Total Tayangan Halaman

Sabtu, 28 Juli 2012

Penilaian APGAR Score


Penilaian APGAR Score

APGAR Skor merupakan pemeriksaan pada bayi ketika baru lahir,yang dilakukan masih dikamar bersalin. Pemeriksan ini secara cpat akan mengevaluasi keadaan fisikb bayi baru lahir dan sekaligus mengenali ada tanda – tanda darurat yang memerlukan dilakukannya tindakan segera paa bayi baru lahir.
Tes ini biasanya diberikan pada bayi sebanyak dua kali : pada menit pertama setelah bayi lahir dan dilakukan kembali pada menit ke-5 setelah bayi lahir. Ketika penilaian bayi pada menit pertama dan ke-2 memiliki hasil yang rendah,maka penilaian akan dilakukan lagi pada menit ke-10,namun hal ini jarang terjadi.
Pemeriksaan APGAR ini bertujuan menilai kemampuan laju jantung, kemampuan bernapas,kekuatan tonus otot (lemah atau aktif), kemampuan refieks dan warna kulit (kemerahan atau biru).

Cara:
  1. Lakukan penilaian Apgar score dengan cara jumlahkan hasil penilaian tanda, seperti laju jantung, kemampuan bernapas, kekuatan tonus otot, kemampuan refleks dan warna kulit.
  2. Tentukan hasil penilaian, sebagai berikut:
a. Adaptasi baik (bayi normal) : skor 7 – 10
b. Asfiksia ringan - sedang : skor 4 – 6
c. Asfiksia berat : skor 0 – 3

Interpretasi skor

Tes ini umumnya dilakukan pada waktu satu dan lima menit setelah kelahiran, dan dapat diulangi jika skor masih rendah.
Jumlah skor
Interpretasi
Catatan
7-10
Bayi normal

4-6
Agak rendah
Memerlukan tindakan medis segera seperti penyedotan lendir yang menyumbat jalan napas, atau pemberian oksigen untuk membantu bernapas.
0-3
Sangat rendah
Memerlukan tindakan medis yang lebih intensif
Jumlah skor rendah pada tes menit pertama dapat menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir ini membutuhkan perhatian medis lebih lanjut tetapi belum tentu mengindikasikan akan terjadi masalah jangka panjang, khususnya jika terdapat peningkatan skor pada tes menit kelima. Jika skor Apgar tetap dibawah 3 dalam tes berikutnya (10, 15, atau 30 menit), maka ada risiko bahwa anak tersebut dapat mengalami kerusakan syaraf jangka panjang. Juga ada risiko kecil tapi signifikan akan kerusakan otak. Namun demikian, tujuan tes Apgar adalah untuk menentukan dengan cepat apakah bayi yang baru lahir tersebut membutuhkan penanganan medis segera; dan tidak didisain untuk memberikan prediksi jangka panjang akan kesehatan bayi tersebut.

Tabel nilai APGAR
Skor
0
1
2
Angka
A : Appearance color (warna kulit)
warna pucat diseluruh tubuh atau kebiru-biruan
Normal,Badan merah,(ektremitas pucat)
Warna kulit normal (marata diseluruh tubuh) kemerah – merahan
……
P : Pulse (heart rate)
Tidak ada
Dibawah 100 X/menit
Normal (Diatas 100 X/menit)
……
G : Grimace (reaksi terhadap rangsangan)
Tidak ada respon sama sekali
Sedikit gerakan mimic (perubahan mimik wajah hanya ketika dirangsang)
Menangis,batuk/ bersin
……
A : Activity (tonus otot)
Tidak ada gerakan sama sekali
Ekstremitas dalam keadaan fleksi dan sedikit pergerakan
Gerakan aktif, pergerakan spontan
……
R : Respiration (usaha nafas)
Tidak ada
Lemah,tidak teratur dan menangis pelan
Normal,tanpa usaha bernafas yang berlebih,Menangis kuat
……
Jumlah
……
Ada beberapa hal yang diduga men­jadi penyebab nilai APGAR yang ren­dah pada bayi baru lahir, di antaranya adalah:
  • Per­salinan yang ter­lalu cepat. Hipok­sia (kekurangan oksigen) dapat ter­jadi pada per­salinan yang ter­lalu cepat oleh karena kon­traksi yang ter­lalu kuat atau trauma pada kepala bayi.
  • Ter­jerat tali pusat. Umum dikenal dengan “nuchal cord”, di mana tali pusat (plasenta/ari-ari) melilit pada leher janin (baik sekali waktu atau beberapa kali) dan meng­ganggu aliran darah, maka hipok­sia bisa ter­jadi karena lilitan ini.
  • Prolaps tali pusat. Kon­disi yang ter­jadi ketika tali pusat men­dahului fetus keluar dari rahim. Kon­disi ini adalah kedarutan obs­tetri yang mem­bahayakan kehidupan janin. Namun prolaps tali pusat adalah kasus yang jarang. Ketika fetus juga akan ikut lahir, sering kali menekan tali pusat dan menim­bulkan hipoksia.
  • Plasenta previa (placenta preavia). Merupakan kon­disi kelainan obs­tretri di mana tali pusat ter­hubung pada din­ding rahim yang letak­nya dekat atau menutup leher rahim. Hal ini mening­katkan risiko per­darahan antepar­tum (vaginal), yang ber­ujung juga pada hipok­sia bagi janin.
  • Aspirasi mekonium. Jika mekonium di ada dalam paru-paru fetus, maka bisa ter­jadi per­masalahan per­napasan. Hal ini dikenal juga seba­gai “Sin­drom Aspirasi Mekonium”.
  • Beberapa sebab lain bisa ber­upa obat-obatan yang dikon­sumsi ibu sebelum per­salinan, dan bayi preterm (prematur).


Reflek reflek pada bayi setelah lahir,antara lain :

Refleks penting pada bayi baru lahir adalah refleks Moro, refleks mencucur dan refleks menghisap:
·         Refleks Moro : bila bayi baru lahir dikejutkan, tangan dan kakinya akan terentang ke depan tubuhnya seperti mencari pegangan, dengan jari-jari terbuka.
·          Refleks Mencucur : bila salah satu sudut mulut bayi disentuh, bayi akan memalingkan kepalanya ke sisi tersebut. Refleks ini membantu bayi baru lahir untuk menemukan putting.
·         Refleks Menghisap : bila suatu benda diletakkan dalam mulut bayi, maka bayi akan segera menghisapnya.


6 refleks yang wajib ada
 Namun sebenarnya ada 6 refleks penting yang harus dmiliki setiap bayi yang baru lahir,yaitu :
* Refleks melangkah
Bila tubuh bayi dipegang pada bagian bawah ketiaknya dalam posisi tegak (pastikan kepalanya tertopang dengan baik!), lalu kakinya menyentuh bidang yang datar, secara otomatis si kecil akan meluruskan tungkainya seolah-olah hendak berdiri. Begitu tubuhnya dimiringkan ke depan, kakinya akan bergerak seakan-akan ingin melangkah.
* Refleks mencari puting (rooting)
Begitu sudut bibir dan pipi bayi disentuh dengan tangan Anda, si kecil akan langsung memiringkan kepalanya ke arah datangnya sentuhan dengan mulut yang membuka.
Catatan: Bila pipinya bersentuhan dengan payudara Anda, ia akan langsung memiringkan kepalanya dan mengarahkan mulutnya untuk mendapat ASI.
* Refleks menghisap
Bila bibirnya disentuh dengan ujung jari Anda, secara otomatis bayi akan membuka mulutnya dan mulai menghisap.
Catatan: Ketika puting susu masuk ke dalam mulutnya, ia akan langsung menghisap ASI.
* Refleks menggenggam (babinski)
Kalau jari Anda diletakkan di tengah telapak tangan atau di bawah jari kakinya, secara otomatis ia akan menekuk dan mengerutkan jari-jarinya seolah-olah ingin menggenggam atau menjepit dengan erat.
* Refleks moro
Bila Anda memukul keras-keras atau menarik alas tidurnya serta mengangkat dan menurunkan tubuhnya secara mendadak, maka kedua tangan serta kakinya akan merentang dan menutup lagi. Bersamaan dengan itu, jemarinya pun menggenggam.
* Refleks leher asimetrik tonik
Refleks ini memang agak sulit terlihat. Meski begitu, bisa Anda amati. Caranya? Baringkan si kecil, lalu miringkan kepalanya ke kiri misalnya. Nah, tangan kiri bayi Anda akan segera merentang lurus ke luar, sedangkan tangan kanannya akan menekuk ke arah kepalanya.
Catatan: Refleks ini paling jelas terlihat saat si kecil berusia 2 bulan, namun akan menghilang saat usianya 5 bulan.
C. Reflek – Reflek Fisiologis
1. Mata
a. Berkedip atau reflek corneal
Bayi berkedip pada pemunculan sinar terang yang tiba – tiba atau pada pandel atau obyek kearah kornea, harus menetapkan sepanjang hidup, jika tidak ada maka menunjukkan adanya kerusakan pada saraf cranial.
b. Pupil
Pupil kontriksi bila sinar terang diarahkan padanya, reflek ini harus sepanjang hidup.
c. Glabela
Ketukan halus pada glabela (bagian dahi antara 2 alis mata) menyebabkan mata menutup dengan rapat.
2. Mulut dan tenggorokan
a. Menghisap
Bayi harus memulai gerakan menghisap kuat pada area sirkumoral sebagai respon terhadap rangsangan, reflek ini harus tetap ada selama masa bayi, bahkan tanpa rangsangan sekalipun, seperti pada saat tidur.
b. Muntah
Stimulasi terhadap faring posterior oleh makanan, hisapan atau masuknya selang harus menyebabkan bayi mengalami reflek muntah, reflek ini harus menetap sepanjang hidup.
c. Rooting
Menyentuh dan menekan dagu sepanjang sisi mulut akan menyebabkan bayi membalikkan kepala kearah sisi tersebut dan mulai menghisap, harus hilang pada usia kira – kira 3 -4 bulan
d. Menguap
Respon spontan terhadap panurunan oksigen dengan maningkatkan jumlah udara inspirasi, harus menetap sepanjang hidup
e.Ekstrusi
Bila lidah disentuh atau ditekan bayi merespon dengan mendorongnya keluar harus menghilang pada usia 4 bulan
f.Batuk
Iritasi membrane mukosa laring menyebabkan batuk, reflek ini harus terus ada sepanjang hidup, biasanya ada setelah hari pertama lahir
3. Ekstrimitas
a. Menggenggam
Sentuhan pada telapak tangan atau telapak kaki dekat dasar kaki menyebabkan fleksi tangan dan jari
b. Babinski
Tekanan di telapak kaki bagian luar kearah atas dari tumit dan menyilang bantalan kaki menyebabkan jari kaki hiperektensi dan haluks dorso fleksi
c. Masa tubuh
(1). Reflek moro
Kejutan atau perubahan tiba – tiba dalam ekuilibrium yang menyebabkan ekstensi dan abduksi ekstrimitas yang tiba –tiba serta mengisap jari dengan jari telunjuk dan ibu jari membentuk “C” diikuti dengan fleksi dan abduksi ekstrimitas, kaki dapat fleksi dengan lemah.
(2). Startle
Suara keras yang tiba – tiba menyebabkan abduksi lengan dengan fleksi siku tangan tetap tergenggam
(3). Tonik leher
Jika kepala bayi dimiringkan dengan cepat ke salah sisi, lengan dan kakinya akan berekstensi pada sisi tersebut dan lengan yang berlawanan dan kaki fleksi.
(3). Neck – righting
Jika bayi terlentang, kepala dipalingkan ke salah satu sisi, bahu dan batang tubuh membalik kearah tersebut dan diikuti dengan pelvis
(4) Inkurvasi batang tubuh (gallant)
Sentuhan pada punggung bayi sepanjang tulang belakang menyebabkan panggul bergerak kea rah sisi yang terstimulasi





http ://milissehat.web.id/
Prof.Dr. Rustam Mochtar,MPH. “Sinopsis Obstetri”edisi 2,jilid 1. 1998. EGC:Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar