Total Tayangan Halaman

Kamis, 02 Agustus 2012

askep sindrom nefrotik


  1. ASUHAN KEPERAWATAN
  1. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
  1. INTERVENSI
Tujuan dan kriteria hasil :
  • Anak tidak memperlihatkan tanda-tanda kerusakan kulit seperti kulit kemerahan, tenderness bila disentuh, dan tidak lecet.
  • Klien dapat mempertahankan kulit secara utuh.
  • Menunjukkann perilaku atau teknik untuk mencegah kerusakan kulit.
Intervensi :
1)      Inspeksi kulit terhadap perubahan warna, turgor, vaskular. Perhatikan kemerahan, eksoriasi, observasi terhadap ekmosis, purpira.
2)      Pantau masukan cairan dan hidrasi kulit, dan membran mulosa.
3)      Inspeksi area tergantung terhadap edema.
4)      Ubah posisi dengan sering; gerakan pasien dengan perlahan; beri bantalan pada tonjolan tulang, pelindung siku atau tumit.
5)      Berikan perawatan kulit. Batasi penggunaan sabun, berikan salep atau krim.
6)      Pertahankan linen kering, bebas keriput, dan selidiki gatal.
7)      Anjurkan pasien menggunakan kompres lembab dan dingin untuk memberikan tekanan pada area pruritus.
8)      Anjurkan menggunakan pakaian katun longgar.
9)      Kolaborasi : berikan matras busa.
(Doengoes, 2000)
  1. b.      Resiko infeksi berhubungan dengan terapi immunosuppressive dan hilangnya gama globulin
Tujuan dilakukan tindakan perawatan adalah  klien tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi dengan kriteria hasil sebagai berikut :
  • WBC dalam batas normal
  • Temperatur normal
  • Tidak ada nyeri abdomen
  • Tidak ada batuk
Intervensi :
1)      Tingkatkan cuci tangan pada pasien dan staf.
2)      Hindari prosedur invasif instrumen, dan manipulasi kateter tak menetap, kapanpun mungkin gunakan teknik aseptik bila merawat atau memanipulasi IV/area invasif.
3)      Perhatikan adanya edema, drainase, dan purulen.
4)      Berikan perawatan kateter rutin dan tingkatkan perawatan perianal.
5)      Dorong napas dalam, batuk, dan pengubahan posisi sering.
6)      Observasi integritas kulit.
7)      Awasi tanda vital.
8)      Kolaborasi : awasi pemeriksaan laboratorium, contoh SDP dan diferensial.
9)      Kolaborasi: ambil spesimen untuk kultur dan sensitivitas, berikan antibiotik tepat sesuai indikasi.
(Doengoes, 2000)
  1. c.      Risiko kurangnya volume cairan (intravaskular) berhubungan dengan proteinuria, edema dan efek diuretik.
Tujuan dilakukan tindakan keperawatan adalah klien akan mendapatkan keseimbangan volume cairan dengan kriteria hasil :
  • Menunjukkan pemasukan dan pengeluaran mendekati seimbang.
  • Turgor kulit baik.
  • Membran mukosa lembab.
  • Nadi perifer teraba.
  • Berat badan dan tanda vital stabil.
  • Elektrolit dalam batas normal.
Intervensi :
1)      Ukur pemasukkan dan pengeluaran dengan akurat, hitung pengeluaran tak kasat mata.
2)      Berikan cairan yang diperbolehkan selama periode 24 jam.
3)      Awasi tekanan darah (perubahan postural) dan frekuensi jantung.
4)      Perhatikan tandan dan gejala terjadinya dehidrasi contoh membran mukosa kering, haus, sensori dangkal, vasokontriksi perifer.
5)      Kontrol suhu lingkungan, batasi linen tempat tidur.
6)      Kolaborasi : awasi pemeriksaan elektrolit darah contohnya natrium.
(Doengoes, 2000)
  1. d.      Risiko kelebihan volume cairan berhubungan dengan retensi sodium dan air.
Tujuan dilakukan tindakan perawatan adalah klien mendapatkan kesimbangan antara intake dan output dengan kriteria hasil :
  • Menunjukkan haluaran urin yang tepat.
  • Berat jenis atau hasil laboratorium mendekati normal.
  • Berat badan stabil.
  • Tanda vital dalam batas normal.
  • Tak ada edema.
Intervensi :
1)      Observasi denyut jantung, tekanan darah, dan CVP
2)      Catat pemasukkan dan pengeluaran akurat. Termasuk cairan aditif antibiotik. Ukur kehilangan GI dan perkirakan kehilangan tak kasat mata, contoh berkeringat.
3)      Pantau berat jenis urin.
4)      Rencanakan penggantian cairan pada pasien, dalam pembatasan multipel. Berikan minuman yang disukai sepanjang 24 jam.
5)      Timbang berat badan tiap hari dengan alat dan pakaian yang sama.
6)      Evaluasi derajat edema (pada skala 1-4)
7)      Auskultasi paru dan bunyi jantung.
8)      Kolaborasi : awasi pemeriksaan laboratorium darah (contoh kreatinin, natrium, kalium).
9)      Kolaborasi : berikan obat diuretik.
(Doengoes, 2000)
  1. e.      Kecemasan pada anak atau keluarga berhubungan dengan hospitalisasi pada anak.
Tujuan dilakukan tindakan perawatan adalah klien dan keluarga tidak menunjukkan gejala kecemasan dengan kriteria hasil :
  • Menyatakan perasaan waspada dan penurunan kecemasan sampai pada tingkat dapat diatasi.
  • Menunjukkan ketrampilan pemecahan masalah dan penggunaan sumber secara efektif.
  • Tampak rileks, dapat tidur/istirahat dengan tepat.
Intervensi :
1)      Kaji tingkat cemas pada pasien dan keluarga. Perhatikan tanda pengingkaran, depresi atau penyempitan fokus perhatian.
2)      Jelaskan prosedur atau asuhan yang diberikan. Ulangi penjelasan sesuai dengan kebutuhan.
3)      Akui penornalan perasaan pada situasi ini.
4)      Dorong dan berikan kesempatan untuk pasien atau keluarga menyatakan perasaan atau mengajikan pertanyaan.
5)      Akui masalah pasien atau keluarga.
6)      Tunjukkan indikator positif pengobatan.
(Doengoes, 2000)
  1. EVALUASI
  1. a.      Anak tidak memperlihatkan tanda-tanda kerusdakan kulit seperti kemerahan, tenderness bila disentuh dan tidak lecet.
  2. b.      Anak tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi seperti ditandai dengan WBC dalam batas normal, temperatur normal, tidak ada nyeri abdomen dan tidak ada batuk.
  3. c.      Anak tidak mengalami hipovolemia yang ditandai dengan tekanan darah, urine output, Hgb, dan Hct dalam batas normal.
  4. d.      Anak memperlihatkan berat badan stabil dan tidak ada kesukaran dalam bernapas.
  5. e.      Orang tua tampak lebih rileks dan berpatisipasi dalam perawatan dan memahami kondisi anak.
(Suriadi, 2006)
3.Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas
a.Kelebihan volume cairan (total tubuh) berhubungan dengan akumulasi cairan dalam jaringan dan ruang ketiga.
1)Tujuan
Pasien tidak menunjukkan bukti-bukti akumulasi cairan (pasien mendapatkan volume cairan yang tepat)
2)Intervensi
b)Kaji masukan yang relatif terhadap keluaran secara akurat.
Rasional : perlu untuk menentukan fungsi ginjal, kebutuhan penggantian cairan dan penurunan resiko kelebihan cairan.
c)Timbang berat badan setiap hari (ataui lebih sering jika diindikasikan).
Rasional : mengkaji retensi cairan
d)Kaji perubahan edema : ukur lingkar abdomen pada umbilicus serta pantau edema sekitar mata.
Rasional : untuk mengkaji ascites dan karena merupakan sisi umum edema.
e)Atur masukan cairan dengan cermat.
Rasional : agar tidak mendapatkan lebih dari jumlah yang dibutuhkan
f)Pantau infus intra vena
Rasional : untuk mempertahankan masukan yang diresepkan
g)Berikan kortikosteroid sesuai ketentuan.
Rasional : untuk menurunkan ekskresi proteinuria
h)Berikan diuretik bila diinstruksikan.
Rasional : untuk memberikan penghilangan sementara dari edema.
b.Resiko tinggi kekurangan volume cairan (intravaskuler) berhubungan dengan kehilangan protein dan cairan, edema
1)Tujuan
Klien tidak menunjukkan kehilangan cairan intravaskuler atau shock hipovolemik yang diyunjukkan pasien minimum atau tidak ada
2)Intervensi
a)Pantau tanda vital
Rasional : untuk mendeteksi bukti fisik penipisan cairan
b)Kaji kualitas dan frekwensi nadi
Rasional : untuk tanda shock hipovolemik
c)Ukur tekanan darah
Rasional : untuk mendeteksi shock hipovolemik
d)Laporkan adanya penyimpangan dari normal
Rasional : agar pengobatan segera dapat dilakukan
c.Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh yang menurun, kelebihan beban cairan cairan, kelebihan cairan.
1)Tujuan
Tuidak menunjukkan adanya bukti infeksi
2)Intervensi
a)Lindungi anak dari kontak individu terinfeksi
Rasional : untuk meminimalkan pajanan pada organisme infektif
b)Gunakan teknik mencuci tangan yang baik
Rasional : untuk memutus mata rantai penyebar5an infeksi
c)Jaga agar anak tetap hangat dan kering
Rasiona;l : karena kerentanan terhadap infeksi pernafasan
d)Pantau suhu.
Rasional : indikasi awal adanya tanda infeksi
e)Ajari orang tua tentang tanda dan gejala infeksi
Rasional : memberi pengetahuan dasar tentang tanda dan gejala infeksi
d.Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan edema, penurunan pertahanan tubuh.
1)Tujuan
Kulit anak tidak menunjukkan adanya kerusakan integritas : kemerahan atau iritasi
2)Intervensi
a)Berikan perawatan kulit
Rasional : memberikan kenyamanan pada anak dan mencegah kerusakan kulit
b)Hindari pakaian ketat
Rasional : dapat mengakibatkan area yang menonjol tertekan
c)Bersihkan dan bedaki permukaan kulit beberapa kali sehari
Rasional : untuk mencegah terjadinya iritasi pada kulit karena gesekan dengan alat tenun
d)Topang organ edema, seperti skrotum
Rasional : unjtuk menghilangkan aea tekanan
e)Ubah posisi dengan sering ; pertahankan kesejajaran tubuh dengan baik
Rasional : karena anak dengan edema massif selalu letargis, mudah lelah dan diam saja
f)Gunakan penghilang tekanan atau matras atau tempat tidur penurun tekanan sesuai kebutuhan
Rasional : untuk mencegah terjadinya ulkus
e.Perubahan nutrisi ; kurang dari kebtuhan tubuh berhubungan dengan kehilangan nafsu makan
1)Tujuan
Pasien mendapatkan nutrisi yang optimal
2)Intervensi
a)Beri diet yang bergizi
Rasional : membantu pemenuhan nutrisi anak dan meningkatkan daya tahan tubuh anak
b)Batasi natrium selama edema dan trerapi kortikosteroid
Rasinal : asupan natrium dapat memperberat edema usus yang menyebabkan hilangnya nafsu makan anak
c)Beri lingkungan yang menyenangkan, bersih, dan rileks pada saat makan
Rasional : agar anak lebih mungkin untuk makan
d)Beri makanan dalam porsi sedikit pada awalnya
Rasional : untuk merangsang nafsu makan anak
e)Beri makanan spesial dan disukai anak
Rasional : untuk mendorong agar anak mau makan
f)Beri makanan dengan cara yang menarik
Raional : untuk menrangsang nafsu makan anak
f.Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan penampilan
1)Tujuan
Agar dapat mengespresikan perasaan dan masalah dengan mengikutin aktivitas yang sesuai dengan minat dan kemampuan anak.
2)Intervensi
a)Gali masalah dan perasaan mengenai penampilan
Rasional : untuk memudahkan koping
b)Tunjukkan aspek positif dari penampilan dan bukti penurunan edema
Rasional : meningkatkan harga diri klien dan mendorong penerimaan terhadap kondisinya
c)Dorong sosialisasi dengan individu tanpa infeksi aktif
Rasional : agar anak tidak merasa sendirian dan terisolasi
d)Beri umpan balik posisitf
Rasional : agar anak merasa diterima
g.Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelelahan
1)Tujuan
Anak dapat melakukan aktifitas sesuai dengan kemampuan dan mendapatkan istirahat dan tidur yang adekuat
2)Intervensi
a)Pertahankan tirah baring awal bila terjadi edema hebat
Rasional : tirah baring yang sesuai gaya gravitasi dapat menurunkan edema
b)Seimbangkan istirahat dan aktifitas bila ambulasi
Rasional : ambulasi menyebabkan kelelahan
c)Rencanakan dan berikan aktivitas tenang
Rasional : aktivitas yang tenang mengurangi penggunaan energi yang dapat menyebabkan kelelahan
d)Instruksikan istirahat bila anak mulai merasa lelah
Rasional : mengadekuatkan fase istirahat anak
e)Berikan periode istirahat tanpa gangguan
Rasional : anak dapat menikmati masa istirahatnya

h.Perubahan proses keluarga berhubungan dengan anak yang menderita penyakit serius
1)Tujuan
Pasien (keluarga) mendapat dukungan yang adekuat
2)Intervensi
a)Kenali masalah keluarga dan kebutuhan akan informasi, dukungan
Rasional : mengidentifikasi kebuutuhan yang dibutuhkan keluarga
b)Kaji pemahaman keluarga tentang diagnosa dan rencana perawatan
Rasional : keluarga akan beradaptasi terhadap segala tindakan keperawatan yang dilakukan
c)Tekankan dan jelaskan profesional kesehatan tentang kondisi anak, prosedur dan terapi yang dianjurkan, serta prognosanya
Rasional : agar keluarga juga mengetahui masalah kesehatan anaknya
d)Gunakan setiap kesempatan untuk meningkatkan pemahaman keluarga Keluarga tentang penyakit dan terapinya
Rasional : mengoptimalisasi pendidikan kesehatan terhadap
e)Ulangi informasi sesering mungkin
Rasional : untuk memfasilitasi pemahaman
f)Bantu keluarga mengintrepetasikan perilaku anak serta responnya
Rasional : keluarga dapat mengidentifikasi perilaku anak sebagai orang yang terdekat dengan anak
g)Jangan tampak terburu-buru, bila waktunya tidak tepat
Rasional : mempermantap rencana yang telah disusun sebelumnya. (Donna L Wong,2004 : 550-552).

  1. ASUHAN KEPERAWATAN
  1. Prioritas Diagnosa Keperawatan
  • Kelebihan volume cairan b. d. penurunan tekanan osmotic plasma. ( Wong, Donna L, 2004 : 550)
  • Perubahan pola nafas b.d. penurunan ekspansi paru.(Doengoes, 2000: 177)
  • Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. anoreksia. (Carpenito,1999: 204)
  • Resti infeksi b.d. menurunnya imunitas, prosedur invasif (Carpenito, 1999:204).
  • Intoleransi aktivitas b.d. kelelahan. (Wong, Donna L, 2004:550)
  • Gangguan integritas kulit b.d. immobilitas.(Wong,Donna,2004:550)
  • Gangguan body image b.d. perubahan penampilan. (Wong, Donna, 2004:553).
  • Gangguan pola eliminasi:diare b.d. mal absorbsi.
  1. Perencanaan Keperawatan
    Kelebihan volume cairan b. d. penurunan tekanan osmotic plasma. ( Wong, Donna L, 2004 : 550)
Tujuan: tidak terjadi akumulasi cairan dan dapat mempertahankan keseimbangan intake dan output.
KH: menunjukkan keseimbangan dan haluaran, tidak terjadi peningkatan berat badan, tidak terjadi edema.
Intervensi:
  • Pantau, ukur dan catat intake dan output cairan
  • Observasi perubahan edema
  • Batasi intake garam
  • Ukur lingkar perut
  • timbang berat badan setiap hari
Perubahan pola nafas b.d. penurunan ekspansi paru.(Doengoes, 2000: 177)
kolaborasi pemberian obat-obatan sesuai program dan monitor efeknya
Tujuan: Pola nafas adekuat
KH: frekuensi dan kedalaman nafas dalam batas normal
Intervensi:
    1. auskultasi bidang paru
    2. pantau adanya gangguan bunyi nafas
    3. berikan posisi semi fowler
    4. observasi tanda-tanda vital
    5. kolaborasi pemberian obat diuretik

      Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. anoreksia. (Carpenito,1999: 204)
Tujuan: kebutuhan nutrisi terpenuhi
KH: tidak terjadi mual dan muntah, menunjukkan masukan yang adekuat, mempertahankan berat badan
Intervensi:
  1. tanyakan makanan kesukaan pasien
  2. anjurkan keluarga untuk mrndampingi anak pada saat makan
  3. pantau adanya mual dan muntah
  4. bantu pasien untuk makan
  5. berikan makanan sedikit tapi sering
  6. berikan informasi pada keluarga tentang diet klien

    Resti infeksi b.d. menurunnya imunitas, prosedur invasif. (Carpenito, 1999:204).
Tujuan: tidak terjadi infeksi
KH: tidak terdapat tanda-tanda infeksi, tanda-tanda vitl dalam batas normal, leukosit dalam batas normal.
Intervensi:
  1. cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
  2. pantau adanya tanda-tanda infeksi
  3. lakukan perawatan pada daerah yang dilakukan prosedur invasif
  4. anjurkan keluarga untuk mrnjaga kebersihan pasien
  5. kolaborasi pemberian antibiotik

    Intoleransi aktivitas b.d. kelelahan. (Wong, Donna L, 2004:550)
Tujuan: pasien dapat mentolerir aktivitas dan mrnghemat energi
KH: menunjukkan kemampuan aktivitas sesuai dengan kemampuan, mendemonstrasikan peningkatan toleransi aktivitas
Intervensi:
  1. pantau tingkat kemampuan pasien dalan beraktivitas
  2. rencanakan dan sediakan aktivitas secara bertahap
  3. anjurkan keluarga untuk membantu aktivitas pasien
  4. berikan informasi pentingnya aktivitas bagi pasien

    Gangguan integritas kulit b.d. immobilitas.(Wong,Donna,2004:550)
Tujuan: tidak terjadi kerusakan integritas kulit
KH: integritas kulit terpelihara, tidak terjadi kerusakan kulit
Intervensi:
  1. inspeksi seluruh permukaan kulit dari kerusakan kulit dan iritasi
  2. berikan bedak/ talk untuk melindungi kulit
  3. ubah posisi tidur setiap 4 jam
  4. gunakan alas yang lunak untuk mengurangi penekanan pada kulit.
              1. Gangguan body image b.d. perubahan penampilan. (Wong, Donna, 2004:553).
Tujuan: tidak terjadi gangguan boby image
KH: menytakan penerimaan situasi diri, memasukkan perubahan konsep diri tanpa harga diri negatif
Intervensi:
  1. gali perasaan dan perhatian anak terhadap penampilannya
  2. dukung sosialisasi dengan orang-orang yang tidak terkena infeksi
  3. berikan umpan balik posotif terhadap perasaan anak
              1. Gangguan pola eliminasi:diare b.d. mal absorbsi.
Tujuan: tidak terjadi diare
KH: pola fungsi usus normal, mengeluarkan feses lunak
Intervensi:
  1. observasi frekuensi, karakteristik dan warna feses
  2. identifikasi makanan yang menyebabkan diare pada pasien
berikan makanan yang mudah diserap dan tinggi serap
DIAGNOSA & INTERVENSI
a.Kelebihan volume cairan (total tubuh) berhubungan dengan akumulasi cairan dalam jaringan dan ruang ketiga.
1)Tujuan
 : Pasien tidak menunjukkan bukti-bukti akumulasi cairan (pasien
mendapatkan volume cairan yang tepat)
2)Intervensi
a)Kaji masukan yang relatif terhadap keluaran secara akurat.
Rasional : perlu untuk menentukan fungsi ginjal, kebutuhan penggantian
cairan dan penurunan resiko kelebihan cairan.
b)Timbang berat badan setiap hari (ataui lebih sering jika diindikasikan).
Rasional : mengkaji retensi cairan
c)Kaji perubahan edema : ukur lingkar abdomen pada umbilicus serta pantau
edema sekitar mata.
Rasional : untuk mengkaji ascites dan karena merupakan sisi umum edema.
d)Atur masukan cairan dengan cermat.
Rasional : agar tidak mendapatkan lebih dari jumlah yang dibutuhkan
e)Pantau infus intra vena
Rasional : untuk mempertahankan masukan yang diresepkan
f)Berikan kortikosteroid sesuai ketentuan.
Rasional : untuk menurunkan ekskresi proteinuria
h)Berikan diuretik bila diinstruksikan.
Rasional : untuk memberikan penghilangan sementara dari edema.

Resiko tinggi kekurangan volume cairan (intravaskuler) berhubungan dengan kehilangan protein dan cairan, edema
1)Tujuan
Klien tidak menunjukkan kehilangan cairan intravaskuler atau shock
hipovolemik yang diyunjukkan pasien minimum atau tidak ada
2)Intervensi
a)Pantau tanda vital
Rasional : untuk mendeteksi bukti fisik penipisan cairan
b)Kaji kualitas dan frekwensi nadi
Rasional : untuk tanda shock hipovolemik
c)Ukur tekanan darah
Rasional : untuk mendeteksi shock hipovolemik
d)Laporkan adanya penyimpangan dari normal
Rasional : agar pengobatan segera dapat dilakukan

Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh yang menurun, kelebihan beban cairan cairan, kelebihan cairan.
1)Tujuan
Tidak menunjukkan adanya bukti infeksi
2)Intervensi
a)Lindungi anak dari kontak individu terinfeksi
Rasional : untuk meminimalkan pajanan pada
organisme infektif
b)Gunakan teknik mencuci tangan yang baik
Rasional : untuk memutus mata rantai penyebar5an infeksi
c)Jaga agar anak tetap hangat dan kering
Rasional : karena kerentanan terhadap infeksi pernafasan
d)Pantau suhu.
Rasional : indikasi awal adanya tanda infeksi
e)Ajari orang tua tentang tanda dan gejala infeksi
Rasional : memberi pengetahuan dasar tentang tanda dan
gejala infeksi


Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan edema, penurunan pertahanan tubuh.
1)Tujuan
Kulit anak tidak menunjukkan adanya kerusakan integritas : kemerahan atau iritasi
2)Intervensi
a)Berikan perawatan kulit
Rasional : memberikan kenyamanan pada anak dan mencegah kerusakan kulit
b)Hindari pakaian ketat
Rasional : dapat mengakibatkan area yang menonjol tertekan
c)Bersihkan dan bedaki permukaan kulit beberapa kali sehari
Rasional : untuk mencegah terjadinya iritasi pada kulit karena
gesekan dengan alat tenun
d)opang organ edema, seperti skrotum
Rasional : unjtuk menghilangkan area tekanan
e)Ubah posisi dengan sering ; pertahankan kesejajaran tubuh dengan baik
Rasional : karena anak dengan edema massif selalu letargis, mudah lelah dan
diam saja
f)Gunakan penghilang tekanan atau matras atau tempat tidur penurun
tekanan sesuai kebutuhan
Rasional : untuk mencegah terjadinya ulkus


Perubahan nutrisi ; kurang dari kebtuhan tubuh berhubungan dengan kehilangan nafsu makan
1)Tujuan
Pasien mendapatkan nutrisi yang optimal
2)Intervensi
a)Beri diet yang bergizi
Rasional : membantu pemenuhan nutrisi anak dan meningkatkan daya tahan tubuh anak
b)Batasi natrium selama edema dan trerapi kortikosteroid
Rasional : asupan natrium dapat memperberat edema usus yang
menyebabkan hilangnya nafsu makan anak
c)Beri lingkungan yang menyenangkan, bersih, dan rileks pada
saat makan.
Rasional : agar anak lebih mungkin untuk makan
d)Beri makanan dalam porsi sedikit pada awalnya
Rasional : untuk merangsang nafsu makan anak
e)Beri makanan spesial dan disukai anak
Rasional : untuk mendorong agar anak mau makan
f)Beri makanan dengan cara yang menarik
 
Rasional : untuk menrangsang nafsu makan anak

Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan penampilan
1)Tujuan
Agar dapat mengespresikan perasaan dan masalah dengan mengikutin aktivitas
yang sesuai dengan minat dan kemampuan anak.
2)Intervensi
a)Gali masalah dan perasaan mengenai penampilan
Rasional : untuk memudahkan koping
b)Tunjukkan aspek positif dari penampilan dan bukti penurunan edema
Rasional : meningkatkan harga diri klien dan mendorong penerimaan
terhadap kondisinya
c)Dorong sosialisasi dengan individu tanpa infeksi aktif
Rasional : agar anak tidak merasa sendirian dan terisolasi
d)Beri umpan balik positif
Rasional : agar anak merasa diterima

Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelelahan
1)Tujuan
Anak dapat melakukan aktifitas sesuai dengan kemampuan dan
mendapatkan istirahat dan tidur yang adekuat
2)Intervensi
a)Pertahankan tirah baring awal bila terjadi edema hebat
Rasional : tirah baring yang sesuai gaya gravitasi dapat menurunkan edema
b)Seimbangkan istirahat dan aktifitas bila ambulasi
Rasional : ambulasi menyebabkan kelelahan
c)Rencanakan dan berikan aktivitas tenang
Rasional : aktivitas yang tenang mengurangi penggunaan energi yang
dapat menyebabkan kelelahan
d)Instruksikan istirahat bila anak mulai merasa lelah
Rasional : mengadekuatkan fase istirahat anak
e)Berikan periode istirahat tanpa gangguan
Rasional : anak dapat menikmati masa istirahatnya

Perubahan proses keluarga berhubungan dengan anak yang menderita penyakit serius
1)Tujuan
Pasien (keluarga) mendapat dukungan yang adekuat
2.Intervensi
a)Kenali masalah keluarga dan kebutuhan akan informasi, dukungan
Rasional : mengidentifikasi kebuutuhan yang dibutuhkan keluarga
b)Kaji pemahaman keluarga tentang diagnosa dan rencana perawatan
Rasional : keluarga akan beradaptasi terhadap segala tindakan keperawatan
yang dilakukan
c)Tekankan dan jelaskan profesional kesehatan tentang kondisi anak, prosedur
dan terapi yang dianjurkan, serta prognosanya
Rasional : agar keluarga juga mengetahui masalah kesehatan anaknya
d)Gunakan setiap kesempatan untuk meningkatkan pemahaman keluarga Keluarga
tentang penyakit dan terapinya
Rasional : mengoptimalisasi pendidikan kesehatan terhadap
e)Ulangi informasi sesering mungkin
Rasional : untuk memfasilitasi pemahaman
f)Bantu keluarga mengintrepetasikan perilaku anak serta responnya
Rasional : keluarga dapat mengidentifikasi perilaku anak sebagai orang
yang terdekat dengan anak
g)Jangan tampak terburu-buru, bila waktunya tidak tepat
Rasional : mempermantap rencana yang telah disusun sebelumnya.
(Donna L Wong,2004 : 550-552).

B. Diagnosa Keperawatan
  1. Gangguan integritas kulit b/d edema dan menurunnya sirkulasi.
  2. Resiko infeksi b/d terapi immunosuppresivedan hilangnya gama globulin.
  3. Resiko kurangnya volume cairan (intravaskuler) b/d proteinuria, edema dan efek diuretik.
  4. Resiko kelebihan volume cairan b/d retensi sodium dan air.
  5. Kecemasan pada anak dan keluarga b/d hospitalisasi pada anak.
C. Intervensi Keperawatan
1. Gangguan integritas kulit b/d edema dan menurunnya sirkulasi.
Tujuan : integritas kulit terjaga.
KH : Tidak ada tanda kemerahan, lecet dan tidak terjadi tenderness bila disentuh.
Intervensi :
  • Mengatur atau merubah posisi setiap 2 jam atau sesuai kondisi.
  • Pertahankan kebersihan tubuh anak setiap hari dan pengalas tempat tidur.
  • Gunakan lotion bila kulit kering.
  • Kaji area kulit : kemerahan, tenderness dan lecet.
  • Support daerah yang edema dengan bantal.
  • Lakukan aktifitas fisik sesuai dengan kondisi anak.
2. Resiko infeksi b/d terapi imunosuppresive dan hilangnya gama globulin.
Tujuan : tidak terjadi infeksi
Kriteria hasil :
  • Hasil laborat ( leukosit ) dbn
  • Tanda- tanda vital stabil
  • Tidak ada tanda – tanda infeksi
Intervensi :
  • Mencuci tangan setiap akan kontak dengan anak
  • Kaji tanda – tanda infeksi
  • Monitor tanda – tanda vital
  • Monitor pemeriksaan laboratorium
  • Kolaborasi medis untuk pemberian antibiotik
3. Resiko kurangnya volume cairan (intravaskuler) b/d proteinuria, edema dan efek diuretik
Tujuan : cairan tubuh seimbang
Kriteria hasil :
  • Mukosa mulut lembab
  • Tanda vital stabil
Intervensi :
  • Monitor intake dan output ( pada anak < 1ml/kg/jam)
  • Monitor tanda-tanda vital
  • Monitor pemeriksaan laboratorium (elektrolit)
  • Kaji membran mukosa mulut dan elastisitas turgor kulit
  • Kaji pengisian kembali kapiler (capilarry Refill)
5. Resiko kelebihan cairan b/d retensio sodium dan air
Tujuan : Volume cairan tubuh seimbang
Kriteria hasil :
  • BB stabil
  • Tanda vital dbn
  • Tidak ada edema
Intervensi :
  • Monitor intake dan output, dan timbang BB setiap hari
  • Monitor tekanan darah
  • Mengkaji status pernafasan termasuk bunyi nafas
  • Pemberian deuretik sesuai program
  • Ukur dan catat ukuran lilitan abdomen
6. Kecemasan pada anak atau keluarga b/d hospitalisasi pada anak
Tujuan : kecemasan hilang
Kriterai hasil :
  • Orang tua tampak lebih santai
  • Orang tua berpartisipasi dalam perawatan dan memahami kondisi anak
Intervensi :
  • Anjurkan orang tua dan anak untuk mengekspresikan rasa takut dan cemas
  • Berikan penjelasan tentang penyakit Sindrom Nefrotik, perawatan dan pengobatannya
  • Ajarkan pada orang tua untuk membantu perawatan pada anaknya
  • Berikan aktivitas bermain yang sesuai dgn tumbang anak dan kondisinya.
j2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Resiko kelebihan volume cairan berhubungan dengan retensi air dan natrium
b. Resiko tinggi kekurangan volume cairan (intravaskuler) berhubungan dengan kehilangan protein
c. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan penurunan pertahanan tubuh
d. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh yang menurun
e. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kehilangan nafsu makan
f. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelelahan (malaise)
g. Kecemasan pada anak atau keluarga berhubungan dengan hospitalisasi pada anak
h. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan penampilan
i. Ketidakefektifan pola pernafasan berhubungan dengan gangguan fungsi pernafasan
j. Nyeri, gangguan rasa nyaman berhubungan dengan asites

3. INTERVENSI
a. Resiko kelebihan volume cairan berhubungan dengan retensi air dan natrium
TUJUAN : pasien mendapatkan volume cairan yang tepat
KRITERIA HASIL : anak mendapatkan cairan tidak lebih dari yang ditentukan

NO. INTERVENSI RASIONAL
1 Catat masukan dan pengeluaran cairan
(intake dan output cairan &elektrolit) Jumlah aliran harus sama atau lebih dari jumlah yang dimasukkan. keseimbangan positif menunjukkan kebutuhan evaluasi lebih lanjut
2 Timbang berat badan pasien Berat badan adalah indicator akurat status volume cairan .kesesimbangan cairan positif dengan peningkatan berat badan menunjukkan retensi cairan.
4 Berikan duretik sesuai instruksi Pemberian diuretic dimaksudkan untuk memberikan penghilangan sementara dari edema
5 Atur masukan cairan dengan cermat Anak tidak mendapatkan lebih dari jumlah yang ditentukan
b. Resiko tinggi kekurangan volume cairan (intravascular) berhubungan dengan kehilangan protein
TUJUAN : bukti kehilangan cairan intravascular atau syok hipovolemik yang ditunjukkan pasien minimum atau tidak ada
KRITERIA HASIL : bukti kehilangan cairan intravaskuler atau syok hipovolemik yang ditunjukan anak minimum atau tidak ada
NO. INTERVENSI RASIONAL
1. Pantau TTV Pengukuran TTV bertujuan untuk mendeteksi bukti fisik penipisan cairan
2. Kaji kualitas dan frekuensi nadi Tanda syok hipovolemik adalah frekuensi nadi yang meningkat
3. Laporkan adanya penyimpangan dari normal Bila ada penyimpangan maka pengobatan dapat segera dilakukan
c. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan penurunan pertahanan tubuh
TUJUAN : pasien bisa mempertahankan integritas kulit
KRITERIA HASIL : kulit anak tidak menunjukan kemerahan dan iritasi

NO. INTERVENSI RASIONAL
1. Atur atau ubah posisi setiap 2 jam atau sesuai kondisi Mobilisasi tempat tidur setiap 2 jam atau sesuai kondisi dimaksudkan untuk mencegah terjadinya dekubitus
2. Pertahanan bebersihan tubuh anak setiap hari dan pengalas tempat tidur Menjaga kebersihan tubuh anak dan pengalas menegah kemudahan gesekan atau trauma
3. Hindari pakaian yang ketat Pakaian yang terlalu ketat dapat menyebabkan area tertekan dan bisa menyebabkan dekubitus
4. Gunakan lotion bila kulit kering Lotion dapat menjaga kelembaban kulit
d. Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh yang menurun
TUJUAN : tidak menunjukan bukti infeksi
KRITERIA HASIL : - Anak dan keluarga menerapkan praktik sehat yang baik
- Anak tidak menunjukan bukti – bukti infeksi

NO. INTERVENSI RASOINAL
1. Gunakan teknik mencuci tangan yang baik pada pasien dan staf Menurunkan resiko kontaminasi silang
2. Kaji integritas kulit Ekskoriasis akibat gesekan dapat menjadi infeksi sekunder
3. Pantau TTV Demam merupakan bukti awal infeksi. Demam disertai peningkaan nadi dan pernafasan adalah tanda peningkatan laju metabolic dari proses inflamasi
e. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kehilangan nafsu makan
TUJUAN : pesien mendapatkan nutrisi optimal
KRITERIA HASIL : anak mengkonsumsi jumlah makanan bernutrisi yang adekuat

NO. INTERVENSI RASIONAL
1. Beri makanan sedikit tapi sering Meminimalkan anoreksia dan mual sehubungan dengan status uremik atau menurunkan peristaltic
2. Berikan makanan special(yang disukai anak) dan dengan cara yang menarik Merangsang nafsu makan anak sehingga anak mau makan
3. Tawarkan perawatan mulut sering atau olesin dengan gliserin atau berikan permen diantara makan Membrane mukosa menjadi kering dan pecah. Perawatan mulut menyejukkan, meminyaki dan membantu menyegarkan rasamulut yang tidak nyaman. Larutan gliserin diberikan supaya bibir tidak pecah – pecah dan kering
4. Puji anak atas apa yang mereka makan Pujian dapat berupa motivasi agar anak mau makan.
5. Libatkan anak dalam pemilihan makanan Anak dapat memilih makanan sesuai dengan yang diingginkan.
f. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan (malaise)
TUJUAN : pasien mendapat istirahat yang adekuat
KRITERIA HASIL : - Anak melakukan aktifitas sesuai dengan kemampuan
- Anak mendapatkan istirahat dan tidur yang adekuat

NO. INTERVENSI RASIONAL
1. Instruksikan anak untuk istirahat bila ia mulai merasa lelah Mencegah kelelahan berlebih dan menyimpan energy untuk penyembuhan.
2. Berikan bantuan dalam aktivitas sehari-hari dan ambulasi Mengubah energy memungkinkan berlanjutnya aktivitas yang dibutuhkan /normal ,memberikan keamanan pada pasien
g. Kecemasan pada anak/keluarga berhubungan dengan hospitalisasi pada anak
TUJUAN : keluarga menyesuaikan diri dengan lingkungan rumah sakit
KRITERIA HASIL : keluarga mengenal lingkungan rumah sakit
INTERVENSI RASIONAL
1. Kenalkan anak dan keluarga pada anggota staf / perawat Meminimalkan persepi negatif anak atau keluarga pada perawat
2. Berikan penjelasan tentang syndrome nefrotik, perawatan dan pengobatan Anak atau keluarga mengerti tentang proses perjalanan penyakit, perawatan dan pengobatan sehingga kecemasan klien berkurang
3. Berikan aktivitas bermain yang sesuai dengan kondisi anak Meminimalkan stress pada anak dan tidak menghambat proses tumbuh kembang anak
4. Ajarkan pada orang tua untuk membantu perawatan pada anaknya Meminimalkan rasa kehilangan

h. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan penampilan
TUJUAN : pasien mengekspresikan perasaan dan masalah
KRITERIA HASIL : -anak mendiskusikan perasaan dan masalah
-anak mengikuti aktivitas yang sesuai dengan minat dan kemampun

NO. INTERVENSI RASIONAL
1. Gali perasaan dan masalah mengenai penampilan Menggali perasaan membantu pasien mulai menerima kenyataan dan realitas.
2. Jelaskan pada pasien apa yang terjadi. Berikan kesempatan untuk bertanya dan berikan jawaban terbuka. Pernyataan kompensasi menunjukkan realitas situasi yang dapat membantu pasien/ orang terdekat menerima realitas dan mulai menerima apa yang terjadi.
3. Dorong sosialisasi dengan individu tanpa infeksi aktif Membantu pasien tetap berhubungan dengan linkungan dan realitas.
i. Ketidakefektifan pola pernafasan berhubungan dengan gangguan fungsi pernafasan.
TUJUAN : pasien menunjukkan fungsi pernafasan normal
KRITERIA HASIL : -anak beristirahat dan tidur dengan tenang
-Pernafasan tidak sulit
-anak pernafasan tetap dalam batas normal

NO. INTERVENSI RASIONAL
1. Posisikan untuk efisiensi ventilasi yang maksimum Posisi membantu memaksimalkan ekspansi paru dan menurunkan upaya pernafasan.
2. Atur aktifitas untuk memungkinkan penggunaan energy yang minimal, istirahat, dan tidur. Menurunkan konsumsi/ kebutuhan selama periode penurunan pernafasan dapat menurunkan beratnya gejala.
3. Hindari pakaian yang ketat. Pakaian yang terlalu ketat dapat menyebabkan kurang efisiennya ventilasi
4. Berikan oksigen tambahan yang sesuai Alat dalam memperbaiki hipoksemia yang dapat terjadi sekunder terhadap penurunan ventilasi.
j. Nyeri, gangguan rasa nyaman berhubungan dengan asites.
TUJUAN : individu menyatakan peredaan setelah suatu tindakan peredaan yang memuaskan yang dibuktikan oleh hilangnya asites.
KRITERIA HASIL : -meningkatkan kenyamanan pasien
-melaporkan nyeri hilang/ terkontrol
NO. INTERVENSI RASIONAL
1 Izinkan pasien untuk memulai posisi yang nyaman Menurunkan tegangan abdomen dan meningkatkan rasa control
2 Berikan tindakan nyaman dan aktifitas senggang Meningkatkan relaksasi, memfokuskan kembali perhatian dan meningkatkan kemampuan koping
3 Berikan duretik sesuai instruksi Pemberian diuretic dimaksudkan untuk memberikan penghilangan sementara dari edema sehingga asites berkurang.

4. IMPLEMENTASI
a. Resiko kelebihan volume cairan berhubungan dengan retensi air dan natrium
• Mencatat masukan dan pengeluaran cairan
• Menimbang berat badan pasien
• Memberikan diuretik
• Mengatur masukan
b. Resiko tinggi kekurangan volume cairan (intravascular) berhubungan dengan
kehilangan protein
• Memantau TTV
• Mengkaji kualitas dan frekuensi nadi
• Melaporkan adanya penyimpangan dari normal
c. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan penurunan pertahanan tubuh
• Mengatur mengubah posisi setiap 2 jam atau sesuai kondisi
• Mempertahankan kebersihan tubuh anak setiap hari dan pengalas tempat tidur
• Menghindari pakaian yang ketat
• Menggunakan lotion bila kulit kering
d. Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh yang menurun
• Menggunakan teknik mencuci tangan yang baik pada perawat dan staf
• Mengkaji integritas kulit
• Memantau TTV
e. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kehilangan nafsu makan
• Memberikan makan sedikit tapi sering
• Memberikan makanan special (yang disukai anak) den dengan cara menarik
• Menawarkan perawatan mulut sering atau olesi dengan larutan gliserin atau memberikan permen diantara makan
• Memberi pujian atas apa yang mereka makan
• Melibatkan anak dalam memilih makanan
f. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan (malaise)
• Menginstruksikan anak untuk istirahat bila ia mulai merasa lelah
• Menberikan bantuan dalam aktivitas sehari-hari dan ambulasi
g. Kecemasan pada anak atau keluarga berubungan dengan hospitalisasi pada anak
• Mengenalkan anak dan keluarga pada anggota-anggota staf atau perawat
• Memberikan penjelasan tentang syndrome nefrotik, perawatan, dan pengobatan
• Memberikan aktifitas bermain yang sesuai dengan kondisi anak
• Mengajakan pada orang tua untuk membantu perawatan pada anaknya
h. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan penampilan
• Memberikan penjelasan pada anak dan keluarga tentang perubahan yang dialami.
• Memberi dukungan positif dalam menyikapi penyakit yang diderita pada anak.
i. Ketidakefektifan pola pernafasan berhubungan dengan gangguan fungsi pernafasan
• Memberikan oksigenasi.
• Meberikan posisi yang adekuat untuk efisieni ventilasi.

j. Nyeri, gangguan rasa nyaman berhubungan dengan asites
• Memberikan obat analgesic seperlunya.
• Menggunakan cara-cara nonfarmakologik yang sesuai untuk mengurangi nyeri.

PERENCANAAN PEMULANGAN (Discharge Planning)
 Ajarkan orang tua untuk mengetahui pemeriksaan urine
Ø
 Ajarkan orang tua untuk mencatat berat badan anak setiap hari
Ø
 Ajarkan memonitor tekanan darah
Ø
 Berikan penjelasan terapi yang diberikan (diuretic atau steroid)
Ø
 Ajarkan pada orang tua dan catat bila ada perkembangan baru misalnya demam dan lakukan control ulang
Ø
 Ajarkan untuk mencatat intake dan output cairan
Ø

5. EVALUASI
a. Fungsi ginjal anak membaik yang terlihat dari tidak adanya tanda-tanda dan gejala klinis
b. Tingkat aktivitas anak sesuai dengan usia
c. Anak tidak menunjukkan dan tanda dan gejala infeksi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar