Total Tayangan Halaman

Jumat, 03 Agustus 2012


Kunyit obat anti alzheimer
Kunyit (Curcuma domestica) merupakan salah satu jenis tanaman obat yang banyak memiliki manfaat, di antaranya sebagai bumbu masak (terutama kare), pewarna makanan, minuman, tekstil dan kosmetik. Tanaman ini telah dikenal sejak lama di Indonesia dan penggunaannya cukup banyak dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat pola hidup dewasa ini yang cenderung moderen dengan gejala serba instan, menjadikan penyakit yang berkembang di masyarakat juga beragam. Dalam sepuluh tahun terakhir, banyak penyakit yang mencuat di masyarakat di antaranya aids, kanker, flu burung dan bahkan gejala pikun dini. Kondisi ini membuat masyarakat mulai berfikir untuk mencari pengobatan alternatif secara konvensional di samping pengobatan moderen. Salah satu tanaman obat yang berpeluang sebagai pengganti pengobatan kimiawi yang dapat memperlambat datangnya penyakit pikun adalah kunyit. Penggunaan tanaman ini biasanya berupa bubuk atau tepung kunyit yang diracik ke dalam bumbu masak.
Rimpang kunyit sangat bermanfaat sebagai antikoagulan, menurunkan tekanan darah, obat cacing, obat asma, penambah darah, obat sakit perut, diare, usus buntu dan rematik. Selain berkhasiat dalam pengobatan, rimpang kunyit juga banyak digunakan untuk bahan pewarna, bahan campuran kosmetika, bakterisida, fungisida dan stimulan.
Penyakit Alzheimer adalah sejenis penyakit pikun yang umum terjadi pada manusia yang mulai memasuki usia tua (manula). Secara alamiah, pikun biasa terjadi pada setiap orang karena kondisi fisik otak menurun. Namun pikunpun dapat diperlambat datangnya dengan menggunakan kunyit dalam bentuk bumbu kare. Kunyit sebagai bahan bumbu kare yang banyak dipakai dalam berbagai resep masakan dirasakan dapat mempertahankan kualitas otak hingga usia lanjut. Salah satu bukti adalah manula yang berada di negara-negara Asia tetap memiliki ingatan baik di usia lanjut karena mereka rajin mengkonsumsi bumbu kare.
Hasil penelitian Dr. Tze-Pin Ng dari Universitas Nasional Singapura (NUS) pada 1.010 manula berusia 60 tahun sampai 93 di tahun 2003, menunjukkan bahwa manula yang rajin mengkonsumsi bumbu kare memiliki daya ingat yang lebih tinggi dibandingkan mereka jarang atau yang tidak pernah sama sekali. Hal ini mungkin akan membuat kita penasaran dan ingin tahu. Ternyata rahasianya terletak pada zat pewarna kuning (kurkumin) yang terdapat di dalam rimpang kunyit yang digunakan dalam membuat bumbu kare tersebut. Kurkumin pada kunyit memiliki fungsi yang sangat penting dalam mengobati berbagai jenis penyakit karena senyawa tersebut dapat berfungsi sebagai anti tumor promoter, antioksidan, anti mikroba, anti radang dan anti virus. Selain itu kurkumin pada kunyit ternyata juga berperan dalam meningkatkan sistem imunitas tubuh.
Tepung kunyit yang akan dijadikan bahan racikan bumbu kare dapat dibuat dari umbi kunyit yang telah dikeringkan. Ditinjau dari segi kemudahannya, umbi yang telah di iris lalu dikeringkan, akan lebih mudah digiling untuk dijadikan tepung. Di negara-negara konsumen seperti Amerika Serikat dan Inggris, tepung kunyit digunakan secara langsung sebagai bumbu pewarna makanan,dan bahan baku pembuatan oleoresin. Di India, tepung kunyit merupakan salah satu bahan dasar untuk pembuatan bumbu kare (curry powder) yang merupakan campuran homogen dari berbagai jenis tepung kunyit.
Dengan rutin mengkonsumsi bumbu kare, akan dapat menurunkan resiko serangan penyakit Alzheimer yang bisa menyebabkan pikun total karena kondisi fisik otak yang terus menurun. Namun jangan salah, pada penggunaan yang berlebihan pun bagi orang lanjut usia dapat menimbulkan efek sakit perut, gangguan hati atau ginjal. Dari hasil kesimpulan para peneliti yang dilaporkan dalam American Journal of Epidemiologi Edisi 1 November 2006, menyatakan bahwa bumbu kari sangat berpotensi mencegah alzheimer karena dilihat dari kemanjurannya dan tidak beracun. Hasil penelitian ini merupakan bukti pertama yang menunjukkan hubungan antara konsumsi kare dengan kemampuan kognitif otak.
Masakan Indonesia banyak yang berkunyit, sebut saja gule, soto, dan pesmol. Ternyata selain dapat menambah selera makan, rasa kunyit juga bermanfaat untuk menjauhkan kita dari penyakit Alzheimer. Satu penelitian menunjukkan orang-orang yang mengonsumsi banyak kunyit, pada hakekatnya jarang yang terkena Alzheimer. "Di negara-negara di mana orang-orangnya mengonsumsi banyak (kunyit), kejadian penyakit Alzheimer sangat rendah. Di India dan Asia Tenggara, penyakit itu jarang. Dan di Amerika itu sangat sangat biasa," kata Chris Kilham seorang pemburu obat dalam wawancara dengan Fox News, seperti dikutip dari Natural News.

Kilham menjelaskan bahwa akar kunyit, yang juga dikenal dalam bentuk ekstrak yang disebut curcumin, merupakan salah satu rempah-rempah yang berguna dalam mencegah munculnya Alzheimer dan bahkan mengobatinya.

"Orang yang menderita penyakit Alzheimer memiliki plak yang melekat di otak disebut "amyloid beta." Beberapa plak juga berkembang karena Alzheimer, atau karena menjadi penyebab langsungnya. Tetapi, plak-plak itu secara langsung berkaitan dengan proses degeneratif," jelas Kilham.

Penelitian menunjukkan bahwa kunyit benar-benar melenyapkan plak-plak ini, baik saat plak itu mulai terbentuk dan bahkan selama tahap akhir dari perkembangan plak. "Apa yang ada dalam kunyit adalah sesuatu yang tampak untuk menghalangi perkembangan penyakit Alzheimer dan benar-benar membantu mengurangi keberadaan plak dalam otak bila anda memilikinya. Kami tahu dalam penelitian terhadapa binatang, saat binatang benar-benar memiliki plak "amyloid beta" dalam otak mereka dan mereka diberi akar kunyit plak itu berkurang." Sambung kilham

Menurut Kilham, perusahaan-perusahaan obat bekerja keras mencoba mengembangkan versi obat dari kunyit, tetapi dia merekomendasikan untuk makan kunyit asli bila memungkinkan, dan mengonsumsi ekstrak kunyit bila makan kunyit dalam makanan bukan pilihan. "Satu tantangan yang kita hadapi adalah perusahaan-perusahaan obat tidak bisa mematenkan akar kunyit. Jadi mereka akan terus berusaha mengembangkan yang lain. Tetapi makan kunyit, makan ekstraknya tampaknya menjadi perlindungan terhadap penyakit paling mengerikan dan melemahkan yang kita ketahui

Pendapat kelompok :
Menurut kami, kunyit bisa dijadikan sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit Alzheimer. Karena kami berpedoman bahwa sudah ada penelitian lebih lanjut tentang kunyit ini. Tetapi di sisi lain kami menganjurkan agar pengobatan kunyit ini tidak dijadikan sebagai pengobatan utama karena banyak efek yang ditimbulkan oleh kunyit ini jika konsumsinya berlebihan antara lain  efek sakit perut, gangguan hati atau ginjal.. kecuali lagi kalau sudah ada obat-obatan yang relevan dari kunyit ini yang sudah dipertimbangkan efek positif dan efek negativenya bagi tubuh karena sampai sekarang belum ada perusahaan obat yang mampu mengubah kunyit menjadi obat yang sehat untuk dikonsumsi manusia. Akan lebih baik lagi kalau kunyit ini dijadikan campuran makanan seperti gulai, soto dan kare agar lebih menyelerakan makan,.




Sumber :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar