruangan, seperti tungau (dust mites), dander
binatang, atau jamur-jamur. Juga dapat disebabkan oleh serbuk sari.
Gejala-gejala berasal dari peradangan dari jaringan yang melapisi bagian dalam
hidung (pelapis atau selaput-selaput lendir) setelah allergens dihirup.
Area-area yang berdekatan, seperti telinga-telinga, sinus-sinus, dan
tenggorokan dapat juga terlibat.
Gejala-gejala yang paling umum termasuk:
·
Hidung meler
·
Hidung mampet
·
Bersin
·
Hidung gatal
·
Telinga-telinga dan
tenggorokan yang gatal
Pada tahun 1819, seorang dokter inggris, John Bostock,
pertama kali menggambarkan hay fever dengan merinci gejala-gejala hidung
musiman sendirinya, yang dia sebut "summer catarrh". Kondisi disebut
hay fever karena diperkirakan disebabkan oleh "new hay".
b. Asma
Asma adalah persoalan pernapasan yang berasal dari
peradangan dan kekejangan (spasm) dari saluran udara paru-paru (bronchial
tubes). Peradangan menyebabkan penyempitan dari saluran-saluran udara, yang
mana membatasi aliran udara kedalam dan keluar dari paru-paru. Asma paling
sering, namun tidak selalu, dihubungkan dengan alergi-alergi.
Gejala-gejala
umum termasuk:
·
Sesak Napas
·
Mencuit-cuit (Wheezing)
·
Batuk
·
Sesak Dada
c. Alergi Mata-Mata
Alergi mata-mata (allergic conjunctivitis) adalah
peradangan dari lapisan-lapisan jaringan (membranes) yang menutupi permukaan
dari bola mata dan permukaan bawah dari kelopak mata. Peradangan terjadi
sebagai hasil dari reaksi alergi dan mungkin dapat menghasilkan gejala-gejala
berikut:
·
Kemerahan dibawah
kelopak dan mata keseluruhannya
·
Mata-mata yang berair
dan gatal
·
Pembengkakkan dari
membran-membran
d. Allergic Eczema
Allergic eczema (atopic dermatitis) adalah alergi ruam
yang umumnya tidak disebabkan oleh kontak kulit dengan allergen. Kondisi ini
umumnya dihubungkan dengan alergi rhinitis atau asma dan menonjolkan
gejala-gejala berikut:
·
Gatal, kemerahan, dan
atau kekeringan dari kulit
·
Ruam (Rash) pada muka,
terutama anak-anak
·
Ruam sekeliling
mata-mata, pada lipatan-lipatan sikut, dan dibelakang lutut-lutut, terutama
pada anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa
e. Hives
Hives (urticaria) adalah reaksi-reaksi kulit yang timbul
sebagai pembengkakkan-pembengkakkan yang gatal dan dapat terjadi pada bagian
tubuh mana saja. Hives dapat disebabkan oleh reaksi alergi, seperti pada
makanan atau obat-obatan, namun mereka juga dapat terjadi pada orang-orang yang
tidak alergi.
Gejala-gejala hives yang khas adalah:
·
Raised red welts
·
Gatal yang hebat
f. Allergic Shock
Allergic shock (anaphylaxis atau anaphylactic shock)
adalah reaksi alergi yang mengancam nyawa yang dapat mempengaruhi sejumlah
organ-organ pada waktu yang bersamaan. Tanggapan ini secara khas terjadi ketika
allergen dimakan (contohnya, makanan) atau disuntikakan (contohnya sengatan
lebah). Beberapa atau seluruh dari gejala-gejala berikut dapat terjadi:
·
Hives atau perubahan
warna kemerahan dari kulit
·
Hidung mampet
·
Pembengkakkan dari
tenggorokan
·
Napas pendek,
mencuit-cuit (wheezing)
Shock merujuk pada sirkulasi darah yang tidak mencukupi
kepada jaringan-jaringan tubuh. Shock paling umum disebabkan oleh kehilangan
darah atau infeksi. Allergic shock disebabkan oleh pembuluh-pembuluh yang
membesar dan "bocor", yang berakibat pada merosotnya tekanan darah.
V. PENGGOLONGAN ANTIBIOTIK DAN CONTOHNYA
5.1 Penggolongan antibiotik berdasarkan Asalnya
1. Antibiotik alami : antibiotik berasal dari alam.
2. Antibiotik sintesis :
Antibiotik berasal dari sistesa kimia
3. Antibiotik semi sintesis : antibiotik yang berasal dari alam dan
sintesa kimia
5.2 Antibiotik berdasarkan toksisitasnya :
- Bakteriostatik : antibiotik yang bekerja dengan menghambat
pertumbuhan bakteri
- Bakteriosidal : Antibiotik yang bekerja dengan cara membunuh
bakteri
Peningkatan dosis akan merubah antibiotik dari
bakteriostatik menjadi bakteriosidal
5.3 Penggolongan Antibiotik Cephalosporin
Antibiotik
Generasi I (Cephalosporin generasi pertama ) mencangkup Cefadroxil, Cefalexin, Cephalotin, Cephardin dll.
Antibiotik Cephalosporin Generasi II mencangkup Cefaclor, Cefamadol,
Cefmetazole, Cefoperazone, Cefprozil, Cefuroxin dll. Antibiotik Cephalosporin
Generasi III mencangkup cefditoren, cefixime, cefotaxim,
cefprodoxin,Ceftadizim, cedtizoxim, Ceftriaxone dll. Antibiotik Cephalosporin Generasi IV mencangkup
Cefepim dan Cefpirom dll.
5.4 Antibiotika dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Antibiotika golongan aminoglikosid,bekerja
dengan menghambat sintesis protein dari bakteri.
a. Aminoglikosid
Aminoglikosid merupakan senyawa yang terdiri
dari 2 atau lebih gugus gula amino yang terikat lewat ikatan glikosidik pada
inti heksosa. Aminoglikosid merupakan produk streptomises atau fungus lainnya.
Seperti Streptomyces griseus untuk Streptomisin, Streptomyses fradiae untuk
Neomisin, Streptomyces kanamyceticus untuk Kanamisin, Streptomyces tenebrarius
untuk Tobramisin, Micromomospora purpures untuk Gentamisin dan Asilasi
kanamisin A untuk Amikasin.
Aminoglikosid dari sejarahnya digunakan
untuk bakteri gram negatif. Aminoglikosid pertama yang ditemukan adalah
Streptomisin. Antibiotika lain untuk bakteri gram negatif adalah golongan
Sefalosporin generasi 3 yang lebih aman, akan tetapi karena harganya masih
mahal banyak dipakai golongan Aminoglikosid.
Aktivitas bakteri Aminoglikosid dari
Gentamisin, Tobramisin, Kanamisin, Netilmisin dan Amikasin terutama tertuju
pada basil gram negatif yang aerobik (yang hidup dengan oksigen). Masalah
resistensi merupakan kesulitan utama dalam penggunaan Streptomisin secara
kronik; misalnya pada terapi Tuberkulosis atau endokarditis bakterial subakut.
Resistensi terhadap Streptomisin dapat cepat terjadi, sedangkan resistensi
terhadap Aminoglikosid lainnya terjadi lebih berangsur-angsur.
b. Antibiotika golongan sefalosforin,
Bekerja dengan menghambat sintesis
peptidoglikan serta mengaktifkan enzim autolisis pada dinding sel bakteri.
Sefalosporin termasuk golongan antibiotika
Betalaktam. Seperti antibiotik Betalaktam lain, mekanisme kerja antimikroba
Sefalosporin ialah dengan menghambat sintesis dinding sel mikroba. Yang
dihambat adalah reaksi transpeptidase tahap ketiga dalam rangkaian reaksi
pembentukan dinding sel.Sefalosporin aktif terhadap kuman gram positif maupun
garam negatif, tetapi spektrum masing-masing derivat bervariasi.
c. Antibiotika golongan klorampenikol, bekerja dengan
menghambat sintesis protein dari bakteri.
Kloramfenikol diisolasi pertama kali pada
tahun 1947 dari Streptomyces venezuelae. Karena ternyata Kloramfenikol
mempunyai daya antimikroba yang kuat maka penggunaan Kloramfenikol meluas
dengan cepat sampai pada tahun 1950 diketahui bahwa Kloramfenikol dapat
menimbulkan anemia aplastik yang fatal.
Kloramfenikol bekerja dengan jalan
menghambat sintesis protein kuman. Yang dihambat adalah enzim peptidil
transferase yang berperan sebagai katalisator untuk membentuk ikatan-ikatan
peptida pada proses sintesis protein kuman.
Efek toksis Kloramfenikol pada sel mamalia
terutama terlihat pada sistem hemopoetik/darah dan diduga berhubungan dengan
mekanisme kerja Kloramfenikol.
d. Antibiotika golongan makrolida, bekerja dengan
menghambat sintesis protein dari bakteri.
Antibiotika golongan Makrolida mempunyai
persamaan yaitu terdapatnya cincin Lakton yang besarnya dalam rumus molekulnya.
Sebagai contoh terlihat pada struktur dari golongan Makrolida , Eritromisin di
bawah ini. Golongan Makrolida menghambat sintesis protein kuman dengan jalan
berikatan secara reversibel dengan Ribosom subunit 50S, dan bersifat
bakteriostatik atau bakterisid tergantung dari jenis kuman dan kadar obat
Makrolida. Sekarang ini antibiotika Makrolida yang beredar di pasaran obat
Indonesia adalah Eritomisin, Spiramisin, Roksitromisin, Klaritromisin dan
Azithromisin
e. Antibiotika golongan penisilin,
bekerja dengan menghambat sintesis peptidoglikan.
Penisilin merupakan kelompok antibiotika
Beta Laktam yang telah lama dikenal.
Pada tahun 1928 di London, Alexander Fleming menemukan antibiotika pertama yaitu Penisilin yang satu dekade kemudian dikembangkan oleh Florey dari biakan Penicillium notatum untuk penggunaan sistemik. Kemudian digunakan P. chrysogenum yang menghasilkan Penisilin lebih banyak.
Pada tahun 1928 di London, Alexander Fleming menemukan antibiotika pertama yaitu Penisilin yang satu dekade kemudian dikembangkan oleh Florey dari biakan Penicillium notatum untuk penggunaan sistemik. Kemudian digunakan P. chrysogenum yang menghasilkan Penisilin lebih banyak.
Penisilin yang digunakan dalam pengobatan
terbagi dalam Penisilin alam dan Penisilin semisintetik. Penisilin semisintetik
diperoleh dengan cara mengubah struktur kimia Penisilin alam atau dengan cara
sintesis dari inti Penisilin.
DAFTAR PUSTAKA
http://polobye.blogspot.com/2011/03/definisi-dan-penggolongan-antibiotik.html
http://fazhaji.wordpress.com/2009/08/19/cara-makanminum-obat-yang-baik-dan-benar/
http://www.slideshare.net/trogalko/uu-farmasi-3
http://www.tiscali.co.uk.
diakses pada tanggal 15 November 2009
Buku
Farmakologi dan Terapi, edisi 4, Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia 1995.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar