Total Tayangan Halaman

Sabtu, 28 Juli 2012

PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK STIMULASI SENSORI


PROPOSAL
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
STIMULASI SENSORI
Di susun oleh :

1.      Dwi NadzirotuL
2.      Eko Wahyu F.
3.      Firman Rochimin
4.      Nur Muslimah R
5.      Rohmatul Dwi Sasmita
6.      Sofyan Eko Ferdi H.
7.      Thony Setyawan
8.      Windah Agustina
9.      Wiwin SumiLah

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
D3 KEPERAWATAN
“INSAN CENDEKIA MEDIKA”
JOMBANG
2011
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
STIMULASI SENSORI(Sesi I)

A.    PENGERTIAN

Terapi aktivitas kelompok (TAK) adalah aktivitas membantu anggotanya untuk mengatasi identitas hubungan yang kurang efektif dan mengubah tingkah laku yang adaptif. (struat and sundeen, 1998)
Terapi aktivitas kelompok (TAK) adalah salah satu upaya untuk memfasilitasi psikoterapi terhadap sejumlah klien pada waktu yang sama untuk memantau dan meningkatkan hubungan antar anggota.
Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori adalah upaya menstimulasi semua panca indra (sensori) agar member respons yang adekuat

B.     TUJUAN
            Tujuan Umum
Tujuan umum TAK stimulasi sensori adalah Klien dapat berespons terhadap stimulus pancaindra yang diberikan.
            Tujuan Khusus
1.      Klien mampu berespon terhadap halusinasi suara yang di dengar
2.      Klien mampu berespons terhadap halusinasi  gambar yang dilihat
3.      Klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar.

C.    KARAKTERISTIK KLIEN
klien dengan masalah perubahan sensori persepsi : halusinasi yang sudah di mulai melakukan interaksi interpersonal

D.    MASALAH KEPERAWATAN
·         Perubahan sensori persepsi : Halusinasi
E.     ANTISIPASI MASALAH
Masalah yang mungkin timbul dalam TAK ini antara lain:
1.      Keterbukaan yang kurang
v  Intervensi:
a.       Terapi baik leader, co-leader, maupun fasilitator harus berusaha memotivasi klien dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat terbuka
b.      Berikan dukungan dan rasa nyaman kepada klien sehingga klien mampu mengekspresikan perasaannya dengan leluasa
2.      Resistensi baik individu Maupin kelompok
v  Intervensi
Peran fasilitator sangat diperlukan untuk menciptakan suasana yang mendukung keberhasilan suatu terapi
3.      Pasien lain yang bukan kelompok TAK ingin ikut TAK
v  intervensi
Peran fasilitator sangat diperlukan untuk mengalihkan perhatian pasien yang lain dengan bantuan perawat, misalnya dengan memberikan permainan menggambar agar pasien kembali ke kamarnya sehingga tidak mengganggu jalannya TAK
4.      pasien memaksa ingin ikut TAK
v  intervensi
fasilitator berusaha membujuk agar klien tetap ditempat untuk mengikuti TAK hingga selesai. Jika tidak bias maka fasilitator mengantarkan kembali keruangannya
F.     PELAKSANAAN
1). Persiapan
a.       Membuat kontrak dengan klien dan mempersiapkan tempat pertemuan
b.      Mempersiapkan alat

2). Fase Orientasi
a.       Salam terapeutik
·         Salam terapis pada klien
·         Perkenalan nama dan panggilan terapis 9pakai papan nama)
·         Menanyakan nama dan panggilan klien (beri papan nama)
b.      Evaluasi/Validasi
·         Menanyakan perasaan klien saat ini
·         Menanyakan perasaan yang dirasakan klien.
c.       Kontrak
·         Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mendengarkan `music.
·         Menjelaskan aturan main berikut ;
-          Jika klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis
-          Lama kegiatan 45 menit
-          Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3). Fase  Kerja
a.       Fasilitator membimbing klien untuk menempati tempat masing-masing dan membantu identitas nama peserta
b.      Leader memperkenalkan diri beserta co-leader dan fasilitator
c.       Leader menjelaskan tujuan TAK kepada peserta
d.      Peserta memperkenalkan nama masing-masing
e.       Terapis menjelaskan bahwa akan diputar lagu , klien boleh tepuk tangan atau berjoged sesuai dengan irama lagu. Setelah lagu selesai klien akan diminta menceritakan isi dari lagu tersebut dan perasaan klien setelah mendengar lagu.
f.       Terapis memutar lagu, klien mendengar, boleh berjoged atau tepuk tangan (kira-kira 15 menit). Music yang diputar boleh di ulang beberapa kali. Terapis mengobservasi respons klien terhadap music.
g.      Secara bergiliran, klien diminta menceritakan isi lagu dan perasaannya. Sampai semua klien mendapat giliran.
h.      Terapis memberikan pujian, setiap klien selesai menceritakan perasaannya, dan mengajak klien lain bertepuk tangan.

4). Fase  Terminasi
a.       Evaluasi
1.      Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2.      Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b.      Tindak Lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk mendengarkan music yang disukai dan bermakna dalam kehidupannya.
c.       Kontrak yang akan dating
1.      Menyepakati TAK yang akan datang


G.    PENGORGANISASIAN TAK
1.      Terapis
v  Peran dan fungsi
a.       Leader : Thony setyawan
Fungsi:
·         Menyusun rencana aktivitas kelompok (TAK)
·         Mengarahkan kelompok mencapai tujuan
·         Memfasilitasi setiap anggota untuk mengekspresikan perasaan, mengajukan pendapat dan member umpan balik
·         Sebagai role model
·         Memotivasi setiap anggota kelompok untuk mengembangkan pendapat dan member umpan balik
b.      Co-leader : Rohmatul dwi sasmita
Fungsi:
·         Membantu leader dalam mengorganisir anggota kelompok
c.       Observer : Nur muslimah
Fungsi:
·         Mengobservasi semua respon klien
·         Membuat semua respon klien yang terjadi dan semua perubahan perilaku klien
·         Memberikan umpan balik
d.      Fasilitator: Sofyan Eko, Eko wahyu, Wiwin Sumila
Fungsi:
·         Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan memotivasi anggota
·         Memfokuskan kegiatan
·         Membantu mengkoordinasi anggota kelompok
2.      Seleksi klien
·         Seleksi klien dilaksanakan di riang K RSJ Menur dan pengamatan pada pasien-pasien di ruang K RSJ Menur
·         Waktu yang di butuhkan satu minggu
3.      Nama klien yang ikut
1)      Tn.F
2)      Nn.D
3)      Nn.W

4.      Alat Bantu
·         Tape recorder
·         Kaset lagu melayu ( dipilih lagu yang memiliki cerita yang bermakna atau lagu-lagu yang bermakna religius).
5.      Setting
·         Hari, tanggal   : jum `at, 13 Mei 2011
·         Waktu             : pukul 09.00-10.00
·         Tempat            : Puri Mitra RSJ Menur, Surabaya
·         Model setting yang akan di gunakan:





 








Keterangan:








 
            : leader                                                            : fasilitator







 
            : co-leader                                           : klien

            : observer

           
H.    EVALUASI
a)      Criteria evaluasi
1.      Evaluasi struktur
2.      Evaluasi proses
Semua anggota kelompok dapat mengenal isi halusinasi, waktu terjadi halusinasi
3.      Evaluasi hasil
·         Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
·         Member pujian atas keberhasilan
b)      Evaluasi hasil akhir
1.      Kemampuan verbal

No
Nama klien
Menyebut isi halusinasi
Menyebut waktu terjadi halusinasi
Menyebut situasi terjadi halusinasi
Menyebut perasaan saat halusinasi
1
Tn. F




2
Nn. D




3
Nn. W





Petunjuk          : dilakukan ()
            : tidak dilakukan (-)

2.      Kemampuan non verbal
No
Aspek yamg di nilai
Nama klien
Tn. F
Nn. D
Nn. W
1
Kontak mata



2
Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai



3
Mengikuti kegiatan awal sampai akhir



Petunjuk          : dilakukan ()
            : tidak dilakukan (-)

EVALUASI HASIL AKHIR
1.      Kemampuan verbal

No
Nama klien
Menyebut isi halusinasi
Menyebut waktu halusinasi
Menyebut situasi halusinasi
Menyebut perasaan halusinasi
1
Tn. F




2
Nn. D




3
Nn. W





    Petunjuk      : dilakukan ()
            : tidak dilakukan (-)

1.      Kemampuan non verbal
No
Aspek yamg di nilai
Nama klien
Tn. F
Nn. D
Nn. W
1
Kontak mata



2
Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai



3
Mengikuti kegiatan awal sampai akhir




Petunjuk          : dilakukan ()
            : tidak dilakukan (-)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar