Total Tayangan Halaman

Sabtu, 28 Juli 2012

AKDR(ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM)


MAKALAH  REPRODUKSI
AKDR(ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM)
Logo Stikes

DISUSUN OLEH:
1. EKA DIAN
2. HETI PURWATININGSIH
3. MARIA ULFA
4. MUDANI AGUSTINA
5. RATNA JUNITA SARI
6. ROHMATUL LI AHSANI
7. TISATI KHOMSATIN

D3 KEPERAWATAN (3A)
STIKES ICME
JOMBANG

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaium Wr. Wb.
Alhamdulilllah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk dapat melaksanakan dan menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan karena keterbatasan data dan pengetahuan penulis serta waktu yang ada saat ini, dengan rendah hatipenulis makalah ini mengharap kritik dan saran yang membangun dari kalangan pembimbing untuk kesempurnaan makalah yang kami kerjakan ini.
Selanjutnya, kami mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah membantu tersellesaikanya kegiatan fortofolio untuk mata kuliah sistem reproduksi, terutama kepada dosen pembimbing. Terlepas dari semua kekurangan penulisan maklah ini, baik dalam susunan dan penulisanya yang salah, penulis memohon maaf dan berharap semoga penulisan makalas ini bermanfaat khususnya kepada kami selaku penulis dan umumnya kepada pembaca yang budiman.
Akhirnya, semoga Allah senantiasa meberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada siapa saja yang mencintai pendidikan. Amin Ya Robbal Alamin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
                                                                                    Jombang, Mei 2011


                                                                                          Tim Penulis


DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL                                                                                                 i
KATA PENGATAR                                                                                                ii
DAFTAR ISI                                                                                                             iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang                                                                                          4
1.2 Rumusan Masalah                                                                                     4
1.3 Tujuan                                                                                                       5
BAB II  PEMBAHASAN                                                                                        
2.1 Mekanisme kerja .......................................................................................6
2.2 Jenis-jenis AKDR......................................................................................6
2.3 Keuntungan AKDR...................................................................................6
2.4 Efek samping AKDR................................................................................7
2.5  Komplikasi................................................................................................7
2.6 Kontraindikasi............................................................................................7
2.7  Pemasangan ..............................................................................................9
2.8 Tekhnik pemasangan .................................................................................11

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan                                                                                               12
4.2 Penutup                                                                                                     13
DAFTAR PUSTAKA                                                                                              14


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Memasukkan benda-benda atau alat-alat ke dalam uterus untuk tujuan mencegah terjadinya kehamilan,telah dikenal sejak dahulu kala.penggembala unta bangsa ar.ab dan turki berabad lamanya melakukan cara ini dengan memasukkan batu kecil yang bulat dan licin ke dalam alat genitalia unta mereka,dengan tujuan untuk mencegah terjadinya  kehamilan dalam perjalanan jauh.Tulisan ilmiah tentang AKDR untuk pertama kali dibuat oleh Richter dari polandia pada tahun 1909. Pada waktu itu mempergunakan bahan yang dibuat dari benang sutera.Gravenbreg pada tahun 1928 melaporkan pengalamanya dengan AKDR yang dibuat dari benang sutera yang dipilin dan diikat satu sama lain,sehingga ber bentuk bintang bersegi enam.Kemudian bahan pengikatnya ditukar drengan benang perak yang halus agar dapat mudah dikenali dengan sonde uterus atau dengan sinar Roentgen.Oleh karena AKDR bentuk segi enam ini mudah sekali keluar,maka kemudian ia membuatnya dalam bentuk cincin dari perak.Ia melaporkan angka kehamilan pada AKDR dari cincin perak ini hanya 1,6% diantara 2000 kasus.Usaha-usaha Gravenberg ini banyak sekali ,mendapat tantangan dari dunia kedokteran pada waktu itu,oleh karena dianggap memasukkan benda asing kedalam rongga uterus dapat menimbulkan infeksi berat, seperti salpingitis, endometritis, parametritis, dan lain- lain. 
 Onta dari jepang pada tahun 1934 untuk pertama kalinya membuat AKDR dari plastik yang berbentuk cincin.Mula-mula ia membuat AKDR dari cincin yang dibuat dari benang sutera yang dipilin,kemudian dari logam yang mudah dibengkok-bengkokkan.Oleh karena sukar memasang cincin logam ini,maka ia kemudian membuat cincin dari palstik.
1.2  Rumusan masalah.
Berdasarkan latar belakang makalah ini maka batasan rumusan masalah pada makalah ini adalah :
1.        Definisi,
2.        Etiologi,
3.        Manifestasi Klinis,
4.        Penatalaksanaan,
5.        Kasus,
6.        Asuhan keperawatan demensia.
1.3 Tujuan.
1.    Untuk mengidentisifikasi tentang mekanisme kerja AKDR
2.    Untuk mengetahui tentang jenis jenis AKDR
3.    Untuk mengetahui tentang keuntungan menggunakan AKDR
4.    Utuk mengetahui tentang efek samping menggunakan AKDR
5.    Untuk mengetahui tentang komplikasi penggunaan AKDR

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Mekanisme kerja  AKDR
Sampai sekarang mekanisme kerja AKDR belum diketahui dengan pasti.Kini pendapat yang banyak ialah bahwa AKDR dalam kavum uteri menimbulkan reaksi peradangan endometrium yang disertai dengan sebukan leukosit yang dapat menghancurkan blastokista atau sperma.Pada pemeriksaan cairan uterus pada pemakai AKDR sering kali dijumpai  pula  sel-sel makrofag(fagosit)yang mengandung sperematozoa.
Kar dan kawan-kawan selanjutnya menemukan  sifat-sifat dan isi  cairan uterus mengalami perubahan-perubahan pada pemakai AKDR,yang menyebabkan blastokista tidak dapat hidup dalam uterus ,walkaupun sebelumnya terjadi nidasi.Penyelidik-penyelidik lain menemukan  sering adanya kontraksi uterus pada pemakai AKDR,yang dapat  mengalami nidasi.Diduga ini disebabkan  oleh meningkatnya kadar prostalgin dalam uterus pada  wanita tersebut.
Pada AKDR bioaktif mekanisme kerjanya selain menimbulkan peradangan seperti pada AKDR biasa,juga oleh karena ion logam atau bahan lain yang melarut dari AKDR mempunyai pengaruh terhadap sperma.Menurut penyelidikan,ion logam yang palinig efektif adalah ion logam tembaga(Cu);pengaruh AKDR bioaktif dengan berkurangnya kosentrasi logam makin lama makin berkurang.    
2.2 Jenis- jenis AKDR
Sampai sekarang telah terdapat berpuluh-puluh jenis AKDR, yang paling banyak digunakan dalam  berbagai program keluarga berencana ialah  AKDR jenis lippes loop.AKDR dapat dibagi dalam bentuk yang terbuka linear dan bentuk tertutup sebagai cincin.yang termasuk dalam golongan bentuk terbuka dan linear adalah lippes loop,saf-T-coil,multiload 250,Cu -7,Cu-T, Cu T 380 A,spring coil,Margulies spiral,dan lain-lain,sedang yang termasuk dalam golongan bentuk tertutup  dengan bentuk dasar cincin antara lain adalah Ota Ring,Antigon F,Ragab Ring,cincin gravenbeg,cincin hall stone,Birnberg bow,dan lain-lain. 
2.3 Keuntungan AKDR
AKDR mempunyai keunggulan  terhadap cara kontrasepsi lain yaitu:
  • Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan demikian satu kali motivasi.
  • tidak menimbulkan efek sistemik
  • Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal
  • Efektivitas cukup tinggi
  • Reversibel
2.4 Efek samping AKDR
·         Perdarahan
·         Rasa nyeri dan kejang di perut
·         Gangguan pada suami
·         Ekpulsi(pengeluaran sendiri)
2.5 Komplikasi AKDR
  • Infeksi
AKDR  itu sendiri atau benangnya yang berada dalam vagina,umumnya tidak menyebabkan infeksi bila alat-alat yang digunakan disucihamakan,yakni tabung penyalur,pendorong  dan AKDR.jika terjadi infeksi,hal ini mungkin disebabkan oleh sudah adanya infeksi subakut atau menahun pada traktus genitalis sebelum pemasangan AKDR.
  • Perforasi
Umumnya perforasi terjadi suwaktu pemasangan AKDR walaupun bisa terjadi pula kemudian.Pada permulaan hanya ujung AKDR saja yang menembus  dinding uterus, Tetaoi lama kelamaan dengan adanya kontraksi uterus,AKDR terdorong lebih jauh menembus dinding uterus,sehingga akhirnya sampai kerongga perut.Kemungkinan adanya perforasi harus diperhatikan apabila pemeriksaan dengan spekulum benang AKDR tidak kelihatan.Dalam hal ini pada pemeriksaan dengan sonde uterus atau mikrokuret tidak dirasakan AKDR dalam rongga uterus.Jika ada kecurigaan kuat tentang terjadinya perforasi,sebaiknya dibuat foto roentgen,dan jika tampak difoto AKDR dalam rongga panggul,hendaknya dilakukan histerografi untuk menentukan apakah AKDR terletak didalam atau di luar kavum uteri. Dewasa ini dapat ditentukan dengan USG transvaginal dan transabdominal.
            Jika perforasi terjadi dengan AKDR yang tertutup,AKDR harus dikeluarkan dengan segera oleh karena dikuatirkan terjadinya ileus,begitu pula untuk AKDR yang mengandung logam.Pengeluaran AKDR dapat dilakukan dengan laparoskopi.Laparotomi hanya dilakukan ika laparoskopi tidak berhasil,atau setelah terjadi ileus.Jika AKDR yang menyebabkan perforasi itu jenis terbuka dan linear,dan tidak mengandung logam AKDR tidak perlu dikeluarkan dengan segera.
  • Kehamilan
Jika timbul kehamilan dengan AKDR in situ,tidak akan timbul cacat pada bayi oleh karena AKDR terletak antara selaput ketuban dan dinding rahim.Angka keguguran dengan AKDR in situ tinggi.Jika ditemukan kehamilan dengan AKDR in situ sedang benangnya  masih kelihatan ,sebaiknya AKDR dikeluarkan oleh karena kemungkinan terjadinya abortus setelah AKDR dibiarkan terus berada dalam rongga uterus.Jika benang AKDR tidak kelihatan,sebaiknya AKDR dibiarkan saja berada dalam uterus.
2.6 Kontraindikasi  pemasanga AKDR
Kontraindikasi untuk pemasangan AKDR dapat dibagi atas 2 golongan,yaitu kontraindikasi yang relatif dan kontraindikasi yang mutlak.

Yang termasuk kedalam kontraindikasi  relatif ialah:
1.Mioma uteri dengan adanya perubahan bentuk rongga uterus.
2.Insufisiensi serviks uteri
3.Uterus dengan parut pada dindingnya,seperti pada bekas seksio sesarea,enukleasi mioma dan sebagainya.
4.Kelainan yang jinak serviks uteri,seperti erosio porsiones uteri.
Yang termasuk kontraindikasi mutlak ialah:
            1.Kehamilan
            2.Adanya infeksi yang aktif pada traktus genetalis
            3.Adanya tumor ganas pada traktus genetalis
            4.Adanya metroragia yang belum disembuhkan
            5.Pasangan yang tidak lestari
2.7 Pemasangan AKDR
AKDR dapat dipasang dalam keadaan berikut:
1.Sewaktu haid sedang berlangsung
Pemasangan AKDR pada waktu ini dapat dilakukan pada hari-hari pertama atau pada hari-hari terakhir haid.
Keuntungan pemasangan AKDR pada waktu ini antara lain ialah:
1.Pemasangan lebih mudah oleh karena serviks pada waktu itu  agak terbuka dan lembek.
2.Rasa nyeri tidak seberapa keras
3.Perdarahan yang timbul sebagai akibat pemasangan tidak seberapa dirasakan
4.Kemungkinan pemasangan AKDR pada uterus yang asedang hamil tidak ada.

2.Sewaktu postpartum
1.Secara dini (immediate insertion) yaitu AKDR dipasang pada wanita yang melahirkan sebelum dipulangkan dari rumah sakit.
2.Secara langsung(directinsertion)yaitu AKDR dipasang dalam masa tiga bulan setelah partus atau abortus.
3.Secara tidak langsung (indirect insertion) yaitu AKDR dipasang sesudah masa 3 bulan setelah partus atau abortus atau  pemasangan AKDR dilakukan pada saat yang tidak ada hubungan sama sekali dengan partus atau abortus.Bila pemasangan AKDR tidak dilakukan dalam waktu seminggu setelah bersalin,menurut beberapa sarjana,sebaiknya AKDR ditangguhkan sampai 6-8 minggu postpartum oleh karena jika pemasangan AKDR dilakukan antara minggu kedua ,dan keenam setelah partus,bahaya perforasi atau ekspulsi lebih besar.
3.Sewaktu postabortum
Sebaiknya AKDR dipasang segera setelah abortus oleh karena dari segi fisiologi dan psikologi waktu itu adalah paling ideal.Tetapi septic abortion merupakan kontraindikasi.
4.Beberapa hari setelah haid terakhir
Dalam hal yang terkhir ini wanita yang bersangkutan dilarang untuk bersenggama sebelum AKDR dipasang. Sebelum pemasangan AKDR tersebut tertletak dalam uterus setelah terpasang.Perlu dijelaskan kemungkinan terjadinya efek sampingan seperti perdarahan rasa sakit,AKDR keluar sendiri.
Untuk memilih AKDR yang akan dipasang,terlebih dahulu ditentukan panjangnya rongga uterus yang sebesar mungkin oleh karena dengan memakai AKDR yang mempunyai ukuran besar,kegagalan dan kecenderungan untuk ekspulsi akan berkurang. Sebaliknya,ukuran yang lebih kecil sebaiknya dipasang pada akseptor yang mengalami banyak pertdarahan dan rasa sakit.
Sebelum pemasajngan AKDR,semua alat-alat dan tabung penyalur beserta AKDR harus sucihama terlebih dahulu.Untuk mensucihamakan alat-alat dapat digunakan beberapa cara,seperti:
a)AKDR beserta tabung direndam terlebih dahulu dalam larutan zephirol (benzalkonim khoride) dalam air dengan perbandingan 1:500 sampai 1:1000
b) AKDR beserta tabung penyalur direndam dalam larutan dettol 5% selama 20 menit.
2.8 Teknik pemasangan AKDR
Karena dalam program keluarga berencana di Indonesia digunakan AKDR jenis lippes loop,disini diterangkan cara pemakaian AKDR itu.
Setelah kandung kencing dikosongkan,akseptor dibaringkan diatas meja ginekologik dalm posisi litotomi.Kemudian dilakukan pemeriksaan bimanual untuk mengetahui letak,bentuk,dan besar uterus.Spekuylum dimasukkan kedalam vagina,dan servik uteri dibersihkan dengan larutan antiseptik (sol,betadin,atau tingtura jodii)sekarang dengan cunam servik dijepit bibir .depan porsio uteri dan dimasukkan sonde kedalm uterus untuk menentukan arah















BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di Indonesia pemerintah telah merencanakan dan mencanangkan program Keluarga Berencana (KB) yang diadakan untuk membina akseptor sekaligus mencapai sasaran/fungsi yang telah ditetapkan untuk memberi konstribusi bag tercapainya upaya mewujudkan keluarga berkualitas.
Adapun pengertian dari KB yaitu tindakan yang membantu individu atau pasngan untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mengatur interval kelahiran, mengontrol kartu keturunan dalam hubungan dengan umur pasanngan suami istri dan menentukan jumlah anak dalam keluarga(Hartanto, 2003).
Dalam pelaksanaan program KB biasanya digunakan alat kontrasepsi yang digunakan untuk mengatur /mengendalikan pertumbuhan penduduk khususnya di Indonesia.
Pengertian dari kontrasepsi adalah cara untuk mencegah terjadinya konsepsi yaitu bertemunya sel sperme dan ovum. Dalam pelayanan KB ada berbagaimacam cara untuk mencegah konsepsi salah satunya dengan menggunakan AKDR.
Dalam penggunaan AKDR juga terdapat manfaat, keuntungan serta kerugian dari penggunaan AKDR tersebut.
Masalah yang timbul dari penggunaan AKDR tersebut juga diharapkan bisa teratasi dengan beberapa cara antara lain dengan memperhatikan cara pemakaian yang bena, efek samping serta konseling bagi pengguna oleh tenaga kesehatan.


3.2  Saran
1.Bagi pengguna alat kontrasepsi AKDR
Pengguna hendaknya mengetahui terlebih dahulu alat kontrasepsi yang akan di pakai dengan cara bertanya hal yang ingin diketahui ke tenaga kesehatan.
2.Bagi tenaga kesehatan
ØSebagai tenaga kesehatan hendakna meningkatkan keterampilannya memasang AKDR yang baik dan sesuai prosedur.
ØSebelum memasang AKDR pada klien jangan lupa untuk melakukan infomconsent pada klien.













DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo, Sarwono. (2005). Ilmu Kandungan. Jakarta: YBP-SP

Cunningham,dkk. (1995).
Obstetri Williams. Jakarta: EGC

Hartanto Hanafi. (2003).
Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: CV. Mulia Sari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar