Total Tayangan Halaman

Sabtu, 04 Agustus 2012

Ca Lidah, Candidiasis oral, dan Kelainan Bentuk Lidah ( Makroglosia ) “


SISTEM PERSEPSI SENSORI
“ Ca Lidah, Candidiasis oral, dan Kelainan Bentuk Lidah
( Makroglosia ) “
logostikes





Disusun oleh :
1.   Dwi Lestari Ningsih
2.   Ika Reza Susanti
3.   Rindy Puspitaningtyas
4.   Risa Dwi
5.   Windah agustina
6.   Yayak Setia B


DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2010

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat  Allah SWT yang  telah melimpahkan rahmad dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.Makalah ini memaparkan tentang penyakit pada lidah.
Penulis mengakui dan menyadari bahwa makalah ini tidak akan selesai tanpa bantuan orang lain.Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Bpk.Haidir selaku dosen mata kuliah Persepsi Sensori.
2.      Orang tua penulis yang memberikan dorongan dan doa.
3.      Serta pihak-pihak lain yang membantu penulis untuk menyelesaikan makalah ini.
Dalam kerendahan hati penulis mengakui dan menyadari bahwa penyusunan ini masih jauh dari sempurna. Maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan tugas kami selanjutnya.







Jombang, November 2010




Penulis





DAFTAR ISI


Halaman Judul……………………………………………………….………           1
Kata Pengantar………………………………………………………………           2
Daftar Isi……………………………………………………………………..           3
BAB I PENDAHULUAN
1.1.   Latar Belakang……………………………………………………….         4
1.2.   Rumusan Masalah……………………………………………………          7
1.3.   Tujuan………………………………………………………………..          7

BAB II PEMBAHASAN
2.1     Ca lidah………………………………………………………………         8
2.2     Candidiasis oral……………………………………………………...          15
2.3     Kelainan Bentuk Lidah ( Makroglosia )……………………….…....           17
BAB III PENUTUP
3.1     Kesimpulan……………………………………………………….....           22
3.2     Saran……………………………………………………………..…..          22
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Sejumlah besar penyebab kanker ganas lidah telah diduga, tetapi berdasarkan para ahli belum ada pernyataan yang dapat dibuat secara tegas. Namun ada beberapa dugaan bahwa kanker ganas lidah terjadi karena ada hubungan dengan beberapa gangguan tertentu atau penyakit-penyakit tertentu.
Beberapa penelitian didapat bahwa penyakit syphilis, baik pada kasus aktif  atau sekurang-kurangnya telah ada riwayat penyakit syphilis sebelumnya, sering dijumpai bersama-sama dengan kanker ganas lidah.
Sekitar  33 % penderitanya yang menderita kanker ganas lidah juga mengalami penyakit syphilis. Ada beberapa penyakit lain yang merupakan penyebab terjadinya kanker ganas pada lidah diantaranya adalah hygiene mulut yang jelek, trauma kronik dan gangguan alkohol serta tembakau. Sejumlah kasus telah diobservasi dimana kanker ganas lidah timbul pada tempat yang sesuai dengan sumber iritasi kronik seperti caries gigi atau gigi busuk dengan calculus yang banyak, dan juga bisanya karena pemasangan gigi palsu atau prothesa yang posisinya tidak cocok.
Memakan makanan dari pembungkus berbahan plastik. Perlu diketahui makanan yg disajikan dalam plastik terutama jika bahan plastik tersebut bukan bahan plastik tahan panas. Sudah menjadi hal sederhana memasukkan makanan kedalam plastik. Disamping biaya murah juga sederhana dan mudah diperoleh, tetapi tanpa kita sadari, kebiasaan ini untuk jangka panjang bisa mengakibatkan kanker. Zat berbahaya dalam pembuatan plastik akan terurai lepas dan menempel dalam makanan.
Candidiasis oral/mulut (juga dikenal sebagai sariawan) adalah infeksi jamur ragi dari genus Candida pada membran berlendir mulut. Hal ini sering disebabkan oleh Candida albicans, atau kadang oleh Candida glabrata dan Candida tropicalis. sariwan pada mulut bayi disebut candidiasis, sementara jika terjadi di mulut atau tenggorokan orang dewasa diistilahkan candidosis atau moniliasis.
Infeksi mulut oleh spesies Candida biasanya memunculkan kumpulan lapisan kental berwarna putih atau krem pada membran mucosal (dinding mulut dalam). Pada mucosa mulut yang terinfeksi mungkin muncul radang (berwarna merah). Orang dewasa mungkin mengalami rasa tidak nyaman atau rasa terbakar.
Makroglosia adalah bentuk lidah yang tidak normal. Ini adalah pembesaran lidah yang tidak normal. Kelainan ini biasanya bersamaan timbulnya dengan kelainan turunan, sebagai contoh pada kelainan Down's Syndrome. Pembedahan mungkin diperlukan untuk membetulkan kelainan ini.
Makroglosia  pembesaran dari lidah yang seeara primer terjadi karena pertumbuhan yang berlebihan dari otot. Keadaan ini lebih sering terjadi dibandingkan mikroglosia, dapat terjadi secara kongenital dan dapatan. Kelainan ini biasanya bersamaan timbulnya dengan kelainan turunan, sebagai contoh pada kelainan Down's Syndrome.
Pada tahun 1970an para ahli dari Amerika dan Eropa merevisi nama dari kelainan yang terjadi pada anak tersebut dengan merujuk penemu pertama kali syndrome ini dengan istilah Down Syndrome dan hingga kini penyakit ini dikenal dengan istilah yang sama.
Down syndrome merupakan kelainan kromosom yakni terbentuknya kromosom 21 (trisomy 21), Kromosom ini terbentuk akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan. Kelainan yang berdampak pada keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental anak ini pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh Dr.John Longdon Down.
Gejala atau tanda-tanda yang muncul akibat Down syndrome dapat bervariasi mulai dari yang tidak tampak sama sekali, tampak minimal sampai muncul tanda yang khas.
Penderita dengan tanda khas sangat mudah dikenali dengan adanya penampilan fisik yang menonjol berupa bentuk kepala yang relatif kecil dari normal (microchephaly) dengan bagian anteroposterior kepala( bagian kepala dari arah depan ke belakang ) mendatar. Pada bagian wajah biasanya tampak sela hidung yang datar, mulut yang mengecil dan lidah yang menonjol keluar (macroglossia).
Seringkali mata menjadi sipit dengan sudut bagian tengah membentuk lipatan (epicanthal folds). Tanda klinis pada bagian tubuh lainnya berupa tangan yang pendek termasuk ruas jari-jarinya serta jarak antara jari pertama dan kedua baik pada tangan maupun kaki melebar.
Sementara itu lapisan kulit biasanya tampak keriput (dermatoglyphics). Kelainan kromosom ini juga bisa menyebabkan gangguan atau bahkan kerusakan pada sistim organ yang lain.
Karena ciri-ciri yang tampak aneh seperti tinggi badan yang relative pendek, kepala mengecil, hidung yang datar menyerupai orang Mongolia maka sering juga dikenal dengan Mongoloid.
Pada bayi baru lahir kelainan dapat berupa Congenital Heart Disease. kelainan ini yang biasanya berakibat fatal di mana bayi dapat meninggal dengan cepat. Pada sistim pencernaan dapat ditemui kelainan berupa sumbatan pada esophagus (esophageal atresia) atau duodenum (duodenal atresia).
Apabila anak sudah mengalami sumbatan pada organ-organ tersebut biasanya akan diikuti muntah-muntah.
Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kromosom melalui amniocentesis bagi para ibu hamil terutama pada bulan-bulan awal kehamilan. Terlebih lagi ibu hamil yang pernah mempunyai anak dengan Down syndrome atau mereka yang hamil di atas usia 40 tahun harus dengan hati-hati memantau perkembangan janinnya karena mereka memiliki resiko melahirkan anak dengan Down syndrome lebih tinggi.

1.2  Rumusan Masalah
1.2.1     Apakah yang dimaksud dengan Ca Lidah, Candidiasis oral, Kelainan Bentuk Lidah ( Makroglosia )?
1.2.2     Bagaimanakah Etiologi, Gejala, Pencegahan, Klasifikasi, Patofisiologi, Manifestasi Klinis, Pengobatan, Pemeriksaan diagnostic, Penatalaksanaan?

1.3  Tujuan
1.3.1     Menjelaskan Definisi mengenai Ca Lidah, Candidiasis oral, Kelainan Bentuk Lidah ( Makroglosia )?
1.3.2     Menjelaskan Etiologi, Gejala, Pencegahan, Klasifikasi, Patofisiologi, Manifestasi Klinis, Pengobatan, Pemeriksaan diagnostic, Penatalaksanaan?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Ca lidah
2.1.1        Definisi
Kanker lidah adalah suatu neoplasma malignat yang timbul dari jaringan epitel mukosa lidah dengan selnya berbentuk squamous cell carcinoma (cell epitel gepeng berlapis) dan terjadi akibat ransangan menahun, juga beberapa penyakit-penyakit tertentu (premalignant) seperti syphilis dan plumer vision syndrome, leukoplasia, reytoplasia. Kanker ganas ini dapat menginfiltrasi ke daerah sekitarnya, di samping itu dapat melakukan metastase secara limfogen dan hematogen.
Kanker lidah yaitu adanya daging atau benjolan yang tumbuh menempel pada lidah. Untuk jenis inipun memiliki ragan jenis antara lain benjolan yang tumbuh di lidah bagian atas dimana makin lama makin membesar, sehingga sulit untuk mencerna makanan.
Kanker lidah yang sering terjadi adalah tipe karsinoma sel skuamosa, sedangkan untuk jenis yang lainnya jarang terjadi. Kanker lidah meningkat sejalan dengan peningkatan usia. Umumnya hal ini terjadi pada usia sekitar 60 tahun, tetapi hal ini telah terjadi pergesaran usia lebih muda.  Selain itu kanker lidah ternyata juga dipicu oleh pemakaian gigi palsu yang tidak sesuai, kebersihan mulut yang buruk, radang kronis dan genetikpun juga ternyata menjadi penyebabknya.
2.1.2        Etiologi
Sejumlah besar penyebab kanker ganas lidah telah diduga, tetapi berdasarkan para ahli belum ada pernyataan yang dapat dibuat secara tegas. Namun ada beberapa dugaan bahwa kanker ganas lidah terjadi karena ada hubungan dengan beberapa gangguan tertentu atau penyakit-penyakit tertentu.
 Beberapa penelitian didapat bahwa penyakit syphilis, baik pada kasus aktif  atau sekurang-kurangnya telah ada riwayat penyakit syphilis sebelumnya, sering dijumpai bersama-sama dengan kanker ganas lidah.
Sekitar  33 % penderitanya yang menderita kanker ganas lidah juga mengalami penyakit syphilis. Ada beberapa penyakit lain yang merupakan penyebab terjadinya kanker ganas pada lidah diantaranya adalah hygiene mulut yang jelek, trauma kronik dan gangguan alkohol serta tembakau. Sejumlah kasus telah diobservasi dimana kanker ganas lidah timbul pada tempat yang sesuai dengan sumber iritasi kronik seperti caries gigi atau gigi busuk dengan calculus yang banyak, dan juga bisanya karena pemasangan gigi palsu atau prothesa yang posisinya tidak cocok.
Memakan makanan dari pembungkus berbahan plastik. Perlu diketahui makanan yg disajikan dalam plastik terutama jika bahan plastik tersebut bukan bahan plastik tahan panas. Sudah menjadi hal sederhana memasukkan makanan kedalam plastik. Disamping biaya murah juga sederhana dan mudah diperoleh, tetapi tanpa kita sadari, kebiasaan ini untuk jangka panjang bisa mengakibatkan kanker. Zat berbahaya dalam pembuatan plastik akan terurai lepas dan menempel dalam makanan.
Faktor-faktor yang disinyalir sebagai pencetus kanker lidah diantaranya adalah :
·         Alkohol
·         Tembakau
·         Pemakaian Gigi Palsu
·         Kebersihan mulut kurang
·         Asap Rokok
Jika salah seorang dari kita seorang perokok maka perlu waspada jika mengalami tanda-tanda adanya bercak putih pada sariawan yang tak kunjung sembuh. Sebab ternyata hal tersebut dapat memicu terjadinya kanker lidah. Kanker lidah meningkat sejalan dengan peningkatan usia. Umumnya hal ini terjadi pada usia sekitar 60 tahun meskipun kini sudah ada juga kasus terjadi pada usia lebih muda.
Penyebab terjadinya kanker lidah adalah merokok, terutama yg lebih dari 2 pack perhari, resiko tersebut akan meningkat dengan penggunaan alcohol 6-12 oz sehari. Risiko tersebut akan meningkat jika mengonsumsi alkohol.
Asap rokok yang mengepul dalam rongga mulut dan terkena lidah ternyata dapat memicu kanker lidah. Jika anda seorang perokok maka anda perlu waspada jika mengalami tanda-tanda adanya bercak putih pada sariawan yang tak kunjung sembuh. Sebab ternyata hal tersebut dapat memicu terjadinya kanker lidah. Lidah bisa mengering karena paparan asap rokok. Kalau itu terpapar bolak balik mekanismenya akan bekerja berlebihan. Akhirnya orang yang berbakat untuk kanker sel-selnya berubah menjadi ganas akhirnya menjadi kanker lidah.
2.1.3        Gejala-gejala kanker lidah diantaranya adalah ;
·         Biasanya terdapat luka (ulkus) seperti sariawan yang tidak sembuh dengan pengobatan yang adekuat
·         Mudah berdarah
·         Nyeri local
·         Nyeri yang menjalar ke telinga
·         Nyeri menelan, sulit menelan
·         Pergerakan lidah menjadi sangat terbatas.
Gejala-gejala kanker lidah adalah biasanya terdapat luka (ulkus) seperti sariawan yang tidak sembuh dengan pengobatan yang adekuat, mudah berdarah, nyeri local, nyeri yang menjalar ke telinga, nyeri menelan, sulit menelan, dan pergerakan lidah menjadi sangat terbatas. Pada stadium dini, kanker lidah tidak menimbulkan nyeri dan biasanya ditemukan pada pemeriksaan rutin gigi.
Kanker biasanya tumbuh di bagian pinggir lidah. Hampir tidak pernah di pangkal lidah kecuali pada seseorang yang pernah menderita sifilis yang tidak diobati selama beberapa tahun. Karsinoma sel skuamosa pada lidah seringkali tampak seperti luka terbuka (borok) dan cenderung tumbuh ke dalam jaringan di bawahnya. Merokok sigaret lebih mungkin menyebabkan kanker mulut dibandingkan merokok cerutu atau melalui pipa. Bercak perokok (bintik kecoklatan yang mendatar) bisa timbul di sisi dimana sebuah sigaret atau pipa biasanya diletakkan di bibir. Dengan biopsi, bisa diketahui apakah bercak tersebut bersifat ganas atau tidak.
2.1.4        Pencegahan Kanker Lidah
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menekan risiko kanker ganas yang menyerang organ lidah tersebut secara umum, antara lain:
·         Berhenti merokok. Merokok adalah faktor resiko kanker yang terbesar. Semua jenis tembakau membuat Anda berisiko kanker. Mencegah tembakau atau memutuskan untuk berhenti menggunakannya merupakan keputusan kesehatan yang sangat penting. Hal ini merupakan bagian dari mencegah kanker.
·         Hindari minuman beralkohol.
·         Pemeriksaan rutin 6 bulan sekali ke dokter gigi. Salah satu hal yang wajib dilakukan dan sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan memeriksakan dan membersihkan gigi secara teratur. Hal itu bisa mencegah karang gigi, gusi sakit, gigi berlubang,kanker mulut, dan penyakit gigi lainnya. Jangan tunggu sampai Anda punya masalah, lalu baru pergi ke dokter gigi. Sebaiknya cegah sebelum terjadi.
·         Menyikat gigi minimal dua kali sehari, pagi hari setelah sarapan dan malam hari menjelang tidur
·         Menjaga kebersihan mulut dan gigi. Apabila mulut dan gigi tidak terjaga kebersihannya, maka membuat kuman yang berjangkit lama-lama menjadi jamur dan akhirnya berkembang menjadi kanker. Selain menyikat gigi disarankan untuk menggunakan obat kumur yang menuntaskan kegiatan membersihkan mulut.
Beberapa tindakan untuk mencegah kanker lidah yang bisa berguna dalam jangka panjang antara lain :
·         Menghindarkan makan atau minum yg panas - panas.
·         Membersihkan mulut (lidah) sehabis makan khusunya makanan berlemak tinggi.
·         Meningkatkan konsumsi makan makanan yang asam.
·         Mengikuti pola hidup sehat .

Tindakan pengobatan terbaik untuk kanker mulut non medis antara lain :
·         Penggunaan obat alami.
Pengobatan kanker Daryels adalah pengobatan khusus kanker dengan bahan alami yaitu kemoterapi alami. Obat memiliki kemampuan yang baik untuk mematikan sel dgn cepat dan terlokalisir dengan tidak merusak jaringan sel yang baik. Obat ini mampu mematikan sel kanker dgn cara pemanasan atau grilling sel sehingga kanker tidak dapat berkembang.
·         Penggunanaan konsumsi makanan jus teraphy Daryels utk menghambat suplai makanan untuk kanker. Perpaduan kedua metode ini sangat berhasil untuk menyembuhkan kanker.
2.1.5        Klasifikasi
Jenis kanker lidah yang lain adalah adanya daging tumbuh dibawah lidah yang menyebabkan lidah menempel dengan langit langit bawah.
 Untuk jenis kanker seperti ini, kesehatan penderita akan cepat drop karena kesulitan untuk makan, sementara nafsu makan hilang karena dalam waktu yang bersamaan dari dalam mulut keluar cairan bening kanker yang berwarna bening atau kekuningan, dimana cairan ini makin lama makin menebal sehingga lidah akan sulit bergerak dan kerongkongan akan menyempit.
 Kanker yang menempel pada lidah akan menyebabkan pembusukan dan lama kelamaan akan pecah, dan mengeluarkan cairan kanker yang terus menerus.
Gejala kanker lidah, dijelaskan Tuti, biasanya terdapat luka (ulkus) seperti sariawan yang tidak sembuh dengan pengobatan yang adekuat, mudah berdarah, nyeri lokal, nyeri yang menjalar ke telinga, nyeri menelan, sulit menelan, pergerakan lidah menjadi semakin terbatas.
2.1.6        Patofisiologi
Squamous sel carcinoma pada lidah sering timbul pada daerah epithelium yang tidak normal, tetapi selain keadaan tersebut dan mudahnya dilakukan pemeriksaan mulut, lesi sering tumbuh menjadi lesi yang besar sebelum pasien akhirnya datang ke dokter gigi.
Secara histologis tumor terdiri dari lapisan atau kelompok sel-sel eosinopilik yang sering disertai dengan kumparan keratinasi.  Pada kelompok ini, sel tumor masuk sedikit kelamina propria, membentuk massa papileferus pada permukaan. Tumor bersifat pasif pada daerah permukaannya, tetapi jarang meluas ke tulang dan tidak mempunyai anak sebar.
Lidah mempunyai susunan pembuluh lymphe yang kaya, hal ini akan mempercepat metastase kelenjar getah benig regioner dan ini juga dimungkinkan oleh susunan pembuluh lymphe yang saling berhubungan kanan dan kiri.

2.1.7        Manifestasi Klinis
Tanda-tanda yang sering muncul pada kanker lidah adalah suatu massa atau ulkus yang tidak  nyeri. Meskipun pada sebagian besar penderita lesi tersebut akhirnya menjadi nyeri, tentunya hal ini terjadi jika timbul infeksi skunder.
Tumor tersebut dapat bermula sebagai ulkus yang mengalami indurasi superfisial dengan pinggir yang sedikit menonjol dan dapat berlanjut menjadi menginfiltrasi bagian dalam dari ujung lidah yang dapat menimbulkan fiksasi atau indurasi sehingga tampak banyak  merubah permukaannya.
Lesi yang khas timbul pada pinggir lateral atau permukaan ventral lidah. Sedangkan pada sejumlah kecil kasus kanker lidah timbul pada permukaan dorsum lidah. Biasanya pada penderita dengan riwayat glossitis syphilitic sebelumnya atau yang sedang mengalami glossitis syphilitic. Lesi pada pinggir lateral tidak  rata penyebarannya antara dasar lidah dan 1/3 dari bagian tengah lidah.
Lesi-lesi dekat dasar lidah terutama tidak jelas karena lesi-lesi tersebut tidak menimbulkan gejala sampai keadaan agak lanjut bahkan manifestasi yang muncul hanya berupa nyeri tenggorokan dan disfagia. Tempat-tempat yang khusus timbulnya tumor-tumor ini sangat penting oleh karena lesi-lesi pada bagian posterior lidah biasanya mempunyai tingkat keganasan yang tinggi, dan dapat bermetastase secara dini dengan prognosanya yang sangat jelek, terutama oleh karena kesulitan dalam hal mengobatinya.



2.2  Candidiasis oral
2.2.1 Definisi
Candidiasis oral/mulut (juga dikenal sebagai sariawan) adalah infeksi jamur ragi dari genus Candida pada membran berlendir mulut. Hal ini sering disebabkan oleh Candida albicans, atau kadang oleh Candida glabrata dan Candida tropicalis. sariwan pada mulut bayi disebut candidiasis, sementara jika terjadi di mulut atau tenggorokan orang dewasa diistilahkan candidosis atau moniliasis.
2.2.2 Gejala
Infeksi mulut oleh spesies Candida biasanya memunculkan kumpulan lapisan kental berwarna putih atau krem pada membran mucosal (dinding mulut dalam). Pada mucosa mulut yang terinfeksi mungkin muncul radang (berwarna merah). Orang dewasa mungkin mengalami rasa tidak nyaman atau rasa terbakar.
infeksi oral oleh spesies Candida biasanya muncul sebagai deposito putih atau krem tebal di membran mukosa .Terinfeksi mukosa mulut mungkin muncul meradang (merah dan mungkin sedikit terangkat).Pada bayi kondisi ini disebut thrush. Orang dewasa mungkin mengalami ketidaknyamanan atau terbakar.Bila berwarna deposito krim yang dikerik, ada perdarahan sedikit.
2.2.3 Kelompok yang beresiko:
·         Bayi yang baru lahir,
·         Penderita Diabet, khususnya bagi yang tidak mengontrol diabetnya,
·         Sebagai efek samping dari obat-obatan, yang paling sering obat antibiotik. Corticosteroids (sejenis hormon steroid) hisap/hirup untuk perawatan kondisi paru-paru (misalnya Asma) bisa juga berdampak pada candidiasis mulut.
·         Orang-orang dengan immunodefisiensi (misalnya penderita HIV/AIDS atau pengobatan kemoterapi).
·         Perempuan yang sedang mengalami perubahan hormonal, seperti kehamilan atau mereka yang menggunakan pil pengontrol kelahiran.
·         Orang sehat yang dengan sadar/tidak sadar telah mendatangkan kontak secara rutin dengan ragi, misal pengguna gigi palsu dan perokok.
2.2.4 Faktor risiko
·         Newborn bayi.
·         Penderita diabetes dengan buruk dikontrol diabetes .
·         Sebagai efek samping obat, yang paling sering setelah mengambil antibiotik Inhalasi kortikosteroid untuk pengobatan kondisi paru-paru (misalnya, asma atau PPOK ) juga dapat menyebabkan kandidiasis oral: risiko dapat dikurangi dengan teratur membilas mulut dengan air setelah minum obat.
·         Orang dengan defisiensi imun (misalnya sebagai akibat dari AIDS / HIV atau kemoterapi pengobatan).
·         Wanita mengalami perubahan hormonal, seperti kehamilan atau mereka yang pada pil KB.
·         Gigi tiruan pengguna
2.2.5 Pengobatan
Oral kandidiasis dapat diobati dengan topikal anti-jamur obat, seperti nistatin , miconazole , violet gentian atau amfoterisin B terapi. topikal diberikan sebagai suspensi oral yang dicuci sekitar mulut dan kemudian ditelan oleh pasien.
Pasien yang immunocompromised, baik dengan HIV / AIDS atau sebagai akibat dari kemoterapi, mungkin memerlukan pengobatan sistemik dengan oral atau intravena diberikan antijamur anti.

2.3  Kelainan Bentuk Lidah ( Makroglosia )
2.3.1 Definisi
Makroglosia adalah bentuk lidah yang tidak normal. Ini adalah pembesaran lidah yang tidak normal. Kelainan ini biasanya bersamaan timbulnya dengan kelainan turunan, sebagai contoh pada kelainan Down's Syndrome. Pembedahan mungkin diperlukan untuk membetulkan kelainan ini.
2.3.2 Etiologi
Makroglosia  pembesaran dari lidah yang seeara primer terjadi karena pertumbuhan yang berlebihan dari otot. Keadaan ini lebih sering terjadi dibandingkan mikroglosia, dapat terjadi secara kongenital dan dapatan. Kelainan ini biasanya bersamaan timbulnya dengan kelainan turunan, sebagai contoh pada kelainan Down's Syndrome.
Down syndrome merupakan kelainan kromosom yang dapat dikenal dengan melihat manifestasi klinis yang cukup khas. Kelainan yang berdampak pada keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental anak ini pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh Dr.John Longdon Down. Karena ciri-ciri yang tampak aneh seperti tinggi badan yang relative pendek, kepala mengecil, hidung yang datar menyerupai orang Mongolia maka sering juga dikenal dengan Mongoloid.
Pada tahun 1970an para ahli dari Amerika dan Eropa merevisi nama dari kelainan yang terjadi pada anak tersebut dengan merujuk penemu pertama kali syndrome ini dengan istilah Down Syndrome dan hingga kini penyakit ini dikenal dengan istilah yang sama.
Down syndrome merupakan kelainan kromosom yakni terbentuknya kromosom 21 (trisomy 21), Kromosom ini terbentuk akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan. Kelainan yang berdampak pada keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental anak ini pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh Dr.John Longdon Down.
Gejala atau tanda-tanda yang muncul akibat Down syndrome dapat bervariasi mulai dari yang tidak tampak sama sekali, tampak minimal sampai muncul tanda yang khas.
Penderita dengan tanda khas sangat mudah dikenali dengan adanya penampilan fisik yang menonjol berupa bentuk kepala yang relatif kecil dari normal (microchephaly) dengan bagian anteroposterior kepala( bagian kepala dari arah depan ke belakang ) mendatar. Pada bagian wajah biasanya tampak sela hidung yang datar, mulut yang mengecil dan lidah yang menonjol keluar (macroglossia).
Seringkali mata menjadi sipit dengan sudut bagian tengah membentuk lipatan (epicanthal folds). Tanda klinis pada bagian tubuh lainnya berupa tangan yang pendek termasuk ruas jari-jarinya serta jarak antara jari pertama dan kedua baik pada tangan maupun kaki melebar.
Sementara itu lapisan kulit biasanya tampak keriput (dermatoglyphics). Kelainan kromosom ini juga bisa menyebabkan gangguan atau bahkan kerusakan pada sistim organ yang lain.
Karena ciri-ciri yang tampak aneh seperti tinggi badan yang relative pendek, kepala mengecil, hidung yang datar menyerupai orang Mongolia maka sering juga dikenal dengan Mongoloid.
Pada bayi baru lahir kelainan dapat berupa Congenital Heart Disease. kelainan ini yang biasanya berakibat fatal di mana bayi dapat meninggal dengan cepat. Pada sistim pencernaan dapat ditemui kelainan berupa sumbatan pada esophagus (esophageal atresia) atau duodenum (duodenal atresia).
Apabila anak sudah mengalami sumbatan pada organ-organ tersebut biasanya akan diikuti muntah-muntah.
Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kromosom melalui amniocentesis bagi para ibu hamil terutama pada bulan-bulan awal kehamilan. Terlebih lagi ibu hamil yang pernah mempunyai anak dengan Down syndrome atau mereka yang hamil di atas usia 40 tahun harus dengan hati-hati memantau perkembangan janinnya karena mereka memiliki resiko melahirkan anak dengan Down syndrome lebih tinggi.
2.3.3 Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kromosom melalui amniocentesis bagi para ibu hamil terutama pada bulan-bulan awal kehamilan. Terlebih lagi ibu hamil yang pernah mempunyai anak dengan sindrom down atau mereka yang hamil di atas usia 40 tahun harus dengan hati-hati memantau perkembangan janinnya karena mereka memiliki risiko melahirkan anak dengan sindrom down lebih tinggi.
 Sindrom down tidak bisa dicegah, karena DS merupakan kelainan yang disebabkan oleh kelainan jumlah kromosom. Jumlsh kromosm 21 yang harusnya cuma 2 menjadi 3. Penyebabnya masih tidak diketahui pasti, yang dapat disimpulkan sampai saat ini adalah makin tua usia ibu makin tinggi risiko untuk terjadinya DS.
Diagnosis dalam kandungan bisa dilakukan, diagnosis pasti dengan analisis kromosom dengan cara pengambilan CVS (mengambil sedikit bagian janin pada plasenta) pada kehamilan 10-12 minggu) atau amniosentesis (pengambilan air ketuban) pada kehamilan 14-16 minggu.


2.3.4 Pemeriksaan diagnostik
Untuk mendeteksi adanya kelainan pada kromosom, ada beberapa pemeriksaan yang dapat membantu menegakkan diagnosa ini, antara lain:
·         Pemeriksaan fisik penderita
·         Pemeriksaan kromosom
·         Ultrasonografi (USG)
·         Ekokardiogram (ECG)
·         Pemeriksaan darah (Percutaneus Umbilical Blood Sampling)
2.3.5 Penatalaksanaan
Sampai saat ini belum ditemukan metode pengobatan yang paling efektif untuk mengatasi kelainan ini. Pada tahap perkembangannya penderita Down syndrom juga dapat mengalami kemunduran dari sistim penglihatan, pendengaran maupun kemampuan fisiknya mengingat tonus otot-otot yang lemah.
Dengan demikian penderita harus mendapatkan dukungan maupun informasi yang cukup serta kemudahan dalam menggunakan sarana atau fasilitas yang sesuai berkaitan dengan kemunduran perkembangan baik fisik maupun mentalnya. Pembedahan biasanya dilakukan pada penderita untuk mengoreksi adanya defek pada jantung, mengingat sebagian besar penderita lebih cepat meninggal dunia akibat adanya kelainan pada jantung tersebut.
Dengan adanya leukemia akut menyebabkan penderita semakin rentan terkena infeksi, sehingga penderita ini memerlukan monitoring serta pemberian terapi pencegah infeksi yang adekuat.
Makroglosia  pembesaran dari lidah yang seeara primer terjadi karena pertumbuhan yang berlebihan dari otot. Keadaan ini lebih sering terjadi dibandingkan mikroglosia, dapat terjadi secara kongenital dan dapatan.
Secara klinis lidah terlihat menonjol keluar mulut dan tampak seluruh lidah memperlihatkan adanya lekukan gigi pada pinggir lateral lidah karena tekanan yang berlawanan dengan gigi. Jenis-jenis makroglosia berhubungan dengan kelainan pertumbuhan, inflamasi, gangguan metabolisme dan neoplasma. Makroglosia dapat menyebabkan kelainan bentuk dentomuskuloskeletal, gangguan estetik, ketidakstabilan alat ortodonti dan perawatan bedah ortognati serta menimbulkan masalah dalam pengunyahan , berbicara dan jalan nafas. Untuk memperbaikinya diperlukan perawatan dengan pembedahan lidah.
Reduksi lidah diindikasikan sebagai prosedur primer pada pasien dengan makroglosia sebenarnya yang menimbulkan keluhan. Beberapa teknik reduksi lidah telah dilaporkan yaitu teknik pengurangan lidah bentuk "V", bentuk "keyhole" dan pengurangan lidah longitudinal dan transversal.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kanker lidah yang sering terjadi adalah tipe karsinoma sel skuamosa, sedangkan untuk jenis yang lainnya jarang terjadi. Kanker lidah meningkat sejalan dengan peningkatan usia. Umumnya hal ini terjadi pada usia sekitar 60 tahun, tetapi hal ini telah terjadi pergesaran usia lebih muda.  Selain itu kanker lidah ternyata juga dipicu oleh pemakaian gigi palsu yang tidak sesuai, kebersihan mulut yang buruk, radang kronis dan genetikpun juga ternyata menjadi penyebabknya.
Candida biasanya muncul sebagai deposito putih atau krem tebal di membran mukosa .Terinfeksi mukosa mulut mungkin muncul meradang (merah dan mungkin sedikit terangkat).Pada bayi kondisi ini disebut thrush. Orang dewasa mungkin mengalami ketidaknyamanan atau terbakar.Bila berwarna deposito krim yang dikerik, ada perdarahan sedikit.
Makroglosia  pembesaran dari lidah yang seeara primer terjadi karena pertumbuhan yang berlebihan dari otot. Keadaan ini lebih sering terjadi dibandingkan mikroglosia, dapat terjadi secara kongenital dan dapatan. Kelainan ini biasanya bersamaan timbulnya dengan kelainan turunan, sebagai contoh pada kelainan Down's Syndrome

3.2 Saran
Sebaiknya  kita  menghindari kemungkinan-kemungkinan atau  hal-hal yang dapat menyebabkan kanker lidah, candidiasis oral, kelainan bentuk lidah seperti  minum-minman beralkohol, menjaga kebersihan mulut, dan tidak merokok.


DAFTAR PUSTAKA





Tidak ada komentar:

Posting Komentar